25. Dinner

2.7K 308 12
                                    

Jennie POV

Aku berbaring di kasur sejak sore tadi. Lisa tidak mengizinkanku untuk keluar dan memasak karena dia khawatir denganku. Dia merasa bersalah karena membuatku tidak menikmati sex siang tadi saat di kantornya. Honestly, aku tidak sepenuhnya tidak menikmatinya hanya saja itu terasa tidak adil karena Lisa sangat mendominasi dan tidak memberiku banyak kesempatan.

Lisa melakukannya karena dia merasa marah dan kesal akibat melihatku dengan Taeyong, tapi kami sudah sepakat untuk melupakan kejadian itu setelah kami berhubungan sex.

"Honey....." Aku memanggil Lisa.

Aku tau itu sia sia karena kamar ini kedap suara, bahkan orang di depan pintu kamar kami pun tetap tidak dapat mendengarkan ku. Tubuhku bangun dan duduk di atas kasur. Aku meraba leher hingga tengkuk ku, tubuhku masih hangat tapi sekarang aku tidak merasakan sakit atau apapun itu.

Mataku salah fokus saat menemukan bingkai foto besar yang terpajang di dinding kamar. Senyum mendadak muncul melihat aku dan Lisa yang tersenyum bahagia.

Kami melakukan beberapa photoshoot dengan tema pernikahan karena Lisa tidak menyukai foto foto yang kami lakukan waktu itu. Alhasil dia mengundang temannya yang juga fotografer. Aku hendak memanggil Mingyu tapi Lisa menolak, dia ingin temannya yang melakukannya. Aku hanya bisa menuruti kemauan Lisa.

Pakaian yang kami kenakan persis seperti saat pernikahan. Aku menggunakan ball gown putih gading lengan panjang yang aku pakai, rambutku coklat ku yang disanggul sederhana. Aku harus mengakui kalau aku benar benar cantik. Lisa mengenakan tuxedo hitam dengan celananya yang berwarna senada. Itu sangat cocok di tubuhnya, dia terlihat cantik dan tampan disaat yang bersamaan. Aku merasa aku menikah kembali karena aku mengenakan gaun pengantinku lagi.

Kami memilih foto yang tertawa bahagia agar kehidupan kamar dan juga rumah ini sama seperti gambaran kami di foto itu. Tidak ada kesedihan lagi tidak ada pertengkaran lagi, kata Lisa dia akan selalu membuatku tersenyum hingga aku akan melupakan jika dia pernah melukai perasaanku.

"Aku bahagia sekarang, sangat bahagia. Saat saat sulit yang aku lewati kemarin hanyalah bagian dari perjalanan cintaku. Aku jatuh cinta pada Lisa tanpa alasan dan sekarang dia adalah segala alasan yang membuatku tersenyum seperti ini sekarang." Aku berbicara pada diriku sendiri.

Aku turun dari ranjang dan berjalan menuju walk in closet. Aku melihat ruangan yang sama luasnya dengan kamar ini. Lisa dan aku sama sama suka mengoleksi barang barang dari brand terkenal itu sebabnya ruangan ini penuh dengan brand brand favorit kami berdua.

Aku berjalan ke sebuah lemari yang hanya terdapat koleksi tas Chanel milikku. Sungguh, selain untuk bergaya benda benda mati ini menjadi penyejuk pandangan. Aku memperbaiki mood hanya dengan melihat ini. Langkahku kemudian beralih pada laci transparan yang menyimpan seluruh parfum Lisa. Parfum yang membuat bau tubuhnya menjadi maskulin dan mahal.

Aku menghirup aroma parfum Lisa yang sangat wangi.

"Aku jadi merindukannya sekarang." Gumamku yang kemudian mengembalikan botol kaca itu.

Kita berada dalam satu rumah tapi sejak dia meninggalkanku aku tidak pernah lagi melihat wajahnya hingga sekarang.

"Di mana manusia menawan itu?" Sebelum aku keluar aku mengambil kemeja putih yang berukuran besar milik Lisa dan memakainya. Pakaianku terlalu mini jika keluar kamar, Lisa akan marah jika orang lain melihat tubuhku selain dirinya.

Aku berjalan keluar kamar dan melihat sekeliling rumah dari lantai tiga.

"Lisa-ya..." Aku berteriak dengan memanggil namanya. Kakiku melangkah turun melalui tangga, aku ingin menikmati foto foto kami yang sudah ada di sekitar tangga. Bibirku otomatis tersenyum melihat itu semua.

Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang