hallo readers, kalo ada yang kurang menarik harap di kritik ya
jangan lupa vote and comenthappy Reading 🤍
~DADDY? ~
Casle kini tanpa sadar menangisi keadaan nya, entah paham atau tidak yang jelas saat ini Casle turut bersedih dengan keadaan
Usapan hangat mendarat di atas kepala nya, membuat Casle terlonjat kaget dengan perlakuan tiba-tiba
Casle mendongak untuk melihat pelaku yang mengusap kepala nya, senyum hangat menyambut penglihatan Casle
"O-om siapa?" Tanya Casle takut takut, orang yang di maksud Casle pun duduk di samping Casle
"Om boleh duduk di sini kan?" Tanya orang tersebut yang langsung mendapat anggukkan dari Casle
Casle terus menatap orang tersebut dengan tatapan sedikit takut namun rasa penasaran ingin bertanya lebih mendominasi nya
"Nama om, Mahen kalo nama kamu siapa?" Casle diam seolah ada yang menguasai pikiran nya
"O-om Mahen?" dengan polos nya Casle mengulangi nama orang tersebut untuk memastikan pendengaran nya tidak bermasalah
Yang punya nama hanya mengangguk sembari terkekeh pelan melihat betapa lucu nya tatapan polos Casle
"Kenapa?" Tanya Mahen kembali
"Casle.. em tidak apa paman" Casle ingin mengatakan sesuatu namun tertahan begitu saja
"Oh namanya Casle?" Casle hanya mengangguk sebagai jawaban
"Lele kenapa nangis?" Orang yang bernama Mahen itu kembali bertanya
"Lele? em lele hanya ingin merasakan di gendong daddy" Namanya juga anak kecil tidak pernah berbohong soal perasaan nya
"Gitu ya? memang daddy lele kemana?" Tanya Mahen hati-hati
"Mommy selalu bilang daddy sedang bekerja tapi daddy tidak pernah pulang, bahkan lele tidak pernah telponan dengan daddy" Jawab nya dengan polos
"Mau ga sama om dulu di gendong nya?" Kata Mahen menawarkan diri
"Mauuu, memang nya tidak apa-apa?" Casle hanya bocah yang belum paham keadaan tak ada salah nya ia ingin merasakan di gendong seorang daddy ya walaupun saat ini hanya di gendong om-om yang baru saja ia kenal tadi
Mahen berdiri "Mau gendong depan atau belakang?" Tanya Mahen memperhatikan setiap inci wajah bocah di depan nya
"Lele takut jatuh kalau di belakang jadi nya lele mau gendong di depan boleh?" ucap Casle polos dengan ke imutan nya membuat Mahen mencubit pelan hidung Casle
"Ayo siapa yang mau om gendong" kata Mahen sembari merentangkan tangan nya
"lele lele, lele mau di gendong" sahut nya axcited
'grep'
Badan mungil Casle sudah ada di gendongan Melvin, tidak bisa di kira kan bahagia nya Casle saat merasa kan di gendong seorang laki-laki dewasa bahkan sangat amat nyaman di gendongan Mahen membuat Casle rasa nya enggan untuk turun
Casle menyandarkan kepala nya pada bahu Mahen, Mahen berjalan bolak balik sekitaran sana saja sambil sesekali melirik Casle yang anteng dalam gendongan nya
Casle sekarang sudah tertidur pulas di gendongan Mahen
'kenapa dengan ku? kenapa aku mau menggendong anak orang bahkan orang tua nya pun tidak ku kenali
kenapa aku se khawatir itu saat melihat bocah ini menangis? bahkan anak di rumah saja tidak pernah aku gendong' Batin Mahen sedang bertengkar dengan logika nya sendiri.Tanpa sadar Mahen terus menerus melangkah kan kaki nya ke jalan raya, terlalu sibuk dengan pertengkaran hati dan logika nya membuat ke fokus an Mahen hilang
'tin tin tin'
Suara nyaring klakson membuat Mahen terlonjak kaget dan sedikit kebingungan
"njir kok gua udah disini aja sih?" gumamnya melihat keadaan sekitar kini Mahen sudah sampai di depan gerbang rumah orang tua nya dan yang meng klakson itu adalah ayah nya sendiri
"LEE MAHEN!!! ANAK SIAPA ITU!!!" Suara teriakan itu berasal dari ayah Mahen
Mahen yang di teriaki pun kaget reflek menutup telinga Casle namun terlambat anak itu sudah menangis karna terlalu kaget dengan suara besar ayah Mahen
"lele takutt" Casle memeluk erat leher mahen sekaligus menyembunyikan wajah nya di dada bidang milik Mahen
"tenang lah, ada om disini" Mahen mengeratkan pelukan membuat Casle tenang dan kembali memejamkan mata
"ayah bisa kah turun kan nada bicara mu, kau baru saja membuat lele takut" Tegur Mahen dengan nada yang pelan takut kembali membuat Casle terbangun
"berisik sekali ada apa?" ucap seorang seorang wanita berparas cantik keluar dengan menggendong anak laki-laki yang baru berumur 2 bulan
"Mahen? anak siapa itu?" tanya wanita itu kembali
"Mahen tidak tau bu, tad-"
'plak'
"akgh bubu" ringis mahen detik itu juga Casle menangis dengan hebat nya di dalam gendongan mahen
"maaf, ayo lanjutkan tidur mu lagi" Mahen mencoba menenangkan casle
"m-mereka jahat, pipi daddy di tampar huaaaa" tangis Casle semakin menjadi² membuat bayi yang dalam gendongan wanita yang di panggil mahen sebagai bubu itu pun ikut menangis
"lele mau sama mommy saja huaaa" semakin erat pelukan Casle pada mahen
"kalian membuat nya takut! sudah ku katakan bicara dengan nada santai saja!" Mahen berlalu begitu saja masuk kedalam pagar menuju bagasi
kini mahen sudah menyetir mobilnya dengan casle yang masih setia memeluk nya erat
"sudah jangan menangis lagi, maafkan om karna kejadian tadi" Melvin mencoba menenangkan Casle
"lele takut dad" adu Casle pada mahen
mendengar panggilan 'dad' dari Casle membuat darah nya menjalar hangat, hati nya seolah luluh"maaf ya, tidak seharusnya tadi om membawa kamu ke rumah"
"no! daddy tidak salah kok"
'serr'
jantung nya berdegup kencang saat mendengar sebuah kata yang terucap dari mulut casle
~BYE~
haii makasih sudah mampir, jangan lupa vote and coment nya
KAMU SEDANG MEMBACA
where is daddy? [markhyuck - Gs]
RandomSeo Hazel anak bungsu dari dua bersaudara walaupun mereka lahir di keluarga sederhana mereka sangat amat bahagia bahkan banyak orang menggelar keluarga mereka adalah 'keluarga harmonis' Namun sebuah insiden kecelakaan menewaskan orang tua beserta sa...