11.

96 7 0
                                    

Malam ini rumah milik Andi suriah sangat ramai, semua anak, menantu, cucunya hingga cicitnya, berkumpul untuk menghabiskan malam minggu mereka dengan barbeque-an.

Mereka terpencar Suriah, Baiz, Kemal dan Yashika di ruang tamu, Karina, Fitri, Vaya, dan Nafasya di dapur sedang memotong buah, Sammy, Alvavian, Raefal, Ibrahim dan Ali sedang mengatur piring di meja makan, Yusya, Yusuf, Aisyah, Nasywa dan Dzakira sedang berada di halaman belakang berbagi tugas Yusya bagian bakar-bakar sedangkan Nasywa dan dzakira bagian membersikan daging dan memotong sosis.

"Yusuf, tolong bawa adikmu ke dalam, disini sangat berasap," titah Yusya pada anak sulungnya.

"Tapi aku pengen melihat ini," Yusuf menunjuk sepotong daging sapi yang sedang dibakar.

"Ajak dulu adikmu masuk, baru kau kembali lagi kesini."

Dari jauh Nasywa melihat perdebatan kecil ayah dan anak itu.

"Kenapa?" Dzakira berdiri disamping Nasywa yang sedang memotong sosis.

"Aku hanya merasa takjub, Yusuf benar-benar mirip sekali dengan kak Yusya."

Dzakira mengangguk menyetujui"Dia seperti duplikat kak Yusya."

Nasywa tersenyum melihat Yusuf berjalan masuk ke dalam rumah dengan tangan kanannya menggandeng Aisyah.

"Kak Yusya mendidiknya dengan baik."

"Ya, dia rela selama 3 bulan tidak menerima proyek apapun demi menemani anak-anak yang bersedih karena kepergian Hana."

Nasywa melirik Dzakira dengan tatapan kaget.

"Ada apa?" tanya Dzakira takut.

Nasywa berucap"Selama aku disini tidak pernah ada yang mengungkit apapun mengenai kak Hana."

"Semuanya tidak berani, mereka takut kalau Yusya masih belum terlepas dari luka masa lalunya, jadi selama ini nama itu seakan hilang dari ingatan semua orang."

"Pantas saja."

"Kau tidak tahu?"

"Apanya?"

"Alasan mereka bercerai?"

Nasywa menggeleng"Mami hanya mengatakan kalau kak Yusya akan bercerai, aku tidak pernah menanyakan alasannya."

"Kenapa?"

"Entahlah, rasanya tidak sopan membicarakan privasi orang lain dibelakang orang itu, terlebih itu bukanlah urusanku."

Ucapan Nasywa memang tidak sepenuhnya salah, alasan ia tidak mencari tahu atau menanyakan kenapa Yusya cerai adalah sebagai bentuk menghargai privasi pria itu, ia tidak berhak menanyakan masa lalu Yusya dari orang lain.

Dia memang penasaran namun dia tidak ingin mendengarnya daru orang lain, jika mungkin ia berharap Yusya menceritakannya sendiri tapi bisakah hal itu terjadi? jika bisa atas dasar dan dengan hak apa Yusya bercerita mengenai dirinya kepada Nasywa?

Dzakira tersenyum"Kau memang seperti itu, tidak pernah tertarik dengan urusan orang lain."

Nasywa membalasnya dengan tersenyum getir. Siapa bilang dia tidak tertarik, dia sangat tertarik namun apa boleh buat?

"Sudah selesai. antarkan saja pada Yusya," Ujar Dzakira meletakan beberapa potongan jagung yang habis ia bersihkan di nampan yang terisi sosis Nasywa.

Nasywa segera membawa nampan itu kepada Yusya untuk dibakar. Entah mengapa dia merasa jalan menuju Yusya sangat panjang, dia tidak sampai-sampai, waktu seakan berhenti saat dia melihat Yusya berdiri ditengah-tengah asap yang mengepul.

Leave It To AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang