8. Wondering

2.9K 368 19
                                    

"Jennie, agensi sangat membutuhkan mu. Kau yang paling berpengaruh dan kau masih ingin bertahan dengan keputusanmu untuk berhenti? Ayolah, kau tidak harus mengorbankan karir mu karena pernikahan. Ini sudah berbulan bulan dan saham agensi menurun." Seorang pria yang umurnya 30-an mengeluh pada Jennie, mereka sedang makan siang di sebuah restoran.

"Tapi Jiyong oppa, aku..." Jennie tidak melanjutkannya karena dia tidak tahu harus menjawab apa.

Jiyong atau GD adalah CEO dari agensi yang menaunginya untuk berkarir di dunia entertainment, sejak pemutusan kontrak Jennie memang tidak pernah bertemu dengan Jiyong lagi, bahkan saat pemutusan kontrak Jennie tidak berbicara langsung hanya manager nya. Dan sekarang untuk pertama kalinya mereka bertemu dan Jiyong mengajak agar Jennie kembali berkarir.

"Kau sudah menganggap ku sebagai kakakmu kan? Aku berharap kau berpikir untuk kembali, agensi sangat membutuhkanmu." Jiyong meraih tangan Jennie.

"Aku akan bertanya pada Lisa lebih dulu." Tunda Jennie.

Sebenarnya dia tahu Lisa pasti akan membiarkannya bahkan tidak peduli dengannya, namun Jennie sangat menghargainya.

Jiyong membuang napas, terdapat harapan yang sangat besar dan dia masih mendambakan kembali nya Jennie.

"Aku berharap itu akan ada kabar baik."

.

Jennie tiba di rumah dengan perasaan gusar, dia banyak memikirkan tentang permintaan Jiyong tadi. Jennie berjalan masuk ke dalam rumah saat turun dari mobil yang ia kendarai sendiri.

"Kau dari mana?" Langkah Jennie terhenti tepat saat Lisa bertanya. Jennie menoleh ke arah nya yang bahkan tidak melihatnya sama sekali.

"Makan siang bersama teman." Jawabnya pelan.

Lisa meletakkan ponsel nya di meja dan berdiri melihat Jennie. Tatapan Lisa sama sekali tidak senang, karena Jennie keluar tanpa memberitahu siapa pun. Dia bahkan baru tahu kalau Jennie tidak di rumah dengan mobil Jennie yang datang dari luar.

"Kau keluar tanpa memberitahu ku?"

Jennie menjadi gugup karena kali ini dia menganggap dirinya bersalah. Lisa mulai mendekat bersama tatapannya yang menakutkan itu.

"K-kau masih tidur, a-aku tidak mungkin membangunkan-"

"Itu bukan alasan yang ingin aku dengar! Apa kau menyadari jika kau keluar sendiri itu berbahaya?!" Lisa berteriak padanya. Entah itu bentuk kekhawatiran atau apa, Jennie bingung mengartikan.

"Kau bodoh dan lemah, kau harus ditemani Bambam karena kau tidak bisa menjaga dirimu sendiri!" Teriak Lisa lagi.

Mata Jennie berkaca-kaca, Lisa memang sering berkata kasar padanya tapi entah kenapa saat dia mengatakan Jennie adalah wanita bodoh hati Jennie berdarah di dalam.

Tatapan Lisa menjadi lembut ketika Jennie menunduk untuk menghapus air matanya.

"Kau dari mana?" Lisa menurunkan nada suaranya.

"Aku pergi ke restoran, aku makan siang bersama mantan bosku." Suara Jennie sedikit gemetar saat dia menjawab pertanyaan Lisa. Lisa kemudian menarik lengan Jennie membawanya duduk di sofa. Lisa diam saja ketika melihat mata sembab Jennie.

"Maafkan aku karena tidak memberitahu. Aku benar benar minta maaf." Ucap Jennie lembut, kali ini dia memiliki keberanian menatap mata Lisa karena Lisa sudah menurunkan nada suaranya.

"Kenapa kau bertemu dengan mantan bosmu?" Lisa bertanya karena pikirannya teralihkan ke sana.

"Dia..."

Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang