Korespondensi Satu-Satu

59 9 0
                                    

Semua yang ada di dunia ini sejatinya berkorespondensi satu-satu.
Tak ada yang sendiri, semuanya sudah dipasangkan tepat dengan satu pasangannya.
Ada laki-laki ada perempuan
Ada langit ada bumi
Ada suka ada duka
Ada yang datang ada yang pergi.

Dodo dan Vino kembar? Kok mereka sangat berbeda ya?
Iya beda dong, karena mereka berkorespondensi satu-satu.

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎


Diusia berapakah manusia akan berpikir tentang kematian?

Sebuah keniscayaan yang tak terelak.
Semua manusia akan menyeberang ke sana.
Kematian bisa tiba-tiba jatuh laksana sebuah kecelakaan tiba-tiba.

Menyergap dari dalam laksana penyakit yang tiba-tiba hadir.
Atau menyerbu dari segala arah dengan berbagai peristiwa.

Anand bersimpuh dalam tangis yang memilukan. Tangannya bergetar dengan wajah dipenuhi air mata.

Sekali lagi, dirinya harus merasakan sakitnya ditinggal oleh sosok yang paling dirindukan dalam setiap tawa dan sedihnya.

Lalu dimanakah si sulung berada? Dalam diam dan tenangnya, tersimpan beribu duka yang tak bisa dibagi.

Dirgantara telah mengakhiri cerita ini. Raganya telah benar-benar pergi. Apakah semua ini benar-benar akan berakhir sampai di sini?

***

Setelah hampir seminggu terpejam, kedua anak kembar itu telah kembali dalam kehidupan nyata. Kembali menatap mentari dan merasakan kehangatan sinarnya.

Mereka seakan bangkit kembali setelah melewati kisah panjang penuh luka. Berusaha menetralisir hati agar bisa tetap kokoh berdiri.

Tak banyak kata terucap, seolah bahasa kalbu sudah menjelaskan semua yang terjadi.

Keheningan Anand, kebisuan Abin sudah menjelaskan apa yang telah terjadi.

***

Sore itu, pelataran makam yang tampak baru selesai di buat tampak sepi. Daun kamboja yang jatuh satu persatu diterpa angin semilir menambah syahdu suasana senja hari itu.

Tampak empat orang pemuda mengitari sebuah makam dan duduk di sampingnya.

Gundukan tanah yang masih merah menjadi alasan mereka berada di sana.

"Pa, Bintang kembali, bersama semua anak-anak papa. Si kembar sudah siuman dua hari yang lalu dan mereka memaksa ingin segera datang ke sini. "
Bintang menatap Vino dan Dodo bergantian dan melanjutkan kalimatnya.

"Lihatlah mereka, keduanya sembuh karena pengorbanan papa. Maafkan Bintang terlambat mengetahui semuanya, tentang apa yang papa alami."

"Papa, bagaimana papa bisa melakukan ini semua, saat kami tak kuasa menolaknya." Ucap Vino yang terus memegangi dadanya, Vino melanjutkan kalimatnya.

"Papa nggak adil, kenapa memutuskan semuanya tanpa bisa kami tolak? Dan papa meninggalkan ini untuk Vino, menukar semuanya untuk Vino. Bagaimana Vino bisa menanggung tanggung jawab besar ini Pa?"

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang