Chapter 7: Pasar.

258 233 17
                                    

Chapter 7: Pasar.

Lagi-lagi, aku membuka mataku perlahan karena ada seorang pelayan yang membuka tirai jendela. Mengakibatkan cahaya menembus memenuhi ruangan dan membuatku terbangun.

Aku pun membangunkan Lily yang tertidur.

Ivory: "Lily, bangun. Temani aku menjalankan misi hari ini."

Dia belum terbangun juga, mau bagaimana lagi aku mengguncangnya cukup keras hingga ia membuka matanya.

Lily: "Apakah ada gempa? kepalaku pusing sekali."

Ivory: "Astaga, Lily! cepat bangun!"

Lily mendapatkan kembali kesadarannya, dan terbangun sepenuhnya.

Pada akhirnya, aku dilayani oleh para pelayan wanita untuk bersiap-siap. Hari ini aku boleh keluar dari kamar itu. Kurasa itu sebuah kamar cadangan, menurutku.

Entah kenapa, aku merasa cukup senang dengan korset yang tidak terlalu ketat karena aku tidak terbiasa memakainya. Terlebih gaun yang cukup ringan menurutku tidak memberatkan dalam melakukan aksi.

Setelah bersiap, aku dan Lily pun pergi dari kamar itu sekali lagi menuju ruang kerja Tuan Duke.

Kali ini aku mengingat arah jalannya, tidak seperti kemarin.

Saat aku sampai di depan pintu ruang kerjanya, aku mengetuk pintu.

Ivory: "Permisi Tuan Duke, ini aku. Ivory."

Akhirnya pintu di bukakan dan aku diizinkan masuk, saat berhadapan dengannya entah mengapa tidak seperti kemarin. Atmosfer yang tercipta di sekitar ruangan cukup ringan dan santai.

Ivory: "Permisi Tuan Duke, aku ingin meminta izin."

Tn. Duke: "Izin?"

Tuan Duke mengalihkan perhatiannya dari berkas-berkas itu ke arahku.

Ivory: "Bolehkah aku meminta izin untuk pergi ke pasar, di pagi hari ini?"

Tn. Duke: "Tentu saja boleh, tapi aku akan mengutus beberapa pengawal untuk ikut pergi bersamamu."

Ivory: "Lebih baik tidak usah. Aku tidak ingin merepotkan mereka."

Tn. Duke: "Aku tidak menerima penolakan, Miella."

Pada akhirnya aku setuju dengan hal itu. Ada satu hal lagi yang aku butuhkan.

Ivory: "Tuan Duke, ada satu hal lagi yang aku butuhkan."

Tn. Duke: "Apa? katakan saja."

Ivory: "Aku butuh...-"

Aku memperagakan tanganku, ya aku butuh uang.

Escape the Destiny || by noonaaanathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang