Chapter 4: Pesta Perayaan.

296 263 23
                                    

Chapter 4: Pesta Perayaan.

Kami memasuki aula pesta, aku datang hanya sebagai 'tamu'nya.

Host: "Tuan Duke Dertoria Memasuki Aula pesta."

Host acara mengumumkan kedatangan kami. Orang-orang menatap kami dengan tatapan tajam, sekaligus memberikan hormat tepuk tangan. Tidak sedikit yang heran mengapa aku berada di belakang Tuan Duke, dan datang sebagai tamu Tuan Duke.

Aku tidak sengaja mendengar beberapa bangsawan berbisik.

Gadis bangsawan: "Gadis itu terlihat sangat cantik? apakah ia putri dari kerajaan lain?"

Tanganku mengepal, aku kesal pada keluarga kerajaan yang selama ini memalsukan kematian Miella.

Setelah para bangsawan lainnya terus berdatangan, akhirnya Raja dan Ratu di persilahkan memasuki area pesta. Mereka duduk di singgasana.

Kurasa Raja bajingan itu tidak menyadari bahwa ada putrinya di aula pesta ini, ya?

Aku terus menatap tajam ke arah keluarga kerajaan, sebelum aku menyadari keberadaan seorang gadis berambut merah yang berdiri di belakang singgasana Raja.

Mana mungkin seorang Raja mempunyai seorang putri? ketika dia membenci keturunan perempuan? Aku memutuskan untuk bertanya pada Tuan Duke.

Aku mendekatinya kemudian berbisik dengan pelan kepadanya.

Ivory: "Tuan Duke, kalau boleh tahu siapa kah gadis berambut merah yang berdiri di belakang singgasana Raja?"

Tuan Duke merespon pertanyaanku dengan suara nada kecil.

Tn. Duke: "Selirnya."

Seketika aku tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutku, Gadis itu memiliki perawakan dan umur yang persis sama sepertiku.

Rasa untuk memaki Raja yang terdapat dalam diriku terus meningkat.

Aku menghela napas untuk menenangkan diriku sendiri, tetapi aku tidak begitu yakin gadis yang menjadi selirnya itu awalnya adalah rakyat biasa.

Setelah acara pembukaan selesai, pesta pun dilanjut dengan dansa. Aku izin pamit pada Tuan Duke untuk pergi mencari informasi lebih lanjut.

Aku menaiki tangga dan menuju ruangan istirahat para gadis. Saat aku memasuki ruangan, kondisi terlihat sepi, aku menuju ke balkon terlebih dahulu dan menunggu para gadis datang, menguping percakapan dari dalam untuk mendapatkan informasi karena biasanya para gadis akan menggosip.

Benar saja, mereka sedang menggosipkan sesuatu.

Gadis A: "Apa kamu tahu siapa gadis yang dibawa oleh Tuan Duke Dertoria?"

Gadis B: "Aku tidak tahu tuh, tapi menurutku ia biasa saja."

Gadis A: "Tetapi ia begitu cantik, apa mungkin ia telah merebut hati Tuan Duke?"

Escape the Destiny || by noonaaanathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang