Kehidupan keluarga Lisa semakin harmonis. Tidak ada pengganggu setelah Kai dijatuhi hukuman.
Setelah di periksa, Kai ternyata memiliki gangguan mental akibat mengonsumsi narkoba. Polisi menggeledah unit apartmen yang ia tinggali dan mereka mendapatkan banyak obat obatan ilegal serta sabu dengan dosis yang sangat banyak.
Kai mengungkapkan kalau dia mengalami depresi berat, dia kehilangan pekerjaan dan jauh dari putranya, Doohyeon. Itulah yang membuatnya mengonsumsi obat terlarang itu. Polisi tidak memberi keringanan atas apa yang dia lakukan, terlebih dia sudah mencelakai keluarga Lisa.
Kasus penculikan, pelecehan seksual, percobaan pembunuhan, narkoba, Kai ditahan 25 tahun penjara. Dia menangis tersedu sedu saat di pengadilan, dia meminta pengampunan terhadap Lisa dan keluarganya tapi bukan Lisa jika dia gampang memaafkan orang lain. Perempuan jangkung itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk meringankan hukuman Kai, Kai bahkan sudah bersujud di kakinya tapi semua berakhir sia sia.
Pada akhirnya Kai menjalani hukumannya dan sekarang sudah berjalan lebih dari 6 bulan.
.
Manoban's house,
Ruang keluarga terhias begitu indah. Lampu lampu dan juga tentunya pohon natal yang hampir selesai didekorasi. Hari ini malam natal, Lisa dan keluarganya berkumpul untuk merayakannya.
"Grandpa tolong pegang ini."
Ella memberikan bola lampu hias pada Ayah Lisa. Pria paruh baya itu ikut membantu kedua cucunya menghias pohon natal, dia senang dengan anak anak itu sebabnya dia bergabung mereka saat ini.
"Aku akan menggantungnya di sebelah sana." Kenzie mengambil lampu itu dari kakeknya.
"Kenzie jangan mengacau!" Teriak Ella.
"Aku ingin menghias juga!" Balas Kenzie. Ella mendekatinya lalu merebut lampu itu. Kenzie tidak terima dia merebut kembali dari Ella.
"Kenzie!" Teriak Ella.
Ayah Lisa tertawa dan hendak menonton pertengkaran cucunya. Baginya itu sangat lucu ketika melihat kedua cucunya berdebat. Itu sebuah bentuk interaksi manis dua saudara, pikirnya.
"Berikan padaku!" Ella merebut lampu itu tapi Kenzie memiliki kekuatan untuk menahannya, dia juga ingin menghias pohon natal.
"Grandpa tidak melarangku lalu kenapa mau melakukannya!" Kenzie berteriak. Ayah Lisa membiarkan mereka berdebat, dia memutuskan untuk mundur dan menyandarkan dirinya di sofa melihat tontonan di depannya.
"Kau tidak bisa melakukannya karena kau akan jatuh! Mommy tidak menyuruhmu untuk memanjat!" Ella berteriak geram. "Aku tidak mendengar Mommy mengatakan itu!" Balas Kenzie.
"Jika tidak percaya tanyakan sendiri!"
"Aku tidak mau! Aku ingin menaruh ini di sebelah saja apa susahnya!" Suara Kenzie sangat lengking. Ayah Lisa sampai menutup telinganya karena suara Kenzie.
"Ada apa dengan mereka, Marco?" Itu Ayah Jennie. Dia mendengar keributan lalu memutuskan untuk menghampirinya.
"Seperti biasa, duduk lah di sebelah ku ini akan sangat seru. Mari saksikan bersama." Ayah Lisa mengajak Ayah Jennie untuk ikut menonton cucu cucu mereka yang sedang bertengkar. Bukannya menolak dan memisahkan Ella dan Kenzie, Ayah Jennie malah terlihat excited lalu duduk di sebelah sahabatnya.
"Kita kurang popcorn." Keluh Ayah Jennie.
"Tidak apa, istri istri kita sedang memasak untuk makan malam itu lebih lezat dari popcorn." Mereka lalu fokus pada dua anak kecil kesayangan mereka yang sedang berdebat. Dua pria tua itu sesekali terkikik karena mereka menganggap cucu mereka menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️
FanfictionPernikahan yang tidak sesuai harapan Lisa, dia terpaksa menjalaninya dengan hampa. Hanya dilandasi keinginan kedua orang tua menjadikan mereka pasangan menikah. "Kita mungkin sudah menikah, tapi aku bukan milikmu jadi berhenti bersikap seolah aku mi...