16.

75 5 0
                                    

"Kalau umur? Misalnya ia lebih tua lima belas tahun darimu?"

"Kau seperti orang yang sedang mensurvei," Sarkas Yusya.

Dzakira mencibir tidak senang.

"Lima belas tahun sepertinya terlalu jauh, sepuluh tahun tidak masalah," jawab Nasywa menyela pertengkaran kedua bersaudara itu.

Mata Dzakira berbinar, ia melirik Yusya memberinya kode kalau Yusya memiliki kesempatan.

"Jika ia sudah menikah?" Kali ini Nasywa yang tersedak dengan ludahnya sendiri karena terkejut akan pertanyaan Dzakira.

Ia melirik Yusya.

Yusya juga sedang meliriknya.

Mereka bertatapan selama beberapa detik sampai Nasywa memutuskan kontak.

"Aku tidak tahu karena tidak pernah memikirkannya."

Dzakira tidak mau menyerah, ia kembali bertanya"jika seorang duda yang memiliki agama dan akhlak yang bagus sesuai yang kau cari tetapi ia adalah seorang duda maukah kau menerimanya?"

Yusya menatap Dzakira tajam, menegur wanita itu karena pertanyaannya yang mengandung arti.

"Jika itu takdir Allah, akan aku terima." Nasywa menjawab dengan enteng. Memang ini adalah jawaban jujurnya. Jika Allah mengirimkan seorang pria yang baik agama dan akhlaknya serta Nasywa tertarik pada pria itu maka pasti akan nasywa terima entah dia sudah menikah atau belum walaupun bukan Yusya.

"Walaupun dia punya anak?" Pertanyaan Dzakira berhasil membuat Yusya geram, ia nampak berusaha keras menyembunyikan emosinya di depan Nasywa.

Yusya tidak mengerti dengan jalan pikir Dzakira. Ia heran mengapa Dzakira harus bertanya masalah sensitif ini kepada Nasywa tanpa aba-aba terlebih dahulu.

Melihat raut wajah Nasywa yang kebingungan, terperangah, serta ragu untuk menjawab membuat Yusya semakin yakin kalau ia tidak memiliki harapan.

Pikirannya kalut, Padahal selama ini ia memang sadar diri bahwa tidak mungkin Nasywa mau menikahi duda yang memiliki anak seperti dirinya namun melihat raut wajah Nasywa, membuatnya menyadari bahwa dugaannya adalah sebuah fakta.

Tidak ingin mendengar jawaban Nasywa, Yusya bangkit dari duduknya"Kalian bicara saja. Aku mau masuk." tanpa menuggu jawaban dari kedua gadis tersebut Yusya melangkah pergi.

Nasywa melirik Dzakira"Apakah kak Yusya marah?"

Dzakira menggeleng"Dia hanya takut,"

"Takut apa?"

"Kau akan mengetahuinya nanti."

"Apakah ini berkaitan dengan alasan kak Yusya menghindariku selama ini?"

Dzakira mengangguk"Maybe?" jawab Dzakira samar.

#

#

#

"Aku akan pulang setelah Nasywa pulang, aku tidak ingin bertemu dengannya," tegas Karina pada Sammy yang sejak tadi mengajaknya pulang.

Keduanya sedang berada dikamar Suriah sedangkan pemilik kamar tampak membelakangi mereka sambil memejamkan matanya, tampak tidak perduli. Ia sudah terbiasa dengan sikap manja Karina.

Tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena sejak kecil ia memang sangat memanjakan anak gadis satu-satunya itu.

"Menurutku Nasywa tidak marah, ia hanya mengungkapkan pendapatnya. Lagipula kau juga salah karena menjodohkannya dengan sembarang orang," Sahut Sammy.

Leave It To AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang