Pembagian

69 8 0
                                    

Dalam matematika ada yang dinamakan sulap pembagian. Setiap orang pasti pernah suka dengan yang namanya sulap kan?

Ini dia sulapnya. Keren banget woy!

Sudah siap mengantarkan Dodo ke bandara Kak?😢Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dan vote ya kak, karena vote dari kakak itu sungguh berarti😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah siap mengantarkan Dodo ke bandara Kak?😢
Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dan vote ya kak, karena vote dari kakak itu sungguh berarti😉

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

Vino sudah bisa diizinkan pulang oleh dokter, begitu pula dengan Dodo. Walaupun akhirnya Dodo harus menandatangi surat permintaan pemulangan paksa oleh pihak rumah sakit. Karena sebenarnya Dodo masih perlu perawatan intensif.

Perjalanan pulang dengan mobil menuju rumah saat itu mungkin adalah perjalanan terpanjang dan terlama yang pernah mereka lalui.

Tak ada suara berisik dan riuh canda tawa seperti biasanya. Abin yang fokus menyetir, Vino yang memejamkan matanya entah tidur atau tidak, Anand yang sibuk menatap setiap sudut jalan dari kaca mobil, dan Dodo yang hening dalam bukunya.
Semua terasa asing ataukah mengasingkan diri?

Saat tiba di rumah, ternyata pak Dirgantara yaitu papa mereka sudah ada di depan rumah. Untuk pertama kalinya pak Dirgantara datang ke rumah yang dihuni anak-anaknya selama ini.

Satu persatu mereka turun dari mobil. Saling bertatapan namun tak ada kalimat yang diucapkan.

"Saya mau menjemput Alvido. Kami berangkat besok pagi-pagi sekali. Jadi sekarang saya ingin membawanya untuk mempersiapkan segala sesuatunya." Pak Dirgantara menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya.

Semua hening tanpa kata apalagi kalimat.

"Tidak! Dodo nggak jadi pergi!" Vino bersuara lantang dari pada biasanya.

"Dodo harus pergi Vin. Ini yang Dodo inginkan." Ucap Dodo.

"Abin, bicara Bin, tahan Dodo buat pergi." Vino berusaha meminta bantuan pada Abin, Vino merengek. Abin hanya bergeming dari posisinya.

"Saya ambil baju dan perlengkapan dulu di kamar Pa."

"Ya. Jangan terlalu lama karena banyak yang harus di urus setelah ini."

"Iya Pa." Jawab Dodo singkat.

Dodo melangkah masuk ke dalam rumah diikuti Vino dari belakang, sambil sesekali mencuri pandang ke arah Pak Dirgantara.

Tinggallah tiga orang laki-laki yang saling berhadapan dan saling memandang tanpa kata.

"Tidak perlu khawatir, saya akan memberikan yang dia butuhkan di sana." Ucap pak Dirgantara membuka pembicaraan.

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang