❝ Semesta menciptakan takdir untukku bisa bertemu denganmu. meskipun takdir ini terasa begitu menyakitkan, aku akan tetap mencintaimu, karena takdir sudah memilihku untuk terikat denganmu.❞
Bahasa, semi baku.
40 Chapter
Start : 02 July, 2024
Ending...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ musim yang mengerikan terus saja menghampiriku, akankah kau melupakanku lagi? ❞
ㅡ Enhypen, Criminal Love
ㅡ ꗃ ⚚ ◑ ● ◐ ⚰ 🦇 ㅡ
"pangeran heli, aku mencintaimu."
Sepasang manik itu langsung terbuka sempurna, sang pemilik langsung mengubah posisinya menjadi duduk kemudian terdiam, perkataan seorang gadis di mimpinya tadi terus saja terdengar tanpa bisa ia hentikan.
"apa tadi itu mimpi? yang biasa manusia alami saat tidur, tapi kenapa aku bisa bermimpi layaknya manusia pada umumnya?" Monolog pria itu karena selama hidup beratus-ratus tahun baru kali ini ia mengalami sebuah mimpi.
Pria itu lantas bangkit dan pergi kamar mandi untuk melihat sosoknya di dalam cermin, ia melepas kalung miliknya dan pantulan dirinya yang ada di cermin langsung menghilang dan membuat sosoknya menjadi tidak terlihat.
"tidak ada yang salah, semuanya masih sama, aku masih vampir." Lagi-lagi pria itu bermonolog seraya memakai kembali kalungnya yang sempat ia lepaskan.
"hyung kau dimana? heeseung hyung kau sudah bangun? aku membawa darah hewan yang aku janjikan kepadamu."
Mendengar suara itu membuat heeseung segera keluar dari kamar mandi dan menghampiri sosok pemilik suara yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu miliknya.
"kenapa kau datang kemari? keluar dari rumahku sekarang juga." Ucap heeseung seraya menarik lengan pria itu dan memaksanya keluar dari sana tapi pria itu menolak dan bersikeras ingin tetap berada di sana.
"hyung tolong jangan usir aku.. kau masih marah karena aku sudah menghabiskan darah hewan milikmu." Tanya pria yang memiliki tinggi badan lebih pendek dari heeseung itu.
Heeseung membuang nafas kasar kemudian melipat kedua tangannya "kau pikir saja menggunakan otakmu itu yang jungwon, aku hampir saja mati malam itu dan kau baru menggantinya seminggu kemudian?"
Pria itu lalu meringis dan menunjukkan deretan giginya yang rapi "baiklah aku kan sudah meminta maaf padamu, aku ini adikmu hyung.. tolong maafkan aku, setelah ini aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."
Tidak menjawab, heeseung lebih memilih mendaratkan tubuhnya di atas sofa miliknya dan mencoba mengatur emosinya yang sempat meluap akibat ulah jungwon tadi.
Karena merasa kakaknya sudah menjadi lebih tenang, jungwon lantas ikut duduk di samping heeseung dan mengambil satu botol darah hewan, membuka penutupnya kemudian memberikannya pada heeseung "minumlah darah hewan ini hyung, aku baru saja mengambilnya pagi buta tadi, jadi ini masih sangat segar."
Heeseung menatap botol berwarna merah pekat itu selama beberapa saat dan jungwon secara bergantian, kemudian langsung mengambil alih botol darah tersebut dan meminumnya dalam sekali tegukan "kau harus memberikan semua darah hewan itu padaku."