Chapter 34: Noda Darah?

42 20 23
                                    

Chapter 34: Noda Darah?

Sudut pandang Ivory.

Pupil mataku perlahan melebar seiring aku memperhatikan sekitar. Aku merasa ini sungguh aneh, apa hanyalah sebuah firasat atau kejadian sungguhan?

Aku merasa hal yang tidak mengenakan benar-benar terjadi pada Khallea. Kalau aku bisa, aku bisa keluar segera dan mencarinya. Namun, sekarang aku terjebak dalam keheningan makan malam antara aku dan Tn. Duke.

Seakan menyadari ketidak-nyamananku. Tn. Duke sontak membuka pembicaraan kembali, kabur dari situasi yang canggung.

Tn. Duke: "Nikmatilah makan malam kali ini. Setelah itu, aku akan membantumu mencari dayang mu itu."

Sudut bibirku melengkung, mataku menatap tulus. Tersenyum tipis kepadanya. Setidaknya aku bisa lega, ada waktu untuk mencari Khallea sebelum waktu fajar tiba.

Ivory: "Sejujurnya, Tuan tidak perlu repot-repot membantuku..."

Aku mencoba mengelak atas bantuannya. Setidaknya agar dia tidak berada di dekatku lagi. Akan gawat jika dia mengetahui wajahku yang sebenarnya apalagi jika dia mengenaliku sebagai Miella.

Tn. Duke: "Kamu memang tidak memintaku untuk membantumu. Namun, aku akan tetap membantumu."

Aku menaikkan alis sedikit, terkejut atas perkataannya. Meskipun, nadanya terlihat datar dan dingin. Kali ini, sepertinya dia serius. Aku menunduk sejenak ke arah meja, perasaanku gundah. Aku tak mengerti kenapa ini terjadi, hanya saja aku merasa ini tak benar.

Ivory: "Anda... Maksudku, mengapa Tuan bersikeras membantuku?"

Ujarku, menurunkan nada bicara agar terlihat tenang.

Tn. Duke: "Bukankah, seorang gadis yang berkeliaran sendirian mencari dayangnya bahkan tanpa pengawal. Justru, akan terjebak ke dalam lingkaran itu sendiri?"

Namun, aku tidak menyangka-nya. Apakah Tuan Duke masih menganggap aku sebagai gadis yang lemah? Aku tidak ingin dia berpikir seperti itu tentangku. Sekali lagi, walaupun setitik masih ada keberadaan perasaan janggal di hatiku.

Ivory: "Namun, aku sama sekali tidak kenal denganmu. Tuan."

Aku menaikkan pandangan sedikit, beralih dari meja. Kembali menatap sepasang mata hitam kemerahan yang dingin itu.

Tn. Duke: "Tidak masalah dengan itu. Memangnya, untuk saling membantu apakah aku harus mengenalmu terlebih dahulu?"

Sekali lagi, bisa-bisanya dia mengucapkan kata-kata seperti itu dengan nada yang cukup datar.

Ivory: "Tentu saja! Anda harus mengenal saya terlebih dahulu."

Setelah aku mengatakan itu dengan suara yang sedikit tinggi nadanya. Tn. Duke hanya terlihat diam, sudut bibirnya sedikit melengkung. Terlihat tatapan matanya yang melembut, dia tersenyum halus kepadaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Escape the Destiny || by noonaaanathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang