Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏Absen dulu gak sih?👉
"Lukanya bercabang. Ibarat kiri pasti ada kanan . Atas ada bawah "
✧ARENZELA✧
"Sial! Kemana mana tu bocah! Gak lihat jam apa?!"
Vano menggerutu karena makan malam belum di siapkan dan sekarang sudah jam 7 malam lebih .
Brum Brum
Vano melirik ke arah teras disana ada adik bungsunya......? Entahlah dia tidak akan Sudi mengakui gadis itu adalah adiknya . Vano mengambil segelas air di gelas dan berjalan menghampiri gadis itu.
Sementara Zara tersenyum kala montor hitam Renza berlalu meninggalkan rumah . Dia menarik napas panjang . Semoga saja tidak ada yang tau dia baru pulang. Dia tadi lupa bahwa bibi akan pulang jam 5 yang berarti dia ada tugas memasak makan malam .
Dia berjalan menghendap hendap berjalan ke arah pintu dengan perlahan dia membukanya . Dia berjalan perlahan ke arah ruang tamu. Menatap sekitar yang dimana keadaan sepi tidak ada suara , namun tiba tiba ....
Srekk srekkk
Zara berbalik cepat betapa kagetnya dia melihat Vano membawa cutter di tangannya . Vano mendongak menatap wajah Zara yang terlihat ketakutan.
"A-abang..."
Zara berjalan mundur kala Vano berjalan mendekat ke arahnya ."Lo lupa pulang hmm? Lupa tugas Lo jalang?" Ucap vano sarkas .
"Ma-maaf tadi aku ke makam bund-"
"JANGAN NGAKU NGAKU LO ANAKNYA!"
Tubuh Zara bergetar mendengar bentakan Vano .
"LO LUPA INI JAM BERAPA?! GUE LAPER BANGSAT! DAN TUGAS LO MASAK BUAT MAKAN MALAM!"
Vano menarik tangan Zara ke arah dapur mencengkram pipi gadis itu memaksa gadis itu mendongak .
"LIHAT! KOSONG! DAN LO HARUS DI HUKUM "
"S-sakit abang....." Zara sudah menangis sejadi jadinya . Dia berusaha melepaskan cengkraman Vano di pergelangan tangannya.
Vano membawa zara ke kamar mandi dan menyalakan shower .
"di-dingin bang..... maaf hiksss" ucap Zara di bawah shower dia tidak bisa bergerak karena dia sempat terbentur tembok .
"Diem Lo harus di hukum" ucap vano .
Dia mengeluarkan cutter yang tadi meraih paksa pergelangan tangan Zara . Zara menggeleng hebat dia mencoba menarik tangannya namun tenaganya tak sebanding dengan Vano .
Srett
Srettt
Srettt
"Arghhhhh"
"Berhenti! Sakit! Hikss"
"Perih! Hiksss "
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENZELA
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! GAK FOLLOW GIGINYA KERLAP KERLIP🤟 "aku ingin menjadi rembulan , namun itu adalah hal yang mustahil dan pada akhirnya aku hanya satu bintang di antara luasnya angkasa " LIZARA PINA PREZELA "Tidak ada yang abadi , semuanya...