Berisik

1.1K 81 3
                                    

hallo readers, selamat hari minggu
kalian risih ga sih kalo nya aku bikin satu part agak panjang?

happy Reading 🤍

~BERISIK~

"kenapa malah ke rumah sakit?" tanya hazel, oh ya jangan lupakan tangan hazel yang masih di pegang mahen, mahen hanya diam membawa hazel ke dalam rumah sakit

'mengapa aku tidak bisa menolak? hei hazel sadar! tidak mungkin aku di hipnotis, bodoh kalo aku di hipnotis saat ini aku tidak akan sadar, hazel bodoh' batin hazel.

"berjanji lah untuk tidak mengamuk" ucap mahen berjaga-jaga takut hazel akan mengamuk nanti, hazel yang mendengar itu pun menatap tajam mahen

mahen membawa hazel masuk ke suatu ruangan VIP, terlihat seorang anak kecil terbaring lemah di brankar dengan banyak alat alat medis yang tersambung di badan nya

hazel mematung di ambang pintu, badan nya lemas, air mata nya jatuh begitu saja, mahen yang melihat itu langsung mereguh tubuh hazel ke dalam pelukan nya

"i-itu casle?" suara nya bergetar hebat, mahen hanya mengangguk sebagai jawaban, semakin bergetar tubuh hazel di dalam pelukan mahen, mahen mencoba menyalurkan rasa ketengan nya melalui usapan lembut di rambut hazel

hati mahen terasa hancur melihat casle yang di nyata kan koma terbaring lemah di atas brankar dan bertambah hancur melihat hazel yang sama hancur nya dengan dirinya saat melihat casle

"ayo masuk dulu" mahen membawa tubuh yang ada di pelukan nya masuk kedalam ruangan

mahen menduduk kan tubuh hazel di kursi yang di sediakan tepat di samping brankar, hazel memegang tangan casle di usap nya lembut

"maaf sayang maaf" kata itulah yang selalu di lontar kan hazel, "mahen sebenarnya anak ku kenapa?" tanya hazel tanpa menoleh ke arah yang di tanya

"aku juga tidak tau pasti nya seperti apa, ade ipar ku yang membawa nya ke rumah sakit katanya lele kecelakaan, tapi kejadian pasti nya aku tidak tau, entah tabrak lari atau apapun itu ade ipar ku tidak tau" jelas mahen panjang lebar

'apa ini gara-gara mommy tadi pagi meninggalkan kamu sayang? mommy minta maaf tidak seharusnya mommy terbawa emosi, maaf kan mommy sayang, padahal wajar jika kamu merengek seperti pagi tadi karna kamu sudah mulai besar kamu sudah mulai penasaran dan kamu juga sudah mulai mengerti arti daddy seharusnya mommy tidak marah ke kamu, maafkan mommy sayang, mommy juga tidak tau siapa daddy mu, bahkan mommy tidak yakin apa daddy mu mau bertanggung jawab, maaf kan mommy sayang, dari awal ini salah mommy andai saja waktu itu mommy tidak mabuk mungkin kamu tidak akan lahir dalam keadaan ke susahan seperti ini' batin hazel.

air mata hazel turun begitu deras, pundak nya bergetar hebat, hati nya begitu tergores melihat anak yang ia besarkan sendirian itu terbaring lemah di atas brankar

"berhenti lah menangis, lebih baik kau istirahat saja, tidak baik terlalu banyak menangis" hazel hanya mengangguki ucapan mahen

"ayo tidur di sofa itu saja" ajak mahen namun mendapat gelengan dari hazel
"kenapa?" tanya mahen lagi

"aku tidak mau jauh dari anak ku" jawab nya dengan masih memandang wajah pucat anak nya

"tidak jauh kok, ayo kau juga butuh istirahat, nanti malam kau ku bangunin" mahen menuntun hazel ke sofa, mahen lebih dulu duduk di sofa disusul hazel "rebah kan kepala mu di sini" mahen menepuk-nepuk paha nya

hazel hanya menurut, dia masih berkelana dengan pikiran nya sendiri, kini hazel mulai menutup mata nya berusaha menghilangkan semua pikiran buruk itu, mahen mengusap kepala hazel yang ada di paha nya

'kepala ku terlalu berisik' batin hazel sebelum tertidur pulas.












~bye~

segini aja dulu, jangan lupa vote coment ya

where is daddy? [markhyuck - Gs] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang