4 tahun kemudian
Sebuah keributan terdengar dari salah satu kamar di rumah besar Manoban. Ada dua gadis kecil yang saling meneriaki satu sama lain, mereka memperebutkan satu benda, salah satu mengklaim itu miliknya tapi yang satunya lagi tidak terima sehingga terjadi pertengkaran lagi diantara mereka.
"Itu punyaku!"
"Ya! Daddy membelikan ini untukku!"
"Kenapa hanya untukmu? Di mana milikku?!"
"Aku tidak tahu, tanyakan pada Daddy!"
Kamar itu dipenuhi oleh suara teriakan dan sahutan mereka yang tidak pernah berhenti. Jennie yang mendengar ada kegaduhan itu segera memasuki kamar kedua anaknya.
"Wae geure, Ella-ya Kenzie-ya? Kenapa kalian berteriak?"
"Ella mengambil punyaku." Kenzie menunjuk Ella.
"Tidak Ken! Ini milikku, Mommy sendiri yang memberikan." Kata Ella tegas. Dia tidak mau jika miliknya diklaim oleh orang lain termasuk adiknya sendiri.
"Mommy...." Rengek Kenzie.
"Kemari. Kenzie, Mommy tidak tahu kenapa itu hanya satu tapi Daddy mu yang mengatakan untuk memberinya pada Ella." Jennie berlutut dan membujuk putri keduanya.
"Tidak mungkin Daddy hanya membelikan itu untuk Ella unnie, pasti ada untukku." Rengeknya yang sudah menangis.
"Mommy akan menanyakannya pada Daddy setelah dia pulang dari kantor, eoh? Jangan menangis lagi." Jennie merapikan rambut panjang milik Kenzie. Anak itu merasa sangat sedih karena tidak mendapatkan hal yang sama seperti Ella.
"Ella, pinjamkan pada adikmu sebentar." Jennie melihat anak pertamanya yang menyeringai puas.
"Nope, aku belum selesai. Dia menganggu waktuku dengan merengek, aku tidak bisa membiarkannya menyentuh milikku!" Teriak Ella.
"Kau berteriak pada Mommy?"
"Tidak, aku berteriak padanya. Adik manja!" Pekik Ella sinis. Kenzie yang tidak terima, dia mengambil mainan plastik yang ada di sekitarnya dan melemparkannya pada Ella.
"Ya!" Ella berteriak ketika benda itu mengenai kakinya, tidak sakit tapi dia hanya ingin berulah. Ella senang membuat adiknya menangis karenanya, ada kepuasan tersendiri.
"Ella stop! Seharian ini aku dibuat kesana kemari karena kalian berdua tidak berhenti bertengkar hanya karena hal hal kecil." Jennie berdiri dan menaruh kedua tangan di pinggangnya. Ella menjadi takut karena tatapan Jennie padanya menjadi tajam.
Dia segera berlari kearah Jennie dan memeluknya. "Maafkan aku Mommy."
Jennie menghela napas mendengarnya. Dia berlutut lagi menaruh kedua tangannya di bahu Ella.
"Kemari, Ken." Jennie memanggil yang satunya lagi dan membuat mereka saling berhadapan. Keduanya hanya berjarak satu tahun sehingga sedikit sulit mengatasi keinginan mereka.
"Minta maaf dan berjanji tidak akan membuat keributan lagi." Tegas Jennie.
Sebenarnya ini kesekian kalinya dia membuat kedua anaknya berjanji tapi tetap saja mereka terus bertengkar. Terlebih jika tidak ada Lisa di rumah, mereka akan lebih berani untuk berteriak dan berkelahi.
"Kenzie, minta maaf lebih dulu." Ujar Jennie karena melihat mereka hanya diam saja.
"Maafkan aku, Unnie." Ucap Kenzie terdengar tulus dengan mengulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️
FanfictionPernikahan yang tidak sesuai harapan Lisa, dia terpaksa menjalaninya dengan hampa. Hanya dilandasi keinginan kedua orang tua menjadikan mereka pasangan menikah. "Kita mungkin sudah menikah, tapi aku bukan milikmu jadi berhenti bersikap seolah aku mi...