Hallo readers, ga pernah bosen aku bilang makasih ke kalian semua, komen kalian, vote kalian, itu selalu bikin mood aku bagus, aku usahain yang terbaik buat tulisan ku kedepan nya.
Kalian ngerasa ga alur ku agak belepotan? kayak dari kosa kata nya kurang rapi gitu? maaf banget ya, dikarnakan ini book pertama ku, kaya jadi book percobaan gitulah ibaratnya, kalo banyak kosa kata kurang rapi dan ga bagus, mohon dimaklumi ya, aku juga sekarang sambil-sambil belajar lagi, kalo kalian ngerasa alur cerita ku agak kurang menarik komen aja nanti bakal ku perbaiki.
Happy reading🤍
Kali ini Jean menjemput Jie sekaligus Casle pulang sekolah, terlihat dua anak kecil yang berbeda gender dan seragam, mereka duduk di halte bus.
Casle masuk lebih dulu dan di susul Jie masuk kedalam mobil "Ayah, daddy mahen sama mommy tidak bisa menjemput lele ya? " tanya Casle.
Jie memperhatikan Casle yang belum memakai seatbelt, dia membantu Casle memakaikan seatbelt dan memastikan Casle aman.
Jean melirik ke kaca di depan ny untuk melihat pantulan di kursi belakang "Iya le, daddy mahen sama mommy ga bisa ngejemput lele hari ini, jadi lele ikut ayah sama abang Jie pulang kerumah grandma grandpa okay? "
"Okay ayah" sahut Casle dengan semangat.
Setelah Jie selesai memakai seatbelt ke diri nya sendiri barulah Jean menjalankan mobilnya.
.
.
.
."Sayang, suruh abang turun buat makan siang sekalian suruh lele makan juga" suruh Jena yang sedang memasak.
Jean yang tadinya sedang memotong bahan masakan pun mengangguk "Okay sayang, ini mas tinggal ya?"
"Iya Mas tinggal aja, nanti aku yang lanjutin" sahut Jena.
Jean mencium pipi Jena secara tiba-tiba "Ih mas, kamu ini main cium-cium aja" nada Jena terdengar kesal namun sebenarnya pipinya sudah seperti kepiting rebus.
Jean menusuk-nusuk pipi Jena "Pipinya merah, salting ya? " ucap Jean menggoda lalu mencium bibir Jena secara tiba-tiba.
Jena terkejut namun tidak juga menolak, Jean mematikan kompor dan terus melanjutkan ciuman yang kian agresif.
Jie menuntun tangan Casle untuk menuruni tangga, di karnakan Casle lapar jadi Jie membawa nya turun untuk makan, namun setibanya di dapur pemandangan kedua orang tua Jie yang sedang berciuman lah yang mereka lihat.
Sebelum mata Casle ternodai lebih lama, Jie menutupi mata Casle dengan telapak tangan nya "Ayah Buna!!!!" teriak Jie kesal pasalnya orang dewasa itu terlalu larut dalam aksi mereka hingga tidak menyadari ada anak-anak di sekitar mereka.
Pangutan bibir mereka terlepas karna kaget, mereka menatap ke arah Jie yang menutupi mata Casle dengan telapak tangan nya "Abang? lele? k-kenapa kalian disini? " tanya Jena gugup.
"Lele katanya laper, buna kenapa harus ciuman di dapur sih? kasian mata lele ternodai" kata Jie melepaskan telapak tangannya dari mata Casle lalu menuntun Casle untuk duduk di meja makan.
"Maaf bang, salahin ayah mu tuh, dia yang nyosor" ujar Jena lalu melanjutkan acara memasaknya yang tertunda.
Jean duduk di depan ke dua anak kecil itu "Kamu ganggu ayah mulu bang" cetus Jean kepada putra nya.
"Kalau aku ga teriak nanti mata lele ternodai gara-gara kalian, cukup mata aku yang sering ternodai gara-gara kalian, jangan sampai mata lele gak suci lagi karna kalian" cibir Jie pada ayah nya.
Tatapan polos Casle menatap ayah dan anak yang saling bertukar kekesalan "Tadi ayah ngapain sama buna?" tanya Casle dengan polos nya menatap Jean.
'deg'
Ayah dan anak itu sekarang bingung untuk menjawab pertanyaan polos Casle.
