52. Kai

1.7K 220 4
                                    

Disebuah gedung tua terbengkalai yang sudah kosong berada dekat danau. Kai memarkirkan mobilnya.

"Uang uang uang." Dia tertawa lalu menurunkan Ella dan Kenzie dengan kasar. Ella menghempas tangan Kai ketika orang yang mengaku sahabat lama Lisa itu menyentuhnya.

"Don't touch me!" Pekiknya.

"Kau sangat arogan seperti Lisa. Apa keluargamu tidak bisa hidup tanpa bersikap seenaknya pada orang lain?" Kai menanggapinya dengan senyuman.

Dia lalu melihat Kenzie yang sudah sangat ketakutan. Anak itu bersembunyi di belakang kakaknya. Tempat itu gelap dan sangat horror, dia belum pernah datang ke sana sebelumnya.

"Unnie, kita di mana?" Lirih Kenzie.

Ella berbalik lalu memeluk adiknya. Mereka berdua sama sama anak kecil tapi dengan keadaan seperti ini mengharuskan Ella bersikap dewasa karena dia mengerti apa yang dirasakan Kenzie sekarang ini.

"Kita akan baik baik saja, hm? Give me your smile." Ella tersenyum. Kenzie tersenyum lalu memeluk Ella.

"Ew percakapan kalian membuat Daddy ingin muntah. Siapa yang mengajarkan kalian bersikap seperti itu? Ahh apa Lisa? Hm no no dia bukan orang yang lembut." Ujar Kai dengan wajah yang tidak setuju. Tapi mendadak dia tersenyum.

"Pasti Ibu mu yang mengajarkan? Tentu saja ya! Jennie wanita yang sangat lembut, penyayang, perhatian dan juga sangat cantik. Aku ingin membuat dia berteriak di kasur."

Kalimat kalimat yang tidak seharusnya didengar oleh anak kecil kini didengar oleh Ella dan Kenzie. Meski keduanya tidak mengerti tapi itu bisa mempengaruhi mereka.

"Paman gila! Pulangkan kami ke kantor Daddy!" Teriak Ella berani. Kai menoleh kearahnya. Dia berjalan sempoyongan mendekati Ella dan Kenzie sambil tertawa jahat.

"Panggil aku Daddy!" Teriak Kai sambil mencengkram rahang Ella.

Ella bersusah payah melepaskan tangan Kai namun tidak bisa. Rasa sakit yang dia rasakan membuat energinya berkurang. Kenzie sudah menangis karena melihat kakak perempuannya kesakitan.

"Lepaskan Ella unnie!" Kenzie memukul tangan Kai. Kai hanya tertawa karena dia tidak merasakan apapun dari kerja keras Kenzie.

"Fuck off."

Ella mulai menyerah, dia akhirnya menangis karena merasakan sakit di area rahangnya. Tangisan Kenzie lebih menjadi karena melihat kakaknya yang juga sudah menangis.

"Daddy..." Lirih Kenzie ketakutan.

.

Disaat seperti ini Jennie benar benar tidak ingin bertengkar dengan Lisa. Tapi dengan apa yang setiap kali keluar dari mulutnya membuat Jennie emosi. Lisa menyalahkan nya ini itu yang tidak bisa Jennie terima. Alhasil dia memaksa turun dari mobil dan kini dia berada di mobil yang sama dengan Bambam dan juga Wonho.

Lisa mengemudi dengan gusar. Entah bagaimana lagi dia menahan tubuhnya untuk tidak jatuh. Sudah empat jam sejak pencarian, Ella dan Kenzie belum juga ditemukan. Lisa sudah menelpon polisi tapi pihak kepolisian tidak ingin bergerak karena sesuai aturan hukum Korea, seseorang akan dinyatakan hilang jika sudah lewat dari 24 jam. Lisa tidak ingin membunuh petugas di sana, dia memilih untuk pergi dan tidak memohon bantuan mereka lagi. Dia hanya mengandalkan seluruh pengawalnya sekarang dan tentu dirinya sendiri.

"Aku akan mencekikmu hingga mati. Kau terlalu berani untuk melawanku, pengecut." Gumam Lisa penuh kebencian.

Sesegera mungkin dia ingin bertemu dengan orang yang membawa pergi anak anaknya. Jika menyangkut keluarga Lisa akan membunuh orang yang berbuat jahat apapun konsekuensinya.

Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang