💠KEBENARAN

44 9 2
                                    

Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏

Sekali lagi aku ingatkan
Vote ya teman teman mohon
banget ya kerjasamanya .
Di mohon jangan cuma di baca tapi
Gak vote sama sekali

Mungkin ada yang mikir ceritanya
Gak terlalu asik , atau alurnya gak jelas . Namanya juga cerita pasti yang baca juga ada yang difase bosen .
Aku pun sebagai penulis pun juga kadang ragu buat lanjutin .
Tapi aku mikir gak seru juga kalau gak dilanjutin kalau alur dan ending udah di tentuin .

Aku taruh peringatan ini di atas agar kalian baca ini langsung vote .

Sekali lagi mohon kerjasamanya
Untuk mengapresiasi penulis 🙏

ARENZELA

"Gue sebenernya eneg sama tingkah bucin kalian tapi gue gak mengelak kalau di bicarain Renza bener " Jayden

"Iyasihh apalagi banyak juga fans nya Erlangga . Gak di lirik satupun" tambah Sheli .

"Jadi kalian itu apa?" Gibran .

"Lo pacarnya?" Stevan .

Erlangga yang merasa terganggu pun membuka matanya dan menatap tajam anggota intinya .

"Hmm itu aku-"

"Dia istri gue "

GEDUBRAK

Gibran kejengkang dari kursinya sedangkan Savian tersedak minuman

"Er , gue tau Lo jomblo ngenes tapi halunya jangan kebablasan " Ucap Jayden dengan raut prihatin .

Erlangga berdecak , dia mengangkat tangan Evina menunjukkan cincin pernikahan.

Semuanya terdiam .

Gibran berdiri kembali "gue gak nyangka si bos no pacar pacar club tiba tiba punya istri?!"

"Bagus , gak haram langsung halal" ucap Stevan yang dari tadi diam .

Renza menatap Zara yang juga menatapnya . Zara pun tak habis pikir dengan teman kecilnya itu . Bahkan dia tidak di undang?! Haruskah dia protes ke papa Niko? .

Renza menghela nafas "semoga kalian langgeng sampai kapanpun"

Erlangga mengangguk. Sedang Evina terdiam malu .

"Tunggu jadi ini beneran?" Ucap Savian yang tenggorokannya lebih baik .

"Menurut Lo?" Erlangga .

"Lo beneran istrinya Erlangga, Lo melendung?" Tanya Gibran dengan wajah polosnya .

Tuk!

Kaleng soda mendarat di kepala Gibran "Lo pikir gue laki laki bejat?!'" Murka Erlangga.

Gibran meringis "gue kan cuma nanya! , kalau bukan alasan itu apa memangnya?" Ucap Gibran .

Evina menghela nafas panjang mendengar keributan Gibran dn Erlangga. Dia pun ikut angkat bicara menjelaskan .

"Sebelumnya maaf ya gak undang kalian . Karena kejadiannya juga mendadak . Pernikahan kita juga baru seumur jagung . Baru dua hari kemarin kita nikah " ucap Evina dengan lembut dan tenang .

Jayden mengerjap "EALAH JANCOK BENERAN TOH?!"

"Jayden ih! Jangan kasar!" Ucap Zara menatap tidak suka ke arah Jayden . Jayden meringis .

ARENZELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang