Pilihan Ganda

68 10 4
                                    

Matematika menawarkan beberapa bentuk jawaban dalam menyelesaikan soal-soalnya. Pilihlah bentuk jawaban dari versi terbaikmu.

"Andaikan bisa memilih bentuk jawaban dalam mengerjakan soal matematika, kupastikan akan memilih bentuk soal uraian, agar aku bisa bernegosiasi dengan pilihan jawabanku. Sayangnya saat ini bentuk soal yang aku hadapi adalah pilihan ganda." Ucap Abin dalam hatinya.

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

"Jiika harus kehilangan Dodo selamanya, lebih baik aku sakit seperti ini selamanya." Ucap Vino dengan emosional.

Mendengar Dodo terkena penyakit yang mematikan membuat Vino sangat terguncang. Apalagi ternyata Dodo yang menjadi pendonor jantung untuk Vino. Sungguh, Vino benar-benar tidak bisa menerima semua ini.

Vino menerobos pergi meninggalkan ruangan itu dan berlari sekencang-kencangnya tak peduli apa yang dilewati, dirinya tak sanggup menerima kenyataan yang baru saja didapati. Vino tak bisa menerima kenapa harus Dodo yang mendonorkan jantung untuknya. Kenapa Dodo harus sakit separah itu. Buat apa sembuh kalau Dodo nggak ada.

Dodo yang melihat kembarannya berlari begitu saja, panik seketika dan langsung menerobos pergi untuk menyusul Vino. Di susul Anand yang langsung mengejar kedua adik kembarnya itu. Abin dan Dirgantara juga turut mengejar mereka semua.

Dodo tak ingin Vino kenapa-kenapa, karena Vino yang membuat Dodo merasa berharga ada di dunia ini.

Vino yang menjadi alasan besar Dodo tetap bertahan selama ini.

Vino menyeberang jalan besar, Dodo masih terus mengikuti adik kembarnya itu.

Tiba-tiba kepala Dodo sakit sekali dan terhenti di tengah jalan sambil memegangi kepalanya.

Klakson mobil dan suara teriakan orang-orang saling beradu meminta Dodo menepi, tapi Dodo tak bisa mendengar apapun.

Dodo terlihat kesakitan dan terus memegangi kepalanya.

Anand yang melihat Dodo dalam bahaya di tengah jalan berteriak memanggil-manggil nama Dodo.

"Dodo!! Dodo!! Minggir! Minggir Do!" Teriak Anand sekeras-kerasnya.

Vino yang mendengar Anand berteriak memanggil Dodo berbalik arah. Vino melihat Dodo di tengah jalan diantara mobil-mobil yang saling beradu klakson dan teriakan orang-orang.

Di saat yang sama Anand melihat sebuah minibus dari arah selatan melaju ke arah Dodo.

Tak ingin adiknya celaka, Anand berlari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan Dodo.

Namun Anand tak menyadari dari arah berlawanan datang sepeda motor dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya.

Tak ayal, motor itu akan menabrak Anand jika tak ada yang mendorong Anand ke tepi. Anand jatuh tersungkur di trotoar.

Anand tergeletak di atas trotoar, dia berusaha menguasai diri dan langsung bangkit. Matanya melihat sekeliling, orang-orang sudah ramai melihat kejadian itu.

Anand terfokus melihat seseorang yang tergeletak di tengah jalan.

"Papa!!!"

Anand berlari menghampiri Dirgantara yang tergeletak di aspal. Didekapnya tubuh laki-laki itu dan menangis sejadi-jadinya.

"Nanda, akhirnya papa bisa memelukmu." Ucap Dirgantara yang masih dalam kesadaran dengan nada bicara terbata-bata sambil mengelus wajah Anand.

"Papa, kenapa lakuin ini." Ucap Anand dengan isak tangis.

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang