Prologue

893 48 0
                                    

☽ Start!

Tentang cinta yang terasa sudah ditakdirkan, seolah ikatan tersebut berhasil melampaui ruang dan waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentang cinta yang terasa sudah ditakdirkan, seolah ikatan tersebut berhasil melampaui ruang dan waktu. meskipun segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam hubungan terlarang itu, tetapi keduanya sama sekali tidak peduli akan konsekuensi yang akan mereka dapatkan nantinya, mereka hanya percaya pada takdir yang telah mempertemukan keduanya dan takdir itu akan terus membuat mereka terhubung dalam kondisi apapun.

Pagi hari. matahari bersinar dengan begitu terangnya, di atas sana langit membentang luas berwarna biru berkilauan, yang juga dihiasi awan-awan seputih kapas yang bergerak secara perlahan.

Suara kicauan burung bersahutan terdengar begitu merdu dalam suasana sepi hutan pinus di pagi hari ini, suara gemericik air yang berasal dari sungai-sungai kecil yang mengalir juga berhasil memecah keheningan di tempat itu.

Sepasang manik coklat hazel seorang pria kini menangkap sosok seekor kelinci dalam matanya, ia menyeringai karena telah berhasil menemukan menu sarapan pertamanya pagi ini.

Dengan secepat kilat, ia langsung berlari menangkap kelinci berwarna putih itu kemudian memakannya secara utuh, dan matanya yang semula berwarna coklat hazel kini berubah menjadi semerah darah dengan kedua taringnya yang juga ikut muncul.

Tidak puas hanya dengan satu kelinci kecil, pria itu segera menghapus sisa darah segar dari mulutnya dan kembali mencari hewan lain untuk ia jadikan mangsa selanjutnya.

Pria itu sepertinya beruntung karena di waktu pagi kelinci keluar dari tempat tinggalnya untuk mencari makanan di sekitaran hutan, terbukti karena sekarang pria itu kembali menemukan seekor kelinci yang tengah melompat mencari makanan.

Saat pria itu akan bergerak untuk mengambil kelinci tersebut, langkahnya itu terhenti kala seorang gadis cantik bersurai coklat panjang datang secara tiba-tiba dan langsung mengambil kelinci tersebut.

"astaga kau menggemaskan sekali... apa kau lapar?" Tanya gadis itu pada sang kelinci setelah ia mengangkat dan meletakkan hewan berbulu itu di atas telapak tangannya.

Sang kelinci tentu saja tidak menjawab perkataan sang gadis dan hal bodoh yang dilakukan gadis itu membuat pria yang bersembunyi di balik semak-semak itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Gadis dengan manik kebiruan itu beralih menatap ke arah keranjang kayu yang ia bawa dan mencari sedikit makanan di sana, tapi yang ia temukan hanyalah bunga-bunga yang baru saja ia petik dari pinggir danau.

Detik selanjutnya gadis itu baru ingat kalau ia ternyata sudah memakan habis roti yang ia bawa dari rumahnya tadi sebagai menu sarapannya pagi ini.

"bagaimana jika kau ikut aku pulang dan aku akan memberikanmu makanan?" Ucap gadis itu seraya tersenyum, ia lalu bangkit kemudian pergi darisana dengan membawa serta kelinci itu bersamanya.

Pria itu mendecak setelah kepergian sang gadis, karena gadis itu ia gagal mendapatkan mangsanya yang kedua, tapi tidak ingin berlarut-larut dalam kekesalannya, ia segera beranjak pergi dan mencari mangsanya yang lain.



Fate ⚔ Lee Heeseung ☾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang