❝ Semesta menciptakan takdir untukku bisa bertemu denganmu. meskipun takdir ini terasa begitu menyakitkan, aku akan tetap mencintaimu, karena takdir sudah memilihku untuk terikat denganmu.❞
Bahasa, semi baku.
40 Chapter (on going)
Start : 02 July, 2...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ percakapan manis hanya untukmu, manis sekali matamu yang menatapku.❞
ㅡ Enhypen, Your Eyes Only
ㅡ ꗃ ⚚ ◑ ● ◐ ⚰ 🦇 ㅡ
Pagi yang begitu cerah akhirnya tiba, dan sang mentari perlahan mulai menampakkan cahaya hangatnya, langit biru kini membentang luas ditemani banyaknya awan-awan putih yang tersebar di atas sana.
Seorang gadis kini baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung perusahaan, senyuman manisnya semakin melengkapi penampilannya yang membuat gadis itu terlihat semakin cantik dari biasanya.
Kakinya kini melangkah ke salah satu lift, dan setelah menunggu beberapa saat akhirnya pintu lift terbuka lebar dan menampilkan sosok seorang pria jangkung yang tengah menyandarkan tubuhnya pada dinding lift di belakangnya.
Melihat pria itu membuat gadis dengan manik sedikit kebiruan itu tersenyum, kemudian mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift tersebut.
"ekhem..." Pria itu berdeham pelan agar gadis yang berada di depannya itu berbalik menatap ke arahnya, tapi sepertinya gadis itu tidak mengerti atau lebih tepatnya gadis itu sengaja melakukannya.
"nona berbaliklah, aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap pria itu membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Gadis itu tidak bisa menahan senyumannya mendengar ucapan pria tadi "katakan saja, aku bisa mendengarmu dengan baik dari sini."
"berbaliklah, sebentar saja." Kata pria itu tapi lagi-lagi gadis itu hanya berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun seraya melipat kedua tangannya.
Karena merasa kesal terus diabaikan oleh gadis di hadapannya, pria itu melangkah maju dan memeluk gadis itu dari belakang hingga membuat gadis itu sedikit tersentak dengan perlakuannya yang begitu tiba-tiba.
"kak hee lepaskan, bagaimana jika ada yang melihat kita seperti ini?" Ucap haeryeon seraya menatap ke sekelilingnya.
"tidak akan. ini di dalam liftㅡ
Ting!
Belum sempat heeseung menyelesaikan ucapannya, lift sudah dulu berdenting dan membuat heeseung langsung melepaskan pelukannya tadi dan bersamaan dengan pintu lift yang terbuka lebar, beberapa orang masuk ke dalam dan memenuhi ruangan lift yang sempit.
Haeryeon kini berada tepat di hadapan heeseung, pria itu bahkan bisa menghirup aroma manis shampoo haeryeon yang masuk ke indera penciumannya.
Tidak diam saja, tangan heeseung kini bergerak meraih tangan haeryeon kemudian menggenggamnya erat dan saat gadis itu menatap ke arahnya, ia bersikap seolah tidak melakukan apapun.
