Lisa merangkak di lantai kamar mengikuti apa yang di lakukan anaknya. Sudah setahun berlalu, bayinya sudah tumbuh sehat seperti yang dia harapkan.
"Da da da da dy." Bayi itu tertawa.
"Yes Baby, Daddy's here." Lisa menangkapnya dan meletakannya di atas dadanya. Posisinya saat ini sedang berbaring dengan bayi kecil menggemaskan itu di atasnya.
"Da-ddy." Lisa terkikik mendengar putrinya.
"Yes Madame?" Lisa mencium pipi anaknya.
"Anak Daddy sangat wangi." Lisa menghujaninya dengan banyak ciuman. Putri kecil itu di beri nama Ella, Ella Gross Manoban.
"Ella Ella love Daddy, Daddy Daddy love Ella mari serang Mommy bersama sama." Lisa bersenandung kemudian tertawa.
"Da-ddy lobb."
"Daddy love? Ahhh aku juga mencintaimu sayang." Lisa mengangkat Ella ke atas membuat Ella seolah terbang, bayi itu tertawa geli. Lisa memberinya hujan ciuman lagi karena merasa sangat gemas.
"Honey?" Jennie masuk kedalam kamar mereka, dia mendapati Lisa yang tengah tertawa asik dengan Ella.
"Mi No!" Ela menunjuk Jennie dengan tangan kecilnya.
"Wifey, dia melarangmu untuk masuk." Kekeh Lisa.
"Kau yang harus keluar karena ini bukan kamarmu." Jennie ikut merebahkan tubuhnya di lantai. "Katakan, i hate you Mommy." Bisik Lisa pada Ella.
"Jangan mengajarkan yang tidak baik pada putriku!" Jennie memukul lengan Lisa. Tapi beberapa saat kemudian tangan Ella mendarat di pipinya.
"No Mi no!" Ella menusuk pipi Jennie dengan telunjuknya. Jennie berpura pura kesakitan, dia seolah terlempar jauh karena tamparan Ella. Ella meresponnya dengan tertawa sangat keras. Lisa menjadi gemas dia memasukkan pipi anaknya ke dalam mulutnya.
"Pipi Ella akan bau amis." Lisa langsung mengeluarkan pipi anaknya.
"Baby Ken sudah tidur?" Lisa bertanya kemudian menurunkan Ella. Ella tidak ingin turun, dia memanjat lagi untuk naik di atas Lisa.
"Sudah sepertinya kita harus tidur di kamar mereka lagi, aku takut Kenzie akan menangis."
"Kau saja yang tidur dengan Kenzie. Aku akan bermalam dengan Ella di sini."
"Bermalam? Kau pedofil?!" Jennie langsung merebut Ella dari Lisa. Lisa bangun dan menatap Jennie tidak percaya.
"Kau gila!" Lisa merebut Ella lagi dan berbaring. Ella seperti barang yang mereka rebutkan.
"Aku hanya bercanda Wifey, kita akan tidur di sana." Gumam Lisa.
Lisa memiliki ide untuk bermain lagi bersama putri kecilnya. Dia berinisiatif untuk lomba merangkak bersama Ella dengan Jennie yang menjadi wasit. Jennie yang juga tidak tau harus berbuat apa hanya menurut dan melakukan apa yang Lisa mau. Dia menjadi wasit yang berdiri jauh dari istri dan anaknya.
"Mulailah berhitung, Wifey." Ujar Lisa. Tapi belum juga Jennie menghitung Ella sudah maju lebih dulu.
"Ella curang." Teriak Lisa tidak terima. Jennie memutar matanya.
"Kajja kajja kajja, kalahkan Daddy." Jennie bertepuk tangan sangat bersemangat menyambut Ella yang datang ke arahnya. Lisa berpura pura jatuh agar Ella tertawa, dia melakukannya berkali kali meski itu membuat tubuhnya merasa sedikit sakit.
"Kalahkan Daddy, cepat kesini." Seru Jennie excited. Namun secara tiba tiba Ella berhenti dan duduk. Dia berbalik dan merangkak kearah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️
FanfictionPernikahan yang tidak sesuai harapan Lisa, dia terpaksa menjalaninya dengan hampa. Hanya dilandasi keinginan kedua orang tua menjadikan mereka pasangan menikah. "Kita mungkin sudah menikah, tapi aku bukan milikmu jadi berhenti bersikap seolah aku mi...