"Aku sudah berbicara dengan Bunda dan Pung Baiz," ujar Yusya pada Nasywa yang sedang menikmati makan malamnya.
Tadi setelah pulang kajian, ia singgah ke rumah Suriah untuk menjenguk Aisyah, namun sayangnya Aisyah dan Yusuf lagi jalan-jalan bersama Fitri dan Baiz.
Nasywa mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti maksud dari pembicaraan Yusya.
"Aku bilang aku ingin menikahimu." Yusya menjawab pertanyaan dibenak Nasywa.
Hampir saja gadis itu memuntahkan apa yang sedang ia makan saking terkejutnya.
Yusya menuangkan air di gelas lalu memberikannya pada Nasywa"Pelan-pelan Wa."
"Kakak serius?"
"Ya."
"Apa jawaban mereka?"
"Mereka setuju, tolong beri tahu aku kapan Pung karina dan pung Sammy free."
"Untuk apa?"
"Aku akan mengajak bunda dan pung ke rumahmu."
"Untuk apa?" desak Nasywa.
"Melamarmu, apalagi?!"
"Kak.."
"Aku akan mendengar jawabanmu saat pertemuan keluarga nanti." Yusya berbalik berniat pergi namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Nasywa.
"Kau tahu ini tak akan mudah."
Pria itu kembali berbalik menghadap Nasywa.
"Aku tahu."
"Mami, Pung papa, terlebih pung Suriah, aku tidak yakin mereka akan setuju."
Yusya mengangguk"aku tahu."
"Ada Aisyah dan Yusuf juga, Bagaimana kau akan menjelaskannya pada mereka?"
"Aku akan mengurus semuanya, Kau fokus saja dengan skripsmu."
"Tapi-"
"Aku cuma minta satu hal, jangan lupa sholat istikharah, jika kita berjodoh Allah pasti akan memudahkannya." Yusya melemparkan senyumnya.
"Apa yang kalian bicarakan?"
Mendengar suara itu Yusya dan Nasywa saling pandang, mereka kompak menoleh ke belakang kemudian menemukan Raefal yang menatap mereka curiga.
"itu kak-"
"Kau mendengarnya?"
"Bagaimana menurutmu?" Raefal bertanya sinis, matanya membara memancar amarah.
"Jika dilihat dari reaksimu sepertinya kau mendengarnya." Yusya sama sekali tidak gentar. Ia menatap lurus ke mata Raefal.
"Bagaimana kau menjelaskan semua ini?"
"Bagaimana caranya aku menjelaskan supaya kau menerimanya?"
Raefal tersenyum sinis, dia mendekati Yusya dan melayangkan tinjunya ke pipi pria itu.
Nasywa memekik kaget.
"Apa Maksudmu?! Kau sudah gila ya?! Fantasimu cukup liar, kau ingin menikahi wanita yang seumuran adikmu?" Raefal menarik kerah kameja Yusya.
Nasywa berusaha memisahkan mereka. "Kak istighfar, Astagfirullah jangan seperti ini."
"Kau bagaimana? Kau juga menyukainya? Menurutmu kau bisa?" Raefal bertanya pada Nasywa.
mendapat tatapan tajam dari Raefal, Nasywa menunduk"Aku-aku," ujarnya terbata tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.
"Nasywa tidak tahu apapun. Aku yang memintanya. Jika ingin marah, padaku saja." Yusya pasrah dengan apa yang akan Raefal lakukan padanya, ia sama sekali tidak membalas pukulan dan cengkraman Raefal padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave It To Allah
SpiritualTentang Nasywa yang mencintai Yusya-kakak sepupunya-sendiri selama hampir sepuluh tahun, Cinta yang berusaha keras ia sembunyikan rapat-rapat, sebuah cinta yang hanya diketahui oleh ia dan Allah. Cinta yang juga tidak memudar bahkan setelah Yusya me...