Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏Mari di tekan vote teman teman , masa yang liat 20 yang vote cuma 5
Tolong tekan tombol vote ya
, tinggal tekan kok gak berbayar✧ARENZELA✧
Savian tak berhenti menasehati mereka satu persatu dengan semua kesalahan dan pesan yang dia katakan kepada ketiganya . Ya bagaimana pun kekuasaan mereka . Mereka akan tetap terdiam jikalau di depan mereka ini Savian . Katakanlah bahwa ace sebenarnya adalah Savian maka itu benar . Savian sangat memegang kendali penuh FWF apalagi anggota inti . Mereka tak luput dari setiap ocehan dirinya .
Karena bagaimanapun mereka semua adalah sahabat. Mereka tidak berteman hanya setahun tapi tiga tahun . Masa gara gara hal kesalahpahaman seperti ini membuat mereka terpecah belah . Apalagi dia cukup kecewa dengan sang kakak yaitu Stevan yang memarahi dan memakai maki Lizara padahal gadis itu juga sama paniknya mengetahui sahabatnya tertabrak .
Savian juga tak habis pikir dengan Erlangga. Bukannya di saat seperti ini harusnya dia menjadi penengah malah ikut marah dan terkesan acuh . Itu adalah contoh ketua yang tidak bertanggung jawab! . Rasanya ingin sekali Savian memukul kepala Erlangga dengan sapu di sebelahnya .
Sedangkan Arenza. Savian hanya memberinya nasehat agar lebih tenang lagi . Dia tahu ketiganya ahh bukan ketiga . Mereka semua yang terlibat salah . Tidak perduli bahwa Arenza hanya membela kebenaran. Membela Lizara yang tengah di olok olok oleh kakaknya . Namun itu juga cukup salah karena Arenza ikut main tangan yang membuat suasana menjadi tambah kacau .
"Di ingat apa yang gue omongin . Jangan cuma masuk kuping kanan keluar kuping kiri . Emang gue seanak anak itu sampai marah marahan kayak anak TK? . Kita udah 18 tahun udah mau 20 udah termasuk umur dewasa udah tua! . Masa masalah kecil gini jadi besar ?!" Ujar Savian .
"Ini gak kecil Lo pikir Sheli kecelakaan gara gara siap-"
"GARA GARA YANG NYETIR! PAKEK NANYA " Savian memotong ucapan Stevan dengan cepat .
"Stevan jujur gue kecewa banget sama pikiran dangkal Lo . Sekarang gini . Kalau Lo pikir Lizara pelakunya yang bahkan dia gak ikut campur sama kecelakaan itu . Terus si pengemudi itu apa? Dia juga korban dari kecelakaan itu . Karena Lizara pelaku kenapa dia milih nyelakai dua orang sekaligus? Emang yang nyetir itu siapanya Lizara? Dan gue tanya sekarang. Kalau Lizara gak cepet bawa Sheli ke RS gimana sama keadaan Sheli? Tambah kritis"
"Kalau pemikiran Lo kayak gini Lizara jadi serba salah . Lo nuduh Lizara tapi Lo lupa siapa yang bawa mobil ugal ugalan itu . Mau nyalahin Lizara gara gara bikin Sheli celaka tapi dia juga yang menyelamatkan nyawa Sheli . Terus mau Lo apa?!"
Stevan terdiam tidak bisa menjawab apapun . Savian beralih menatap Erlangga.
"Dan Lo , Erlan Lo itu ketua , bukannya nenghin masalah malah ikut ikutan marah . Tanggung jawab Lo mana? Tugas Lo itu bukan buat mimpi aja tapi juga rangkul anggota Lo supaya akur saling ngerti satu sama lain . Bukannya satu marah Lo ikut ikutan marah!"
Erlangga hanya mendengus .
Pluk!
Erlangga meringis memegang dahinya yang terkena lembaran sepatu oleh Savian .
"DI DENGERIN! JANGAN CUMA BUANG NAPAS AJA!"
"Kalau gak nafas mati dong vi?" Gibran .
"Diem!"
Gibran menutup mulutnya .
"Ini terakhir, Arenza gue juga mau ngomong sama Lo . Gue cukup puas karena Lo tetap bela Lizara di waktu kakak gue yang sifatnya brengsek sama najis lagi kambuh . Tapi lain kali jangan main tangan dulu . Kalau dia main tangan sama Lizara baru Lo boleh patahin lehernya sama tangannya biar kayak orang strok dan gak ada orang yang mau sama dia lagi"
Stevan menatap Savian tajam sedangkan yang di tatap cuma diam tanpa merasa bersalah.
"Sekarang saling minta maaf , kesadaran masing masing salahnya apa aja , udah gede harusnya tambah bijak pikiran dewasa bukan dangkal " ucap Savian .
Erlangga menatap ketiganya ketika tidak ada yang mengawali " gue minta maaf karena kemarin gue mukul Lo van . Gue juga minta maaf kalau ada salah sama Lo za , tapi gue bangga kok bisa pukul Lo van , soalnya kelakuan Lo kayak babi banget"
Savian yang mendengarnya mendengus sedangkan Stevan hanya terdiam mendengarkan.
"Ayo giliran siapa?" Ucap Savian .
"Gue gak ada salah" Arenza.
"Tapi minta maaf juga , CEPAT! " Jawab Savian .
"Minta maaf" Arenza.
Gibran menahan tawa mendengar permintaan maaf Arenza yang tidak ikhlas.
"Yang bener" ucap Savian .
"Masih untung gue minta maaf" ucap Arenza.
Savian rasanya ingin menendang kepala Arenza tapi dia tau . Arenza bisa membalasnya lebih kejam .
"Giliran Lo van!" Ucap Savian .
"...."
"Minta maaf gak? Semuanya sumbernya di Lo! Masa gak mau minta maaf?" Ucap Savian .
"Lo gak malu? Erlan aja bisa nurunin gengsinya" sahut Jayden .
"Ayooooo masih gue tungguin" ucap Savian .
" maaf ,gue kemarin kelewatan"
"Ayolah , yakin kesalahan lo cuma itu?" Arenza
Stevan menghela nafas panjang "maaf , kemarin juga gue bener bener di luar batas . Gue gak mikir dulu sebelum ngamuk dan marah marah . Gue terlalu terbawa perasaan samai bentak Lizara dan hampir mukul dia . Gue bener bener di luar kendali karena gue terlalu mikirin keadaan Sheli "
Stevan terdiam sebentar lalu tak lama berbicara lagi "padahal gue yang pernah bilang bakalan lindungi dia tapi gue juga yang bentak dia dan bilang yang enggak enggak . Gue bener bener kelewatan kemarin . Maaf "
"Nahh gitu . Cinta boleh tapi jangan kelewat goblok! " Ucap Jayden .
"Nanti minta maaf sama princess ngomong kesalahan Lo dan perbaiki hubungan yang udah hampir retak itu" ucap Erlangga.
"Ibaratnya , Lo gak sengaja nyenggol kaca . Yang tadinya utuh sekarang udah retak . Kesalahan Lo mungkin gak bakalan bisa memperbaiki retakan itu . Percuma "
"Dimata kita di mata dunia . Lo udah merusak hubungan Lo sama Lizara karena kesalahan Lo , so... Mau minta maaf kayak apapun Lo gak bakalan bisa bikin hubungan Lo sama Lizara kayak dulu . Adek kakak? Kayaknya untuk sekarang udah enggak . Hanya sekedar teman " ucap Erlangga.
Stevan diam .tidak menjawab apapun karena dia juga setuju . Dia sudah membuat retak hati Lizara dan dia tidak bisa memperbaiki dengan kata maaf sekalipun . Karena kata maaf itu tidak bisa membuat hati itu utuh kembali .
✧ARENZELA✧
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENZELA
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! GAK FOLLOW GIGINYA KERLAP KERLIP🤟 "aku ingin menjadi rembulan , namun itu adalah hal yang mustahil dan pada akhirnya aku hanya satu bintang di antara luasnya angkasa " LIZARA PINA PREZELA "Tidak ada yang abadi , semuanya...