Basis-10

51 8 0
                                    

Basis-10 sama dengan bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang berbasis sepuluh. Sistem ini menggunakan sepuluh digit dasar untuk mempresentasikan angka, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.

Angka sepuluh juga sering diartikan sebagai angka yang sempurna. Sejatinya di dunia ini tidak ada yang sempurna. Namun kita bisa menciptakan kesempurnaan itu dengan menerima apa yang menjadi takdir kita.



Ditatapnya Dodo yang sedang tertidur dengan damainya. Dirinya masih berat untuk melepasnya pergi.

Setelah selesai mengurus Dodo, Abin keluar secara perlahan dari kamar itu. Dia menghampiri Anand yang sedang merapikan meja makan.

"Nand, tadi Abin keterlaluan, ya? Pasti Vino kecewa berat sama Abin." Ucap Abin dengan nada penuh penyesalan.

"Vino nggak terbiasa dengan sikap tegas Abin seperti tadi. Anand tahu pasti tadi Abin panik banget."

"Iya Nand, sangat panik. Perasaan ini sama seperti saat mereka berkelahi karena buku harian Abin. Situasinya kurang lebih sama, bedanya peran mereka berganti." Abin semakin sedih saat membayangkan kejadian itu.

"Tenang aja Bin. Biarkan Vino menenangkan diri dulu."

"Iya Nand. Nanti Abin juga akan bicara sama Vino. Nand, besok Dodo operasi. Abin nggak tahu harus bahagia atau sedih."

"Kita fokus dengan keselamatan Dodo dulu Bin."

"Habis operasi Dodo akan pergi Nand. Bagaimana cara kita memberitahukan semua ini kepada Dodo. Tentang keluarganya. Juga memberitahukan kepada Vino." Abin menatap netra ke sekelilingnya.

***

Abin memasuki kamar Vino yang tak terkunci. Dilihatnya sang adik duduk termenung di lantai.

"Vin, boleh Abin masuk?" Tanya Abin perlahan, Vino mengangguk saat mendengar suara Abin.

"Sakit ya?" Abin menyentuh dada Vino yang terlihat ragu ingin menatapnya.

"Maaf ya, Abin tidak bermaksud marah sama Vino." Abin membelai rambut Vino. Perlahan Vino mulai memberanikan diri menatap wajah Abin.

"Di marahin Abin memang sakit, tapi lebih sakit saat tahu rasanya jadi Dodo selama ini. Pasti Dodo sudah lama merasakan ini. Sekali aja Vino sudah merasa sakit, apalagi Dodo yang bertahun-tahun Bin. Vino yang harusnya minta maaf, Vino harus lebih memperhatikan perasaan orang lain. Abin pasti tadi lagi khawatir banget sama Dodo." Akhirnya Vino mengungkapkan apa yang dirasakan.


Abin memandangi wajah Vino dengan takjub. Dia tak menyangka bahwa adik bungsunya sudah jauh lebih bijak.

"Kamu sudah besar Vin." Ucap Abin seraya membelai rambut Vino yang agak berantakan.

"Abin sayang banget sama Vino Dodo juga Anand. Abin mau, kita tetap bersama, selamanya." Ucap Abin sambil merapikan rambut Vino.

"Vino sayang banget sama Abin. Abin itu papa mama abang sahabat dan super heronya Vino." Vino melingkarkan tangannya di pinggang Abin dan memeluknya.

"Jangan mode galak lagi ya Bin, Vino nggak kuat," bisik Vino. Mereka berdua saling berangkulan larut dalam pelukan hangat.

Di kamar yang lain, Anand menemani Dodo yang belum sadarkan diri. Dipandangi wajah yang telah lama menjadi adik kembarnya itu.

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang