Nasywa mengerjapkan matanya, Ia melirik ke seluruh ruangan yang bernuansa abu-abu itu, Sontak ia terduduk kaget saat menyadari ini bukan kamarnya.
Setelah mengumpulkan ingatannya ia sadar bahwa kini ada di kamar Yusya.
ia melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 12.00 malam. Ingatannya terakhir sebelum tertidur yaitu saat ia mengirimi pesan pada Karina untuk memaafkannya.
Kakinya bergerak turun dari ranjang menuju pintu, tangan lentiknya terulur memegang gagang pintu. Keadaan diluar kamar lumayan gelap, sepertinya semua orang sudah tidur jadi mereka mematikan lampu, hanya ada pantulan cahaya dari lampu dapur.
Dengan cahaya yang remang-remang Nasywa melihat sosok Yusya yang tidur di sofa ruang tamu. Gadis itu kembali ke kamar mengambil selimut lalu berjalan mengendap-endap ke arah Yusya dengan hati-hati memakakkan pria itu selimut.
Sepertinya Yusya tidak benar-benar tertidur, buktinya ia langsung terbangun saat Nasywa memakaikannya selimut.
Nasywa kaget ia terhuyung mundur dua langkah ke belakang"Maaf. aku membangunkanmu?"
Yusya bangkit duduk"Aku tidak tidur."
"Kenapa berbaring disini? ada begitu banyak kamar."
"Aku takut kau terbangun nanti dan butuh sesuatu."
Sudut bibir Nasywa terangkat, merasa terharu"Makasih kak."
"Kau mau makan? Tadi Yashika beli ayam bakar." Yusya menyingkap selimutnya.
Nasywa menggeleng"Aku tidak lapar," Ujar Nasywa mengurungkan niat Yusya yang ingin berjalan ke dapur.
"Kau belum makan sejak siang."
"Aku benar-benar tidak lapar."
"Wa!" panggil Yusya lembut
Nasywa menghela nafas.
"Sedikit saja?" tawar Yusya.
Dengan terpaksa Nasywa mengangguk. Nasywa mengekori Yusya yang menuju ke arah meja makan.
Keduanya duduk berhadapan, suasana sangat hening, tidak ada yang membuka suara. Masing-masing sibuk dengan pikiran mereka. Namun, sesekali keduanya mencuri pandang.
"Pung Suriah udah pulang?" tanya Nasywa basa-basi, tidak ingin suasana menjadi canggung.
"Liburannya bertambah sehari."
Nasywa mengangguk paham.
"Aku memberitahu pung Karina kalau kau ada disini."
Nasywa mengangguk.
"Raefal bertanya mengenai kau dan pung Karina, Aku bilang tanyakan sendiri padamu."
Nasywa mengangguk.
"Davin menelfon, dia bertanya apakah ia harus kembali untuk membantumu menjelaskan pada pung Karina?"
Ngomong-ngomong soal Davin, dia sudah kembali ke Jogja sejak 2 pekan lalu, awalnya ia ingin pulang bersama Nasywa, namun ada sedikit masalah dengan proyeknya jadi dia terpaksa pulang lebih dulu.
Nasywa mendongak, menanyakan apa jawaban Yusya.
"Aku bilang tidak perlu, aku yang akan membantumu menjelaskan."
"Bagaimana caranya?"
"Lembut."
"Maksudnya?"
"Kau tahu ayat tentang perintah Allah pada nabi musa dan nabi harun dalam mendakwah Fir'aun?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Leave It To Allah
SpirituálníTentang Nasywa yang mencintai Yusya-kakak sepupunya-sendiri selama hampir sepuluh tahun, Cinta yang berusaha keras ia sembunyikan rapat-rapat, sebuah cinta yang hanya diketahui oleh ia dan Allah. Cinta yang juga tidak memudar bahkan setelah Yusya me...