Angka Satu Berpangkat

63 8 1
                                    


Asli sakit banget,
pergi satu tapi semuanya sakit😭

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

♡♡♡♡♡♥︎♡♡♡♡♥︎♡♡♡♡♥︎

Akhirnya aku pergi. Berharap ada yang memberikan keberanian kepadaku untuk tetap tinggal. Tapi itu hanya angan karena aku sudah memilih untuk pergi.

Rumah yang hangat itu aku tinggalkan. Semoga kepergianku tak akan membuat luka. Rasa sayang pada mereka adalah segalanya. Tolong baik-baik saja ya. Setelah kupenuhi janji ini, aku pasti kembali. Semoga masih diterima untuk kembali.

Dodo

♡♡♡♡♥︎♡♡♡♡♥︎♡♡♡♡♥︎

"Aduh...kok rasanya agak aneh ya kita naik mobil hanya bertiga!" Ucap Anand.

"Bin, Dodo beneran udah pergi? Mungkin Dodo di rumah Rasya Bin." Vino ikut berbicara.

"Dodo udah pergi Vin." Jawab Abin sambil tetap fokus menyetir. Suasana perjalanan kali itu memang tak biasa untuk mereka yang selalu bersama.

"Vin...vin...tenang Vin...tarik nafas buang pelan-pelan. Ini obat asmanya". Anand yang melihat Vino mulai kesulitan bernafas berusaha menenangkan Vino dan membantu memberikan obat Asma ke Vino.

Abin segera menghentikan mobilnya di bahu jalan. Abin membuka sabuk pengaman Vino dan memberikan pertolongan pertama pada penderita asma.

"Udah enakan Vin?" Tanya Abin. Vino hanya mengangguk, air matanya sudah menetes tak tertahan.

"Vinoo kangen Dodo Bin, sampai sakit dada Vino nahan rasa rindu. Ini baru lima hari tapi udah nggak kuat Bin."

Abin langsung memeluk Vino dengan erat. Abin sungguh tahu betapa sakitnya perasaan Vino kehilangan Dodo. Dodo selalu ada dan bersama Vino.

"Vino boleh sedih, boleh kangen, boleh nangis tapi jangan terlalu berat, nanti Vino sakit. Kalau Vino sakit kita semua termasuk Dodo pasti sedih banget." Abin berusaha menenangkan adik bungsunya itu.

"Bin, kenapa naruh bawang di dalam mobil sih." Anand yang sedari tadi menahan haru akhirnya menyerah juga dengan air matanya.

"Abin tau kita semua berat kehilangan Dodo. Tapi, kita semua harus mencoba untuk menjalani hari-hari ke depan dengan sebaik-baiknya. Agar saat nanti Dodo pulang, kembali bersama kita, maka kita semua bisa menyambutnya dengan bahagia." Ucap Abin berusaha meyakinkan diri dan adik-adiknya bahwa Dodo akan segera kembali.

***

Perjalanan panjang yang akan dilalui selama kurang lebih 15 jam akan Dodooo lalui.

Perjalanan pertamanya ke tempat baru dan bersama papanya. Orang yang selama ini asing baginya.

Sebenarnya Dodo masih mencoba terus meyakinkan diri bahwa ini adalah nyata bukan mimpi. Dirinya tak menyangka bahwa saat ini akan benar-benar pergi, menjauh dari keluarga yang amat disayangi melebihi dirinya sendiri.

Di pesawat Dodo merasa sedikit mual dan pusing. Dirgantara mencoba mengurangi ketidaknyamanan Dodo. Dirinya tak menyangka papanya mau membantu memijat kepala Dodo tanpa diminta.

Hal itu menambah keyakinan dirinya bahwa ini adalah pilihan yang terbaik. Dodo merasa papanya sudah berbeda dari sebelumnya.

***

Math Prince

Abin
|Anand Vino, sudah selesai kelasnya? Abin tunggu diparkiran ya

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang