Chapter 17: Misi.
•
•
•
•
•
•
Sudut pandang Ivory.Aku terpaku terdiam menyaksikan Stevany yang diseret ke ruang penjara kediaman Tuan Duke.
Namun, secara tiba-tiba aku merasakan tepukan hangat yang lembut menepuk pundakku. Aku menoleh ke arah samping dan mendapati Tuan Duke berada di sampingku.
Tn. Duke: "Terimakasih. Berkatmu, misteri tentang kematian kedua orang tuaku, akhirnya terungkap juga."
Aku tersenyum lembut, menunjukkan wajah ramah kepada Tuan Duke.
Ivory: "Itu memang sudah tugasku, Tuan Duke."
Sekali lagi, Tuan Duke menatapku dengan tatapannya yang sebelumnya sukses membuatku salah tingkah. Tapi kali ini, aku hanya terdiam menikmati keindahan tatapan matanya.
Jari-jari Tuan Duke bergerak menyentuh helaian tipis di bagian belakang rambutku. Perlahan dia mendekat.
Wajahku semakin memerah karena hal itu.
Tn. Duke: "Ada daun yang menempel di belakang rambutmu."
Sepertinya, Lily benar. Aku terlalu percaya diri dalam hal tertentu.
Ivory: "Kalau begitu, aku akan pergi sekarang."
Sesaat setelah aku berbalik dan melangkah pergi sembari menutupi wajahku. Tuan Duke menghentikanku, dia menarik lenganku dengan lembut.
Tn. Duke: "Aku memiliki perasaan buruk malam ini, aku harap kamu tidak pergi kemanapun."
Tn. Duke: "Selamat malam, Mimpi indah."
Dia tersenyum lembut terhadapku, membuatku semakin sulit mengendalikan ekspresi.
Ivory: "Ya, kuharap begitu juga dengan Tuan Duke."
Aku melangkah cepat kembali ke kamar tamu, menutupi wajahku yang kemerahan. Aku sudah semakin gila, aku harus bertindak lebih cepat sebelum gila sepenuhnya.
Lily memperhatikanku yang salah tingkah sejak tadi.
Lily: "Apa kamu telah salah minum obat?"
Ivory: "Kamu menanyai itu karena apa?"
Lily: "Penasaran saja, 2 hari terakhir ini kamu terlihat tidak ingin berpapasan sama sekali dengan Tuan Duke."
Ivory: "..."
Ivory: "Aku tidak tahu!"
Aku membaringkan diriku di atas kasur dan menutupi wajahku dengan bantal yang empuk. Setelah cukup tenang, aku pun menghela napas sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape the Destiny || by noonaaanatha
Historical Fiction"Jika kamu gagal, maka kamu akan mati." Ujar kucing hitam misterius yang berada tepat di depannya. Ivory mengira ia akan pergi ke akhirat setelah mengalami kematian. Namun, ternyata ia justru diberikan misi untuk mengubah sejarah yang sudah terjadi...