Kantor Polisi

600 71 4
                                    

Hallo readers, masih pada nunggu?maaf ya baru update lagi.
.
.
.
.
happy reading

Jayden dan Yong baru saja turun dari mobil, kebingungan karna beberapa bodyguard yang seharusnya berjaga malah main kejar-kejaran di jalanan.

Yong melihat pintu yang terbuka dia pun langsung masuk di susul Jayden, hal pertama yang mereka dengar saat masuk adalah suara tangisan perempuan.

Yong yang dasarnya penakut bersembunyi di lengan Jayden "Itu siapa yang nangis dad"

"Takut kamu? udah punya cucu masih takut? " ledek Jayden lalu menertawakan Yong

Yong kesal "Diam atau ga ada jatah dua bulan" ancam Yong dan membuat tawa Jayden langsung menjadi bungkam sedetik kemudian.

Yong memberanikan diri untuk berjalan lebih dulu, setelah sekiranya pandangan dapat menangkap dua orang yang sangat dia kenali ada di turunan tangga sedang berpelukan, Yong langsung menghentikan langkah nya secara tiba-tiba, membuat Jayden tidak siap dan malah menabrak tubuh Yong.

"Kamu kenapa berhen-" ucapan Jayden belum selesai namun Yong langsung menyumpali mulut Jayden dengan sapu tangan.

"Diem kakek" kata Yong lalu berdiri dan mengambil ponsel memotret adegan berpelukan dua orang di turunan tangga, setelah puas memotret Yong menyimpan ponsel nya lagi, Yong melanjutkan langkah nya namun di cegat oleh Jayden yang mulut nya masih tersumpal "astaga kakek manja amat" Yong melepaskan sapu tangan itu dari mulut Jayden lalu menaruh sapu tangan itu ke wajah Jayden "Cium tuh bau jigong" kata nya lalu meninggalkan Jayden.

"Sayang? Why are you crying? " tanya Yong kian mendekat, mereka berdua sama kaget nya mendengar suara Yong, mereka melepaskan pelukan erat mereka dan menjadi canggung namun tangisan Hazel masih terdengar tipis-tipis.

Yong perhatikan tubuh mungil di pelukan Hazel "Masih bobo ya? kenapa kalian nangis?" Yong usap air mata Hazel

"Bu... maxim sudah ga ada" lirih Mahen memegang pundak Yong, Yong langsung menatap tajam putra sulungnya itu

"Kamu kalo ngomong di jaga ya!" bentak Yong pada putra karna mengira putra sulungnya bercanda,

Hazel taruh tubuh kecil penuh lebam itu ke pelukan Yong "Maxim beneran sudah tidak ada bu.. " ucap Hazel menatap sendu ke arah Yong,

Jayden mendekat untuk melihat si kecil yang di katakan sudah tidak bernyawa, kaki Yong lemas membuat Yong jatuh ke lantai dengan tangisan nya, Jayden ikut bersimpuh di samping Yong, Jayden peluk Yong yang masih menggendong Maxim.

"Cucu ku" lirih Yong membuat yang ada di sana sakit hati "apa yang terjadi?" Yong menatap Mahen dan Hazel secara bergantian, Jayden mengajak Yong untuk bangkit dan membawanya duduk di sofa,

Mahen duduk di samping Yong, Mahen menceritakan awalnya mereka menyewa seorang wanita hingga akhirnya seperti ini, Mahen jelaskan juga tentang alasan mereka menyewa orang untuk menjaga Maxim karna mereka ingin menghabiskan waktu berdua.

Hazel yang masih berdiri merasakan bahwa itu adalah kesalahannya, dia berlutut di depan Yong, Jayden dan Mahen, dengan pandangan menunduk dan wajah penuh air mata, dengan susah payah Hazel membuat bibir nya agar bersuara,

"Mmaaf, aaku la- lalai mm maaf, aaku salah" permintaan maaf Hazel kepada mereka, menurut Hazel belum cukup, jadi dengan inisiatif menundukkan tubuh nya untuk sujud, namun belum sempat dahi itu menyentuh kaki Yong, Mahen langsung menarik kuat tubuh Hazel untuk di peluk nya erat

where is daddy? [markhyuck - Gs] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang