Chapter 12: Dibalik Ketenangan Sang Gadis.
•
•
•
•
•
_Sudut pandang Neva._
Setelah pesta teh telah selesai, aku kembali ke kamarku. Terduduk di kasur yang empuk, menatap ke arah balkon yang terbuka lebar karena tak aku tutup.
Angin-angin malam yang sejuk perlahan memasuki kamarku. Pikiranku mulai kacau sekali lagi.
Aku meraih vas bunga dihadapanku kemudian melemparkannya kelantai. Melampiaskan amarahku kepada vas tersebut hingga hancur berkeping-keping.
Sama hal nya dengan manusia, sekuat apapun mereka, pasti akan hancur berkeping-keping ketika bertemu lawan yang lebih kuat.
Aku mulai mengendalikan amarahku menjadi stabil kembali perlahan-lahan. Aku menatap lagi kearah balkon, tatapan mataku yang kosong.
Aku tidak mempunyai harapan lagi, akankah aku? Pada akhirnya semua orang akan pergi meninggalkanku, tanpa terkecuali.
•
•
•
Masa lalu Neva saat masih berumur 5 tahun.
•
•
•
Aku tidak mengerti, mengapa teman-temanku tidak ada yang ingin bermain denganku?
Mengapa mereka mencaci-maki diriku? mengapa aku harus belajar setiap waktu?
Mengapa ayah begitu dingin terhadapku? terkadang, aku mencoba menarik perhatiannya.
Neva: "Ayah, lihat apa yang aku buat untuk ayah."
Ujarku, memberikan hiasan mahkota bunga kepadanya. Tetapi ayah justru menepis tanganku dengan keras, membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai.
Count FrostGrevs: "Singkirkan itu, gadis bangsawan sepertimu seharusnya sudah mulai belajar menyulam."
Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Seakan, apapun yang kulakukan selalu salah.
Neva: "Tapi, mengapa? padahal aku tidak melakukan suatu apapun yang salah?"
Di suatu malam, aku mengintip pembicaraan ibuku dan ayahku. Mereka merasa aku tidak memiliki potensi dikalangan gadis bangsawan. Mereka menyesal, namun mereka tak menyebutkan apa yang mereka sesali terhadap diriku.
Sejak aku lahir, aku memang tidak pernah menampakan ekspresi.
Aku dingin dan kaku, tidak menangis dan juga tidak tersenyum.
Aku merasa heran, apa salahnya dengan itu?
Aku hanya tidak tahu bagaimana mengeluarkan ekspresi-ekspresi semacam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape the Destiny || by noonaaanatha
Historical Fiction"Jika kamu gagal, maka kamu akan mati." Ujar kucing hitam misterius yang berada tepat di depannya. Ivory mengira ia akan pergi ke akhirat setelah mengalami kematian. Namun, ternyata ia justru diberikan misi untuk mengubah sejarah yang sudah terjadi...