Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏"LO ITU PEMBAWA SIAL!"
"NAJIS!"
✧ARENZELA✧
Lizara menghela nafas saat di depannya ada formulir acara pensi . Yang terdapat tanda tangan orang tua . Bagi sekolah lainnya mungkin ini tidak lazim . Tapi bagi sekolah SMA Bantara Yogyakarta itu hal yang wajar . Setiap ada acara sekolah pasti akan diberikan surat izin yang mengharuskan tanda tangan orang tua .
Agar orang tau dan memaklumi bahwa nanti ketika siswa siswi pulang sore atau pulang malam adalah untuk mempersiapkan pensi atu acara lainnya . Bahkan di sana bawah formulir terdapat nomer wa bapak ibu guru yang mengawasi rangkain proses acara sebelum hari H . Jadi bila terjadi khawatir kepada Sang anak , wali murid bis menghubungi operator sekolah atau bapak ibu guru selalu panitia .
Dan itu yang sekarang membuat lizara bingung . 3 tahun sebelumnya dia menjadi ketua ekskul / klub musik tanpa seizin ayah dn kedua kakak laki lakinya yang mengetahui hanya mami dan papi berserta kak Eril. Masa iya dia harus minta tanda tangan ayahnya . Bisa bisa tuan Arga langsung menghukum cabuk dirinya karena mengikuti hal yang tidak berguna menurutnya.
Apalagi kedua kakaknya. Huhhhh tidak ada harapan . Jika ayahnya saja sudah kejam begitu apalagi jiplakannya yang 100% adalah DNA seorang Arga Zaidan .
Masa iya dia harus ke Jakarta buat minta tangan sama mami Tiya? . Yakali! . Apalagi kalau kirim surat formulir waduhhh bisa bisa dalam satu detik ayah tau dirinya mengirimkan sesuatu ke jakarta .Ya tuhan Lizara sekarang tidak tau harus minta tanda tangan siapa !!!! .
"Belum pulang Liz?" Savian datang menghampiri Lizara yang duduk lesu di halte bus .
Lizara hanya mengangguk lemas sambil memakan es krimnya . Savian menggeleng pelan sambil tersenyum tipis .
"Ada masalah?"
Lizara terdiam lalu menengok Savian yang ada di sampingnya . Dia menggigit sendok es krim yang terbuat dari kayu itu sambil berpikir . Apa dia harus memberi tahu Savian ? Atau sebaliknya di rahasiakan? .
"Gak ada "
Akhirnya Lizara memilih tidak berbicara kepada Savian . Mungkin dia akan berbicara dengan Erlan sudah lama juga dia tidak berkunjung ke kediaman Atmaja .
"Yaudah sini gue anter pulang " Savian .
"Arenza mana Pian?" Lizara
"Katanya masih latihan basket , gak bisa izin nganterin pulang Lo katanya . Mangkanya ayo gue anterin" ucap Savian.
Lizara nampak berpikir lalu mengangguk .
Savian mengulurkan tangan dan di sambut baik oleh Lizara namun baru dua langkah menjauh dari halte tiba tiba dari arah depan ada mobil ugal ugalan yang membuat resah orang orang .Sreek
Brak
Lizara terdiam dengan jantung berdetak kencang . Sedangkan Savian sudah menatap lizara khawatir. Mobil itu barusan naik ke trotoar dan hampir menghantam tubuh kecil Lizara kalua tidak di tarik cepat . Mobil itu juga tampak langsung membelokkan ke kanan dan tetap melaju ke depan namun pada akhirnya dia tetap menabrak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENZELA
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! GAK FOLLOW GIGINYA KERLAP KERLIP🤟 "aku ingin menjadi rembulan , namun itu adalah hal yang mustahil dan pada akhirnya aku hanya satu bintang di antara luasnya angkasa " LIZARA PINA PREZELA "Tidak ada yang abadi , semuanya...