24. Annoyed

2.7K 312 10
                                    

Satu bulan berlalu,

"Lisa, seseorang ingin bertemu." Mina masuk dan melihat sepupu yang sekaligus bosnya itu duduk di ruangannya sambil fokus pada komputer miliknya.

"Selain Jennie aku tidak akan menerima siapapun masuk dan menggangguku sekarang." Mina hanya menganggukkan kepalanya, walaupun dia sangat dekat dengan Lisa dia tetap merasa segan dan takut saat Lisa bicara dengan nada dingin dan serius.

"Maaf, Mrs. Manoban sedang sibuk, anda bisa datang lain waktu." Kata Mina dengan sopan pada wanita yang sangat ingin bertemu dengan Lisa.

"Katakan jika Nancy ingin bertemu dengannya, ini sangat penting." Wanita yang datang itu adalah Nancy. "Nona, Mrs. Manoban sudah mengatakan jika dia belum ingin menerima tamu untuk sekarang." Tegas Mina.

"Bullshit!" Nancy hendak menerobos masuk tapi Mina dengan cepat menahannya.

"Anda tidak bisa masuk secara sembarangan, Nona. Itu melanggar aturan di perusahaan kami." Mina menahan tubuh Nancy.

"I don't fucking care!"

"Apa yang terjadi, Mina-ya?" Pandangan keduanya beralih pada seseorang yang datang.

"Jennie unnie." Mina tersenyum hangat saat melihat Jennie datang.

"Ah, hey Nancy? Sudah lama tidak bertemu." Jennie mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tapi Nancy hanya tertawa sinis dan melepaskan tangan Mina yang menahan pergelangan tangannya.

Mina menatap keduanya heran, Jennie mengenal wanita ini?

"Tidak usah berpura pura baik padaku, bitch!" Nancy mencemooh.

"Jaga mulutmu-" Mina terhenti ketika Jennie memegang tangannya.

"Mina-ya, bisa kah katakan pada Lisa jika aku sudah sampai di sini? Katakan padanya untuk keluar, eoh?" Ucap Jennie lembut yang langsung diangguki Mina.

Kini hanya tinggal mereka berdua di depan kantor Lisa. Nancy menyilangkan lengannya sambil menatap Jennie tajam. "Untuk apa kau kesini? Wanita murahan!" Nancy mencemooh.

"Aku tidak perlu menjawabnya karena seharusnya aku yang bertanya apa keperluan mu di sini?" Jennie tetap dengan wajahnya yang tenang. Dia terlihat sangat mahal dengan sifat damainya.

"Aku ingin menemui kekasihku, apa masalahmu, huh?"

"Tapi di sini tidak ada kekasihmu. Ini lantai kantor istriku, kau mungkin salah tempat." Jennie bicara dengaan nada yang sangat tenang, dia tidak ingin mengeluarkan banyak energi untuk itu. Di lubuk hatinya dia ingin melompat dan menjambak rambut Nancy tapi tidak, itu bukan cara yang baik terlebih mereka sedang berada di perusahaan Lisa.

"Kau halu! Lisa milikku bukan milikmu. Dia sangat mencintaiku dan juga dia sangat membencimu wanita bodoh pela-"

"Wifey." Lisa muncul. Dia memandang dua wanita di depannya secara bergantian.

"Lisa-ya." Tatapan Nancy melembut saat Lisa muncul. Nancy langsung mendekati Lisa untuk memeluknya. Tapi sialnya Lisa menghindar dan segera berlari memeluk Jennie.

"Kau sudah makan siang, Honey?" Jennie bertanya lembut pada Lisa.

"Belum, bagaimana denganmu Wifey?"

"Aku juga, itu sebabnya aku datang ke sini untuk mengajakmu makan siang di restoran." Tangan Jennie naik ke rahang Lisa dan mengelusnya lembut.

"Mina-ya, aku perlu keluar bersama istriku. Jangan lupa makan siang juga."

"Lisa-ya!" Suara Nancy mengalihkan perhatian mereka.

"Ah kau, ada apa?" Lisa melihat mantan kekasihnya itu dari kepala hingga kaki.

Be The Queen of Manoban | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang