Chapter 19: Akhir?
•
•
•
•
•
Ketika aku mendapatkan kesadaranku sepenuhnya kembali. Aku membuka mataku untuk melihat sekeliling, pandanganku kabur dan kepalaku berdenyut-denyut.
Dengan lemah, aku mencoba bangkit. Bertumpu pada tangan-tanganku yang rapuh. Hingga akhirnya aku benar-benar mendapatkan ingatanku kembali sepenuhnya.
Aku mencoba menyesuaikan setiap tarikan napasku. Ruangan itu sempit dan lembab, membuatku sulit untuk mendapatkan oksigen. Walau kesulitan bernapas, aku mencoba untuk fokus.
Tangan kiriku bertumpu pada salah satu tiang sel jeruji dan tangan kananku menekan tanah. Aku mencoba menoleh ke arah atas.
Rambutku yang sebelumnya tertata dengan rapih, kini terurai berantakan bercampur dengan lumpur. Gaunku juga telah kotor sepenuhnya. Aku menggertakkan gigiku dengan kesal.
Ivory: "Sialan!"
Kakiku terasa terlalu lemas bahkan hampir tidak bisa kugerakkan karena kurangnya energi.
Perutku berbunyi karena lapar yang tak bisa aku hindari, begitu juga dengan kerongkonganku yang kering tak tersentuh setetes pun air.
Suaraku semakin serak, aku mencoba untuk menyesuaikan kembali tarikan napasku karena minimnya oksigen di tempat itu.
Disanalah, tempat penjara istana untuk orang yang paling rendah. Bau amis tercium memenuhi area tempat itu.
Aku memutuskan untuk menoleh ke arah jeruji besi di depanku, terdapat tulang belulang busuk yang dibiarkan begitu saja di dalam sel penjara.
Meskipun membuatku mual, aku harus bertahan dan terus menyesuaikan tarikan napasku agar mendapatkan oksigen yang cukup.
Rantai yang ketat di kedua lenganku tidak dapat memungkinkan diriku untuk leluasa dalam bergerak.
Aku mencoba bertumpu pada kedua kakiku untuk berdiri namun sia-sia, energi yang kini kumiliki bahkan tidak ada.
Kira-kira sudah berapa hari sejak aku ditangkap dan dimasukkan ke dalam sel jeruji besi ini?
Mungkin 1 hari? tentu saja tidak, ini sudah 4 hari sejak penangkapanku. Berita dan rumor dengan cepat beredar.
Besok adalah waktunya, aku akan di hukum mati di hadapan rakyat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape the Destiny || by noonaaanatha
Historical Fiction"Jika kamu gagal, maka kamu akan mati." Ujar kucing hitam misterius yang berada tepat di depannya. Ivory mengira ia akan pergi ke akhirat setelah mengalami kematian. Namun, ternyata ia justru diberikan misi untuk mengubah sejarah yang sudah terjadi...