41. Good Day

3K 314 8
                                    

Lisa terbangun karena merasakan sinar matahari langsung. Mata Lisa menyipit karena merasa silau. Lisa kemudian melihat Jennie yang masih tertidur sambil memeluknya, senyum mendadak muncul di bibir Lisa.

"Cintaku masih tidur, hm?"

Lisa berbisik kemudian mencium kening Jennie. Dia menguap karena masih mengantuk tapi sinar matahari memaksanya untuk bangun. Lisa hendak memperbaiki posisi Jennie karena dia merasakan pegal di punggungnya, tapi itu membuat Jennie bergerak dan membuka matanya.

"Hon-"

"Maafkan aku, Wife. Aku tidak bermaksud membangunkan mu, aku hanya membuat posisi yang-"

Ciuman menghentikan Lisa. Jennie melumat bibir penuh favoritnya itu. Lisa membalas ciumannya dengan tangannya yang berkeliaran di punggung telanjang Jennie.

"Good morning, Baby Daddy." Lisa tersenyum dengan panggilan baru nya. Baby Daddy? Dia akan segera memiliki bayi.

"Morning too, Baby Mommy."

Mereka sama sama tersenyum kemudian menyatukan dahi mereka.

"Kenakan pakaian yang menutupi lehermu, aku lupa kau akan ke kantor." Kata Jennie sambil menyentuh tanda merah yang ia buat di leher Lisa.

Lisa terkekeh kemudian mengangguk.

"Ayo berpakaian, kau harus bersiap dan aku akan membuat sarapan untukmu." Kata Jennie yang hendak berdiri. Tapi dia langsung membeku ketika melihat tidak ada satupun pakaian mereka di sana.

"Lisa di mana pakaian kita?" Jennie bertanya panik. Lisa berdiri dan melihat sekelilingnya. Tidak ada benda lain di sana.

"A-aku tidak tahu." Lisa ikut panik. Jennie menggigit telunjuknya.

"Seseorang masuk ke sini? Oh my God, dia pasti melihat kita sedang telanjang Lisa!"

"A-Andwe." Lisa menggeleng.

"Aku akan memanggil Bambam-"

"Jangan! Kita berdua sedang telanjang, gosh!!!!" Lisa menepuk jidatnya karena ide Jennie barusan.

"Lalu bagaimana?" Jennie bertanya bingung. Mereka berdua seperti dua orang yang tertangkap karena melakukan prostitusi.

"Kita akan keluar." Kata Lisa.

"Dengan keadaan kita yang seperti ini?" Lisa mengangguk.

"Tidak!" Jennie menolak dengan keras.

"Lift hanya berjarak beberapa kaki dari sini, aku akan menggendong mu agar bisa berlari lebih kencang."

"Seluruh pekerjamu adalah pria, aku tidak ingin mereka melihatku ataupun kau." Tegas Jennie.

"Tidak Wifey, mereka tidak berani masuk selain kau atau aku yang memanggilnya. Kau tahu itu." Lisa meyakinkan. Jennie menggeleng keras dengan alis yang hampir menyatu.

"Ini sudah pagi, siapa tahu mereka butuh minum dan pergi ke dapur? Atau ingin menyusulmu ke ruang kerja atau apapun itu yang membuat mereka masuk?" Jennie bicara dengan nada yang cepat. Dia panik.

"Kau terlalu panaroid, Honey." Lisa membuang napas dan menaruh kedua tangannya di pinggang.

Jennie diam beberapa saat, melihat Lisa dari atas sampai bawah. Jennie mendadak ingin tertawa tapi dia berusaha menahannya. Lisa yang menyadari itu mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau tertawa, hm? Aku sedang memutar otak untuk kita sampai ke kamar tanpa orang lain melihat kita."

Jennie terkekeh. "Kau terlihat lucu jika tidak berpakaian."

Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang