Chapter 16: Menyusup.
•
•
•
•
•
Sudut pandang Ivory.
Tn. Duke: "Aku semata-mata menceritakan tentang ini kepadamu agar kamu lebih berhati-hati dalam bertindak. Yang mulia Raja tidak akan tinggal diam."
Tuan Duke menatapku dengan tatapannya yang tajam, terlihat ketulusan dalam tatapannya.
Ivory: "Kalau begitu, kita tidak mempunyai banyak waktu. Tuan Duke."
Tn. Duke: "Kau benar, tetapi lebih baik jangan terburu-buru."
Ivory: "Tenanglah Tuan Duke, aku akan baik-baik saja."
Aku mengukir senyum tipis, setidaknya untuk menenangkan hati Tuan Duke yang sedang khawatir saat ini.
Keheningan sesaat memenuhi seisi ruangan, tatapan mata kami berdua bertemu. Aku terdiam sejenak, keindahan tatapan mata Tuan Duke membuatku terpaku seketika.
Beberapa saat kemudian aku pun mulai menyadarkan diriku sendiri. Wajahku memerah sedikit pada bagian pipi.
Tuan Duke kembali menatapku sementara aku menutupi wajahku dengan telapak tanganku karena malu. Aku menjadi salah tingkah? hanya karena kami berkontak mata? kurasa aku sudah mulai menggila.Tn. Duke: "Apakah kamu demam? Miella?"
Ivory: "Demam? tidak kok, sepertinya aku hanya butuh istirahat."
Tuan Duke menatapku dengan tatapannya yang mengkhawatirkan, dia beranjak dari kursinya. Kemudian berlutut dihadapanku untuk memastikan kondisiku.
Aku hanya menatap ke arah bawah sembari menutupi wajahku. Aku terlihat sangat aneh sekarang, tidak seperti sebelumnya.
Tuan Duke kemudian semakin memperhatikanku dari dekat, membuatku semakin salah tingkah dihadapannya.
Ivory: "Tuan Duke, aku hanya ingin beristirahat."
Ujarku dengan cukup gugup.
Tn. Duke: "Baiklah, kalau begitu."
Akhirnya Tuan Duke berdiri dan melangkah menuju pintu keluar kamar. Aku mengikutinya dari belakang untuk mengantarkannya.
Pintu terbuka dan Tuan Duke melangkah melewatinya. Ia kembali berbalik untuk menghadapku.
Ivory: "Apa ada lagi yang ingin kau bicarakan? Tuan Duke?"
Tn. Duke: "..."
Tuan Duke menatapku lagi dengan tatapannya yang sedari tadi membuatku salah tingkah.
Tn. Duke: "Selamat malam, istirahatlah dan jangan lakukan apapun malam ini."
Ivory: "Tuan Duke, aku tahu bahwa kamu pasti khawatir. Tapi, aku bukan anak nakal yang seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape the Destiny || by noonaaanatha
Historical Fiction"Jika kamu gagal, maka kamu akan mati." Ujar kucing hitam misterius yang berada tepat di depannya. Ivory mengira ia akan pergi ke akhirat setelah mengalami kematian. Namun, ternyata ia justru diberikan misi untuk mengubah sejarah yang sudah terjadi...