08

374 23 2
                                    

Malam ini Rafka dan teman-temannya berencana mencari orang yang sudah membuat markasnya berantakan dan juga sudah membuat Azka masuk ke rumah sakit. Kini mereka semua, sekitar 20 orang berkumpul di markas tempat Rafka dan yang lain bermain dan berkumpul.

"Malam ini kita akan cari orang yang udah buat markas ini hancur, dan juga udah buat Azka teman kita masuk ke rumah sakit." ucap Rafka tegas dengan mata tajamnya yang bikin semua orang takut.

"Kalau gak ketemu gimana Raf?" tanya Januar salah satu temen Rafka.

"Tetep cari sampai ketemu!" jawab Rafka tegas sambil mengepalkan kedua tangannya penuh amarah.

Rafka mempunyai sebuah geng yang termasuk geng terbesar di Jakarta. Geng itu didirikan sejak tahun 2022 saat Rafka menduduki kelas 3 SMP. Geng ini dibuat untuk anak-anak remaja yang merasa dikekang, kurang kasih sayang ataupun kesepian. Geng ini bernama The Halcón, nama ini diambil dari burung elang yang diubah menjadi bahasa Spanyol. Mereka memilih burung elang sebagai logo dari The Halcón karena mata burung elang tersebut sangat mirip dengan mata sang ketua yaitu Rafka Arshad Fathan.

"Jangan sampai dia lolos gitu aja!" ucap Rafka mengingatkan agar musuh itu tidak bisa lolos dari kejarannya.

"CARI SEKARANG JUGA!" teriak Rafka dengan lantang membuat semuanya berpencar mencari bukti-bukti yang bisa dijadiin bahan untuk mencari pelaku tersebut.

Karel yang ingin melangkahkan kakinya untuk Ikut mencari pelaku tersebut harus terhenti kala seseorang memanggilnya.

"Karel."

Karel menatap seseorang yang memanggilnya itu. "Kenapa Raf?" ucapnya dengan tenang.

Orang yang memanggil Karel tadi adalah Rafka, dia menyuruh Karel mendekat untuk menanyakan sesuatu terhadap Karel.

"Kasih tau gue sekarang, siapa orang yang udah bikin markas kita hancur kemarin?" tanya Rafka tenang namun terdengar mengerikan.

Deg

"Gak mungkin dia tau." batin Karel ketakutan, "Gue gak tau Raf." jawabnya bohong, namun Rafka tidak percaya itu.

"Kasih tau sekarang atau gue bikin lo babak belur sekarang juga!" ancam Rafka sambil menatap tajam ke arah Karel.

"JAWAB REL! JANGAN DIEM AJA." teriak Rafka karena geram dengan Karel yang cuman diem aja.

Radit yang melihat itu pun langsung menghampirinya dan melerainya sebelum ada pertengkaran diantara mereka berdua. "Udah, udah jangan berantem." lerai Radit yang kini sudah berada ditengah-tengah Karel dan Rafka.

"MINGGIR!" perintah Rafka pada Radit sehingga membuat Radit sedikit kaget.

Rafka pun maju dan menarik kerah baju Karel. "Rel, jawab gue! Siapa orang yang udah bikin markas kita hancur kemarin." menekankan suaranya agar Karel segera menjawab.

"Dia orang suruhannya Damar, Raf." jujur Karel karena dia sudah tidak kuat menahan cekekan dilehernya.

"Bangsat!"

Radit yang mendengar ucapan dari Karel tadi pun terkejut bukan main. Bukan Damar yang bikin dia terkejut, tapi Karel. Radit terkejut bagaimana bisa Karel tau kalo orang itu adalah orang suruhannya Damar.

Tanpa pikir panjang, Rafka pun langsung pergi menaiki motornya meninggal area markas.

Sedangkan Radit menghampiri Karel yang sedang memegang lehernya karena kesakitan. "Rel." panggilnya seraya berjalan kearah Karel.

"Hmm."

"Lo tau darimana kalo orang itu adalah orang suruhannya Damar?" tanya Radit penasaran.

"Gue tau dari tongkat baseball yang orang itu gunain, soalnya gue hafal banget sama tongkat baseball nya Damar yang biasa dia gunain waktu kita perang." jelas Karel panjang lebar membuat Radit melongo tidak percaya.

Evil Beside AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang