💠FAMILY IS THE BIGGEST WOUND

39 8 1
                                    

Jangan lupa vote
untuk menghargai penulis 🙏

"Kamu gak akan saya anggap anak Lizara"

"Jangan mimpi Lo bisa jadi keluarga Zaidan"

"Hukuman tetap berlaku bitch"

ARENZELA

Arenza Gibran dan Jayden mencoba untuk mengejar Lizara namun gadis itu sudah menghilang saat di berbelok di ke arah lorong luar . Banyak lorong disana yang menyambungkan ke outdoor dan itu cukup membuat sulit menentukan arah .

Arenza mengacak rambutnya frustasi sambil memukul pojok di sampingnya sampai retak .

Sedang Lizara sudah menangis di samping jalan raya . Dia berjalan pelan sambil melihat ada taksi lewat tidak . Sampai dia menemukan taksi dan menaiki dengan cepat . Telfonnya dari tadi berbunyi dari tadi dengan memunculkan nomer Arenza dan di susul oleh Jayden.  Lizara hanya diam menatap kosong jalan di depan menahan tangisnya .

Pikirannya kacau . Pikirannya mengingatkan masa lalu dimana di saat saat dirinya bertengkar dengan Sheli . Dia selalu menatap dingin ke arahnya dlm diam . Saat itu dirinya hanya berpikir bahwa itu memang kebiasaan Stevan atau wajah setiap hari laki laki itu . Tanpa menyadari bahwa itu memang di tunjukkan kepadanya . Dan bodohnya di tidak menyadarinya .

Lizara memeluk pelan kepalanya saat ingat masa masa pertengkarannya antara Sheli terputar terus menerus . Dan ingatan tentang pertengkarannya hari ini dengan Stevan yang cukup membuat hatinya sakit bak di hantam timah panas .

"Wes teko ndok"

Lizara langsung membayar dan menambahkan tip kepada pak supir dan seger keluar . Dia berlari tergesa gesa masuk kedalam rumah untuk segera mengistirahatkan tubuh dan pikiran .

Brak

"Awhhh"

Lizara memegang lengannya saat dia jatuh tersungkur karena menabrak seseorang.
Dia melihat ke atas ada seorang laki laki yang sekiranya seumuran dengannya dan dibelakang ada Arga yang berbincang bincang dengan pria paruh baya .

Lizara membulat . Apa mereka ......

"Sini aku bantu" laki laki itu mengulurkan tangan .

"Loh siapa itu ga? Anak mu?"

"Kamu punya anak perempuan ga? Kok bisa? "

"Anak bungsunya Azalea?! Astaga!"

Lizara langsung berdiri dia menatap panik orang orang di sekitar nya . Arga sudah menatap tajam Lizara dan di atas tangga ada Vano dan Vian yang menatapnya tajam .

Mereka adalah tamu ayahnya . Habislah dia .

Lizara ingin mengelak pernyataan mereka tapi suara Arga sudah lebih dulu terdengar

"Bukan , dia anak pembantu di sini . Dia ikut bantu ibunya kerja "

Mulut Lizara kembali terkatup . Dia meremas roknya sampai kusut karena mengan air mata dan rasa sakit dihatinya yang teramat sakit . Ya . Selalu begini . Dia tidak di akui .

ARENZELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang