Jennie POV
Apa ada kata lain yang akan bisa aku deskripsikan tentang kehidupanku selain sempurna? Ku rasa tidak ada.
Menjalani setiap hari dengan jatuh cinta. Hidup dengan penuh kebahagiaan dan pasangan yang mencintaiku dengan tulus. Benar kata orang, jatuh cinta itu menyenangkan dan seindah itu. Tidak ada yang tahu kapan dan pada siapa kita akan jatuh cinta, itulah kenapa cinta dikenal buta.
Perasaan yang melambung, jantung yang bekerja lebih cepat, kupu kupu di perut, salah tingkah, seluruhnya bagian dari rasa cinta. Aku benar benar percaya dengan gagasan mencintai adalah sebuah pekerjaan yang indah. Dalam mencintai kita butuh rasa, sabar, dan pengertian. Semua akan berjalan lancar ketika kita bekerjasama dengan partner kita, dan mencintai adalah pekerjaan favorit ku.
Pernikahan ku dengan Lisa berjalan hampir 10 bulan, dan selama 6 bulan terakhir kami menjadi sangat dekat. Bahkan banyak yang mengatakan kalau kami seperti bukan pasangan yang dijodohkan. Aku senang orang orang melihat kami seperti itu, itu tandanya mereka bisa melihat cinta diantara kami berdua. Bagiku bahagia semudah itu, tidak perlu banyak effort cukup bersama orang yang kita cintai. Ketika jatuh cinta, kebahagiaan menjadi sesuatu yang effortless.
"Rasanya baru kemarin aku selalu menangis karena sikap burukmu. Tapi sekarang? Aku hanya bisa menangis karena bahagia." Gumamku sambil melihat wajah Lisa yang tertidur tenang.
Aku yakin Lisa tidak mendengarku, dia seperti mayat ketika sedang tidur.
Aku tertawa dengan pikiranku sendiri. Lisa terlalu banyak membuktikan kalau dia benar benar mencintaiku. Sebenarnya itu tidak perlu karena aku sangat percaya padanya.
Lisa orang yang baik, hanya saja waktu itu egonya terganggu karena ambisi orang tuanya. Namun jika tidak dijodohkan mungkin aku tidak akan merasakan kebahagian seperti sekarang. Menjadi istri dari seorang Lisa adalah tingkat kebahagiaan yang lain. Aku senang dipuji, aku senang dimanja, aku senang diperhatikan, aku senang diprioritasman, aku mendapatkan segalanya ketika bersama Lisa.
Aku tidak pernah merasa jatuh cinta yang sangat dalam, jika jatuh cinta adalah penyakit, mungkin aku sudah termasuk kategori kronis atau bahkan tidak bisa disembuhkan.
Dengan Lisa aku belajar banyak hal, terutama sifat sabarku. Dengan tantangan diawal pernikahan membuat aku mengerti arti sabar yang sebenarnya.
Kata Ayah ku, tidak akan ada cahaya jika tidak gelap lebih dulu. Tidak akan ada bicara jika tidak diam lebih dulu, aku memaknainya lebih dalam dan seperti hubunganku dengan Lisa. Dia tidak pernah menyukaiku dia bahkan sering mengatakan kalau dia sangat membenciku. Tapi lihat dia sekarang, dia berubah 180 derajat. Aku menjadi bangga pada diriku sendiri karena merasa berhasil dalam pernikahan kami.
"Ah Lisa, aku begitu mencintaimu." Gumamku.
Aku tipikal orang yang tidak ingin menganggu privasi orang lain meski itu Lisa. Aku hampir tidak pernah menyentuh ponselnya. Aku tidak tahu siapa saja yang ada di room chat nya, siapa yang dia hubungi, siapa yang menghubunginya, aku sama sekali tidak mencari tahu. Karena kupikir hidupku sudah cukup. Lisa tidak pernah membuat masalah dan aku tidak pernah mencurigainya.
Tentang Nancy, aku memutuskan untuk bertanya karena dia selalu datang meminta Lisa untuk kembali padanya. Aku bertanya apa yang sebenarnya terjadi dan Lisa menjelaskannya saat kami makan siang waktu itu. Nancy berselingkuh, dia berhubungan sex dengan pria lain di penthouse Lisa. Itulah alasannya kenapa Lisa mengakhiri hubungan mereka. Tapi aku bersyukur, dengan kesalahan Nancy, Lisa bisa mulai menerimaku dan menyadari apa yang seharusnya tidak ia lakukan.
Dan tentang wanita yang memeluknya, Aku memilih untuk tidak bertanya. Aku pernah menerima pesan anonim dari seseorang yang mengirim sebuah foto di mana Lisa sedang memeluk seseorang ketika sedang di airport. Aku tidak mengenal gadis itu dan aku merasa dia cukup dekat dengan Lisa namun Lisa tidak pernah menceritakannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️
ФанфикPernikahan yang tidak sesuai harapan Lisa, dia terpaksa menjalaninya dengan hampa. Hanya dilandasi keinginan kedua orang tua menjadikan mereka pasangan menikah. "Kita mungkin sudah menikah, tapi aku bukan milikmu jadi berhenti bersikap seolah aku mi...