«Casle manggil Jean sama Jena itu ayah buna ges, manggil Yong sama Jaiden pun grandma grandpa» _author_
"Lele, lihat buna masak telur tomat sayang" Jena menaruh makanan di meja makan dengan senyuman hangat pada Casle
"Terima kasih buna lele suka telur tomat" ucap Casle dengan ceria saat melihat makanan favorit nya, Ayah dan anak itu terselamatkan dari pertanyaan polos Casle.
.
.
.
.Usai makan siang mereka duduk bersantai di depan TV, Jena dengan manja duduk di sofa bersandar pada dada bidang Jean, Jean tak keberatan dia mengusap lembut pundak istrinya.
Duan anak kecil duduk di lantai yang teralaskan dengan karpet lembut, Casle bermain lego milik Jie sambil mengoceh tentang banyak hal, Jie hanya diam dan menganggapi semua ocehan Casle dengan senyuman yang tak pernah pudar.
'
clek'
Pintu utama terbuka menampilkan Yong dengan pakaian formal nya dan beberapa paper bag di tangannya, Yong masuk namun tidak ada yang menyadari nya, setelah menutup pintu di belakangnya, Yong menghampiri Jena dan Jean.
"Kalian berdua ini bucin mulu, sampai mommy masuk pun ga noleh" cetus Yong duduk di samping Jena.
Jena hanya bisa cengengesan mendengar perkataan mertuanya "Mom udah selesai meeting nya? daddy mana?" tanya Jena tidak melihat keberadaan Jaiden _sang ayah mertua nya_
"Mommy pulang duluan, daddy pulang nya malem sayang, mommy tadi sempat mampir ke mall" Yong memberikan paper bag besar pada Jena "Mommy belikan baju untuk menantu kesayangan mommy"
Senyum Jena semakin cerah dan menerima paper bag dari mertua nya "Thanks mom" Jena memeluk Yong dengan senang.
"You're welcome sayang, sehat-sehat terus ya kamu sama dedek bayi di perut kamu" Yong mengusap lembut perut Jena yang terlapis pakaian nya.
"Loh mommy tau aku hamil?" tanya Jena heran, pasalnya dia belum memberitahu siapapun selain suaminya.
"Tau dong kan suami kamu yang ngasih tau" jawab Yong menunjuk kepada Jean dengan dagu nya.
Jean hanya bisa tenyum lebar dan membuat mata nya hilang "Maaf sayang, aku keceplosan karna terlalu bahagia"
Jena menggelengkan kepalanya pasrah, niatnya ingin membuat kejutan kepada mertuanya malah gagal karna suaminya yang suka sekali keceplosan.
Atensi Yong berpindah pada dua anak kecil yang duduk di lantai yang beralaskan karpet lembut "Cucu grandma lagi main apa? " tanya Yong lalu ikut duduk di samping Casle.
Casle menyambut pertanyaan Yong dengan senyuman manis nya "Casle main lego punya kaka Jie" jawab nya dengan antusias.
Yong mengusap lembut rambut Casle "Abang Jie ga ikut main? " tanya Yong yang memperhatikan Jie hanya diam duduk di depan Casle.
Jie menggelengkan kepalanya "Jie cuma nemenin lele main aja, lele lucu grandma, sayang kalau ga di liatin samping puas"
Yong terkekeh gemas pada cucu nya, masih kecil saja sudah bisa membual, Yong mengambil dua paper bag lalu memberikan nya masing-masing satu pada Casle dan Jie.
"Terimakasih grandma" ucap Casle terpekil girang mendapatkan hadiah dari Yong.
"Makasih grandma" kata Jie dengan nada santai nya disertai senyuman senang, berbeda dengan reaksi Casle yang sangat senang dan semangat menerima hadiah.
Melihat cucu nya senang membuat darah Yong mengalir hangat apalagi melihat Casle yang sangat bersemangat mendapatkan hadiah dari nya membuat hati Yong meleleh "Sama-sama" jawab Yong lalu menciumi Casle dan Jie secara bergantian.
.
.
.
.Gimana? suka ga? segitu dulu ya untuk malam ini, jangan lupa vote komen, sampai jumpa di part berikutnya, bye
KAMU SEDANG MEMBACA
where is daddy? [markhyuck - Gs]
AléatoireSeo Hazel anak bungsu dari dua bersaudara walaupun mereka lahir di keluarga sederhana mereka sangat amat bahagia bahkan banyak orang menggelar keluarga mereka adalah 'keluarga harmonis' Namun sebuah insiden kecelakaan menewaskan orang tua beserta sa...