Cerita‹2›

816 71 4
                                    

Apa kabar? masih nungguin book aku ga? aku mau bilang makasih banyak yang udah mau baca book aku walaupun kadang book aku suka rada-rada berantakan penulisan nya, aku sadar kok penulisan ku agak berantakan
.
.
.
.
happy reading🤍

"Maxim bukan anak ku"

"Hah?"  Hanya kalimat itulah yang terlontar dari mulut hazel

Mahen terkekeh melihat reaksi hazel yang menurut nya cukup imut

‘gila, napa mikir ke sana ege, fokuss!’

Segera setelah itu mahen memasang wajah serius nya, mengesampingkan pikiran bahwa 'hazel imut' yang tiba-tiba memasuki otak nya tadi.

"Maksudnya gimana hen?" hazel masih mencoba memproses semua yang otak nya terima,

"tahun lalu daddy menjodohkan ku dengan orang kantor nya, sejujurnya aku tidak pernah berpikir ingin menikah namun aku tidak bisa menolak nya saat itu"

"Saya bisa mencari pasangan sendiri" bentak mahen pada Jaeden

"Menikah atau daddy buat adik mu dan istrinya bercerai?" ancam Jaeden

"Kenapa melibatkan jean?" tanya Jean bingung yang sedang duduk di samping Yong, Yong mengusap punggung Jean.

"Akh! kalian menang" Setelah mengatakan itu mahen langsung keluar dari ruang keluarga masuk kedalam kamar nya sendiri.

~Satu bulan setelah pernikahan mahen tidak pernah tidur dengan istrinya, bahkan istrinya sudah sering naked di depan Mahen, namun tidak pernah di ladeni oleh mahen,

Namun mengejutkan nya adalah istrinya hamil, seluruh keluarga nya bahagia mengira bahwa mahen lah yang membuat istrinya hamil namun nyatanya mahen tidak melakukan apapun pada istrinya itu.

Diam-diam mahen mencari informasi tentang istrinya, setelah mengetahui bahwa sang istri adalah seorang jalang club selama 6 tahun, mahen tidak langsung membongkar aib nya di depan seluruh keluarga nya, mahen membongkar kebusukannya saat istrinya sudah melahirkan dan mengatakan bahwa anak yang ada di kandungan nya adalah anak haram bahkan mahen langsung memberikan bukti yang jelas.

Seluruh keluarga nya marah, orang tua mahen pun kecewa dengan istri nya saat itu, namun saat mereka ingin menjenguk sekaligus ingin meminta penjelasan pada nya di rumah sakit, sangat di sayangkan sekali istrinya saat itu sudah kabur membawa blackard milik mahen serta meninggalkan surat perceraian mereka dan bayi nya yang menangis kehausan di atas kasur rumah sakit.

"Meninggalkan bayi nya?"  hazel cukup terkejut dengan cerita mahen

"Ya, mungkin saja jika kami tidak datang anak itu akan mati kehausan" Kata mahen

"Walaupun ibu maxim seperti itu, kamu juga tidak boleh mengklaim maxim sebagai anak yang tidak pantas hidup" hazel menepuk pundak mahen,

"Maxim juga pasti nya tidak berharap dia terlahir dari rahim ibu yang seperti itu tapi dia tidak bisa memilih,
selagi kamu bisa memberikan kasih sayang pada nya mengapa tidak mencoba? maxim sudah cukup sakit kehilangan sosok ibu tidak mau kah kamu melihat senyuman tulus nya di masa depan? tidak mau kah kamu melihat nya sukses dan mengatakan bahwa kau adalah ayah hebat nya?" Sambung hazel memberikan pencerahan pada mahen

"Aku tidak menyalahkan mu jika kamu membenci mantan istri mu, tapi bisakan coba buka hati mu untuk menerima keadaan, sedikit tersenyum dan sedikit lebih santai dengan keluarga sepertinya menyenangkan yakan? kenapa tidak mencoba nya? orang tua dan keluarga mu yang lain juga pasti akan merasakan kebahagiaan sederhana saat kamu mau tersenyum dan mengekspresikan perasaan kamu kepada mereka" 

Mahen melihat ketulusan di mata hazel saat berbicara, ketulusan yang pernah dia rasakan saat bicara dengan bubu nya dulu

‘mungkin aku hanya sebuah figuran, tetapi aku akan tetap menjalankan peran ku dengan baik’





bye

thankyou all sehat selalu ya
jangan skip waktu makan kalian

where is daddy? [markhyuck - Gs] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang