Hallo readers, aku ga jadi up malam karna takut ada kesibukan jadi aku up sore-sore gini
balik lagi sama aku 'pauhaga'
sorry banget aku jarang up, aku bakal usahain kedepan nya bakal sering up dan do'ain aku ya guys supaya akun ku ga keluar-keluar lagi, aku capek masukin akun ku lagi, kadang draft ku ilang, kehapus semuanya, aku sedih tapi ngeliat komenan kalian yang nungguin aku, ngeliat kalian ngevote itu bikin aku semangat.
.
I am so grateful to all of you 🤍
.
.
.
.
happy reading 🤍Beberapa hari setelah kejadian malam itu Hazel memutuskan untuk mengunjungi Raya.
Di siang hari ini Hazel baru saja memasuki cafe milik Raya, namun sudah di sambut hangat dengan Raya, pelukan hangat dan rindu mereka bagikan satu sama lain
"Lama banget sih ga kesini zel, ngechat pun ga ada, sok sibuk lu sekarang" cetus Raya dengan cemberut
"Sebenarnya gua merinding liat lu sok cemberut gitu" ledek Hazel lalu duduk di salah satu meja pengunjung di dalam cafe
Raya memutar mata nya kesal dengan ledekan Hazel "Serius deh lu kemana aja sih? sampe ga ngabarin gua lagi" Raya duduk di depan Hazel.
"Kaya yang lu tau, gua udah berhasil masuk di keluarga itu tapi gua jadi babysitter tuan muda di keluarga itu, jujur awalnya gua kira bakal gampang tapi ternyata sulit banget" ucap Hazel menyampaikan isi hati nya dengan sendu
Raya mengangguk paham dan dengan hati-hati dia bertanya "Dia masih ga kenal lu ya?" Raya mendapat gelengan kepala dari Hazel
"Namanya orang mabok mana bisa ngenalin wajah" sahut Hazel dengan sedih
Raya berjalan memutari meja untuk memeluk sahabatnya "Sabar ya zel"
"Kamu udah kasih kode belum ke dia? atau pancing dia buat cerita masa lalu nya gitu? " Pertanyaan itu bukan berasal dari mereka berdua tapi dari Gion_ sosok tiang listrik kesayangan Raya
Raya melepaskan pelukan nya dan sama-sama menoleh ke arah Gion
"Dia ada sedikit cerita tentang masa lalu nya" Suara Hazel sendu
Gion duduk di depan Hazel disusul Raya yang duduk di samping Gion, mereka sama-sama excited untuk mendengarkan cerita Hazel
"Dia cuma nanya 'kesalahan masa lalu itu wajar ga' gitu doang, gua udah tawarin buat dia cerita tapi
di tolak" Lanjut HazelRaya mengusap punggung tangan Hazel sebagai bentuk suport nya
"Sorry banget tapi lu yakin ga dia orang nya? siapa tau lu yang salah orang" tanya Gion yang juga sudah tau asal usul masalah Hazel
Hazel menghembuskan nafas berat lalu berkata dengan yakin "Gua yakin gi, dia orang nya"
Raya mengerti perasaan Hazel jadi dengan hati-hati dia bertanya "Tapi ya kalau di pikir-pikir lagi, itu udah kejadian lama banget, udah beberapa tahun lampau, sekalipun nanti dia kenal kamu emang nya kamu yakin dia mau tanggung jawab?"
Hazel menggelengkan kepalanya dengan menahan air mata yang ingin menerobos keluar "Gua ga yakin kalau itu Ray, gua cuma berharap dia mau nganggep anak gua, itu aja cukup"
"Hazel, aku mau bicara" Suara berat itu mengagetkan mereka yang sedang membicarakan masalah pribadi, bagaimana tidak kaget? suara itu berasal dari Mahen
Dengan gelagapan mereka semua berdiri "Aduh zel gua lupa ada meeting yakan sayang ya? kita harus pergi dulu" Raya menarik Gion pergi keluar dari cafe mereka dengan alasan meeting
Perasaan takut menyelimuti Hazel, Hazel mengutuk pasangan tadi dalam hati karna meninggalkan nya dalam masalah sendirian
Mahen duduk di depan Hazel dengan tatapan yang terus memperhatikan mata Hazel
"Hen, jangan natap gitu, aku takut" cicit Hazel lalu kembali duduk
"a-ah sorry sorry, aku ga maksud mau nakut-nakutin kamu" Mahen menampilkan senyum kecil di bibir nya
"M-mau bicara apa hen? " Sungguh jantung Hazel rasanya seperti pindah ke mata kaki, dia mengkhawatirkan mahen mendengar semua ucapan nya dari awal
"Maaf tadi aku ga sengaja denger kamu bahas seseorang yang bersangkutan sama anak kamu, bener? " tanya mahen sambil menatap wajah Hazel untuk mempelajari perasaan Hazel
Tak ada pilihan lain selain mengangguk, Hazel menatap ke arah lain menghindari kontak mata dengan mahen
Mahen kembali fokus pada pikiran nya untuk bertanya "Casle lahir karna kesalahan di masa lalu, bener?"
Lagi dan lagi Hazel hanya bisa mengangguk dengan gugup, keringat dingin membuat nya gelisah
"Kamu sudah ketemu sama laki-laki itu? " pertanyaan mahen kembali di jawab dengan anggukan kecil dari Hazel
"Kenapa kamu ga minta pertanggung jawaban nya? dia ga mau tanggung jawab? wahh br*ngsek tu cowok"
Hazel membelalakkan mata nya kaget dengan kata yang tiba-tiba keluar dari mulut Mahen, butuh waktu beberapa saat untuk Hazel memproses semua yang telinganya dengar.
"D-dia ga br*ngsek-
Belum selesai Hazel mengucapkan kalimat nya, Mahen lebih dulu membungkam mulut Hazel dengan jari nya,
"Laki-laki kaya gitu br*ngsek, sudah bikin hamil anak orang, kabur trus ga mau tanggung jawab, dia itu b*ngsat"
'Aku tidak mengatakan kamu br*ngsek ataupun b*ngsat, itu ucapan mu sendiri, tapi yang jelas kamu tetaplah ayah Casle'
_Batin Hazel_
Sekian terimakasih, seru ga sih? aku terus belajar untuk memperbaiki kosa kata book aku, masih garing banget ya? maaf ya, aku bakal berusaha lagi kok
thankyou readers, sampai jumpa di part berikutnyajangan lupa vote komen, bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
where is daddy? [markhyuck - Gs]
AléatoireSeo Hazel anak bungsu dari dua bersaudara walaupun mereka lahir di keluarga sederhana mereka sangat amat bahagia bahkan banyak orang menggelar keluarga mereka adalah 'keluarga harmonis' Namun sebuah insiden kecelakaan menewaskan orang tua beserta sa...