❝ Semesta menciptakan takdir untukku bisa bertemu denganmu. meskipun takdir ini terasa begitu menyakitkan, aku akan tetap mencintaimu, karena takdir sudah memilihku untuk terikat denganmu.❞
Bahasa, semi baku.
40 Chapter (on going)
Start : 02 July, 2...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ pegang tanganku, kita akhiri tragedi ini jangan pernah biarkan aku pergi lagi.❞
ㅡ Enhypen, One In A Billion 2022
ㅡ ꗃ ⚚ ◑ ● ◐ ⚰ 🦇 ㅡ
Dalam perjalanan tidak ada percakapan apapun di antara keduanya, heeseung yang hanya fokus mengemudi dan haeryeon yang lebih memilih memperhatikan jalanan di sampingnya.
Suasana di dalam mobil begitu sunyi dan sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi di luar mobil yang begitu ramai dengan riuhnya suara kendaraan. karena keduanya tidak ada yang berinisiatif membuka pembicaraan hingga membuat suasana canggung terus menyelimuti keduanya.
Heeseung mengalihkan pandangannya selama beberapa saat untuk menatap ke arah haeryeon. gadis itu hanya diam seraya menyandarkan kepalanya pada kaca mobil di sampingnya dengan tatapan kosong. heeseung sudah mencoba membaca pikirannya tapi ia sama sekali tidak menemukan apapun karena sepertinya haeryeon tengah melamun dan pikirannya menjadi kosong.
"ekhem..." Heeseung berdeham pelan tapi tindakannya itu sama sekali tidak berhasil membuat haeryeon membuyarkan lamunannya, gadis itu masih tetap pada posisi yang sama dan hanya terdengar hembusan nafas panjang yang keluar dari mulutnya.
"kau ingin mendengarkan sebuah lagu?" Tawar heeseung yang akhirnya mulai membuka suara, pria itu memilih untuk mengesampingkan egonya karena ia tidak mau gadis itu terus menerus larut dalam pikirannya sendiri.
"lakukan saja, lagipula ini mobilmu. aku hanya menumpang, asal kau tidak menurunkanku di hutan saja aku sudah sangat berterima kasih, kau juga bisa menganggap kalau aku tidak ada disini." Jawab haeryeon tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
Heeseung menyerah dan tidak lagi mengajak gadis itu berbicara, ia memilih kembali fokus dengan jalanan di depannya dan sedikit menambah kecepatan mobilnya dengan raut wajah yang terlihat sedikit kesal.
Setelah berkendara kurang lebih lima belas menit, roda mobil milik heeseung akhirnya berhenti berputar di depan sebuah rumah minimalis yang merupakan rumah milik haeryeon.
"terimakasih banyak sudah mengantarku ke rumah dengan keadaan selamat." Ucap haeryeon, setelah membuka sabuk pengamannya ia segera keluar dari mobil.
"tunggu." Kata heeseung yang ternyata ikut keluar dari mobil dan membuat haeryeon langsung menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menghadap ke arah heeseung.
"ada apa?" Tanya haeryeon singkat disertai dengan raut wajah tanpa ekspresinya.
"untukmu. sunghoon mengatakan kalau kau begitu menyukai coklat, aku mendapatkannya secara gratis sebagai bonus di kafe sore tadi." Kata heeseung seraya menyerahkan paper bag berwarna pink ke arah haeryeon, ia membaca dari naver coklat bisa memperbaiki mood seseorang menjadi lebih baik.