Author POV
Jennie mengejar Lisa hingga ke area parkir setelah melihatnya berjalan keluar dari ruang tunggu.
Jennie melihat Lisa terburu buru keluar dari gedung agensi, dan dengan segera dia meninggalkan Mino yang sedang bicara dengannya untuk menyusul Lisa.
"Lisa."
"Hey Lisa!" Lisa berbalik kemudian mendekati Jennie, menarik pergelangan tangannya mencengkramnya cukup kuat. Lisa menyandarkan Jennie ke mobilnya, terdengar bunyi benturan yang cukup kuat di sana.
"L-Lisa."
"A-Aku baru ingin menyusulmu ke ruang tunggu tapi..." Jennie tidak meneruskannya karena mata Lisa membuat dia berhenti.
Rahang Lisa mengeras, tatapan yang ditakuti Jennie muncul kembali untuk pertama kalinya lagi setelah pertengkaran mereka tentang Jennie yang diantar pulang oleh Mino.
"M-Maaf membuatmu menunggu." Jennie berpikir Lisa marah karena sudah menunggunya cukup lama. "Apa kau berkencan dengan pria itu?" Lisa langsung menembaknya dengan pertanyaan, Lisa mengabaikan permintaan maaf Jennie.
"M-Maksudmu pria yang bicara denganku? Mino? Dia staff di-"
"BOHONG!" Lisa berteriak. Jennie langsung tersentak.
"Aku bicara yang sejujurnya, Lisa. Kami hanya teman, dan dia sudah bertunangan dua minggu yang lalu. Kami bicara tadi karena aku tidak sempat menghadiri acaranya jadi aku meminta maaf padanya sekaligus mengucapkan selamat atas pertunangannya." Jennie menjelaskan.
Mata Lisa berkaca namun terdapat kemarahan di sana. "Jika syarat meminta maaf adalah berhubungan sex dengannya maka akan kau lakukan? Kau memeluk pria itu sedangkan di sana ada banyak orang. Sekali saja, jaga kehormatanmu, tidak bisa kah kau?"
Jennie menggeleng tidak percaya. Apa yang Lisa pikirkan tentang dia dan Mino?
"Kau salah paham."
Lisa tertawa tanpa humor, salah paham tanpa ada yang ia lihat mungkin bisa menjadi pertimbangan. Namun kali ini dia melihatnya langsung.
"Kau menyebutku salah paham sampai aku mendapatimu tidur dengan pria itu? Itu bukan sikap yang ramah, itu murah, kau tahu!" Lisa membentak. Mata Jennie berkaca, dia tidak menyangka Lisa akan bicara seperti itu lagi.
"Apa yang kau bicarakan? Itu hanya hubungan antarteman, kami sudah saling mengenal dan aku hanya membagikan kebahagiaan ku karena Mino sudah bertunangan." Jelas Jennie.
Lisa menggeleng, dia tidak percaya dengan apapun yang keluar dari mulut Jennie. Penjelasan yang menurutnya tidak dapat dipercaya.
"Kau bisa bilang padaku kalau kau mencintainya dan menjalin hubungan dengannya. Tidak usah beralibi dengan berbagi kebahagian atau apapun alasanmu itu."
"Aku bicara yang sebenarnya, kami tidak menjalin hubungan atau semacamnya. Kami hanya teman, Lisa. Kau bisa memastikannya sendiri pada Mino." Jennie masih berusaha untuk menjelaskan namun sepertinya itu akan sia sia.
"Apa urusanku bicara dengannya? Bicara pada kekasih mu itu? Aku tidak pernah bicara pada orang orang di bawahku."
Jennie menatap matanya.
"Kau cemburu?"
Lisa terdiam. Dia memandangi mata Jennie yang mulai mengeluarkan air mata. Lisa lalu menjauh menarik tubuh Jennie dengan kasar untuk keluar dari mobilnya.
Lisa mengemudi pergi meninggalkan Jennie sendirian di area parkir.
"Jennie-ya." Jennie dengan cepat menghapus air matanya sebelum dia berbalik melihat kearah manager nya. "Semua baik baik saja? Aku melihat kau mengejar Lisa, ada apa?" Jennie merasa lega karena tidak yang menyaksikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️
FanfictionPernikahan yang tidak sesuai harapan Lisa, dia terpaksa menjalaninya dengan hampa. Hanya dilandasi keinginan kedua orang tua menjadikan mereka pasangan menikah. "Kita mungkin sudah menikah, tapi aku bukan milikmu jadi berhenti bersikap seolah aku mi...