Masalalu

578 74 6
                                    

Haii, ada yang masih melek ga?
kalian gregetan ya pengen Mahen cepat tau kenyataan Casle anak kandung nya? nanti dulu itu ya masih banyak kasus yang belum di tuntas kumpas sampai selesai,
tapi tenang, setelah  semua kasus ini selesai nanti ada part nya Mahen tau kalau dia ayah kandung Casle.
.
.
.
.
happy reading🤍






"Baca itu" suruh Jayden dengan raut wajah serius nya.

Mahen mengerutkan keningnya bingung namun tetap menurut dan mulai membuka berkas yang paling atas.

Suasana kian mencengkam dengan mahen yang terus membaca seluruh berkas yang ayahnya bawa.

<Flashback on>

Ada alasan tersendiri bagi Jayden mengapa sherly tidak di bawa kepenjara.

Malam ini sesuai yang sudah direncanakan Jayden, sherly pasti akan di selamatkan oleh para anak buah nya di tengah malam.

Penjagaan di luar ruangan sengaja di buat longgar, saat target masuk ke dalam ruangan untuk menyelamatkan sherly maka di situlah semua anak buah Jayden bergerak.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pukul 02:23

Di sebuah ruangan berdebu seperti bangunan tua, seorang pria tersadar dengan keadaan tubuh nya diikat di tiang besar dan tua.

Langkah kaki semakin mendekat ke arah ruangan itu. Jayden masuk kedalam ruangan itu beserta beberapa anak buah nya, "Masih ingat dengan saya?" tanya Jayden semakin mendekat pada pria itu.

Pria itu sudah mulai ketakutan hanya karna nada suara mengerikan Jayden "Tuan! apa yang Anda inginkan?!" panik nya saat Jayden kian mendekat.

Jayden menghentikan langkah nya dan menatap nya dengan tatapan tajam "Masih bertanya? apa yang aku inginkan? bukan kah seharusnya kamu sudah tahu apa yang ku inginkan?"

"Tidak! kasus itu sudah 27 tahun yang lalu, untuk apa anda masih menyelidiki kasus ini?" tanya pria itu.

Senyum sinis Jayden terlihat mengerikan "Semakin anda berontak maka... " suara tangisan bayi dari luar ruangan terdengar jelas.

"Tu-tuan?" Pria itu kehabisan kata-kata nya saat melihat anak nya di gendongan salah satu anak buah Jayden, anak nya baru berumur 6 bulan.

"Bayi malang ini nyawanya ada di pilihan mu" Jayden mengeluarkan pisau kecil dan lucu

"Bayi malang ini nyawanya ada di pilihan mu" Jayden mengeluarkan pisau kecil dan lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan jangan sakiti anak saya" mohon nya terlihat lemah dan rentan.

"Katakan yang sebenarnya!" suara berat Jayden menggema di ruangan itu.

Pria itu meneguk saliva nya dengan susah payah, "Saya jujur, memang bukan nona sherly yang membocorkan semua perencanaan perusahaan besar itu bukan nona sherly juga yang menggelapkan uang perusahaan" pria itu menjeda ucapan nya.

"Nona sherly memiliki saudara, saudara nya itu lah yang melakukan semua itu, kecelakaan itu juga direncanakan oleh saudara nona sherly" jelas pria itu namun belum cukup puas bagi Jayden.

"Ada masalah apa dia dengan teman ku?" tanya Jayden lagi.

"Saudara nya itu bernama nona sumi, yang saya tau nona sumi pernah mengungkapkan perasaan nya pada tuan Jo namun di tolak karna tuan Jo memiliki anak dan istri, namun dengan baik nya tuan Jo menerima nona sumi menjadi karyawan nya, selang kejadian itu 4 bulan kemudian perusahaan tuan Jo resmi bangkrut" Jelas pria itu panjang lebar.

Jayden mengurut pangkal hidungnya "lalu bagaimana dengan kecelakaan 12 tahun setelah nya? "

Pria itu terdiam sebentar "12 tahun kemudian kecelakaan itu adalah rencana dari nona sumi, dia kesal lantaran keluarga tuan Jo terus bahagia walaupun sudah bangkrut, walaupun korban di nyatakan meninggal semua sebenarnya saya berhasil menyelamatkan satu nyawa anak perempuan berusia 12 tahun itu"

Jayden memusatkan atensi nya pada pria itu "Anak perempuan? dimana dia sekarang? dimana? " Jayden mengguncang bahu pria itu.

Pria itu menggelengkan kepala nya "Saya tidak tau tuan, saat itu saya meninggalkan nya di rumah sakit" terdengar nada penyesalan dari pria itu.

"Apa yang membuat mu menyelamatkan anak perempuan itu?" tanya jayden berusaha setenang mungkin walaupun rasanya tubuh ingin mengamuk.

Setitik air mata jatuh dari pria itu "S-saya tidak tau tuan, hati saya memilih untuk menyelamatkan anak perempuan itu"

Jayden memberi isyarat pada anak buahnya untuk membawa bayi itu pergi "Beri dia susu" titah Jayden melihat iba ke arah bayi yang terus menangis.

Mereka segera melaksanakan apa yang Jayden suruh.

"Jadi polisi pun benar-benar tidak dapat mengungkapkan kasus ini?" tanya jayden mengharapkan jawaban yang lebih baik.

Pria itu menatap anak buah jayden membawa pergi anaknya dia takut anaknya akan di lukai "27 tahun lalu polisi berhasil memecahkan siapa yang membuat perusahaan tuan Jo bangkrut namun nona sumi langsung menyuap para polisi untuk diam dengan uang 4 miliar, itu adalah separuh uang perusahaan tuan Jo" Pria itu menjeda ucapan nya.

"Kasus kecelakaan keluarga tuan Jo 14 tahun lalu itu juga sudah di ketahui polisi namun segera nona sumi kembali mengeluarkan uang untuk menutup mulut para polisi itu, untuk kasus ini nona sumi mengeluarkan uang sebesar 7 miliar"

Jayden kaget dengan nominal yang pria itu sebutkan "Sebanyak itu uang dari mana?" tanya jayden.

"Nona sumi sengaja menyisakan uang perusahaan tuan Jo untuk berjaga-jaga kedepannya takut harus kembali menutup mulut polisi dengan uang" jelas pria itu "Sejak kecelakaan itu dan Tuan Jo dinyatakan telah tiada bersama keluarga nya, nona sumi menjadi stress dan gila, sejak saat itu nona sherly lah yang merawat nona sumi."

Jayden duduk di kursi yang sudah di sediakan anak buahnya, otak nya sekarang penuh, semua masalah bercabang-cabang di otak nya.

"Silakan datang ke rumah saya dan istri saya, cari saja di laci lemari saya, ada banyak berkas yang membuktikan kejahatan nona sumi, saya sudah lama ingin membawa berkas-berkas itu ke pengadilan hanya saja saya takut istri dan anak saya menjadi incaran nona sherly."

Setelah mendengar itu Jayden langsung membawa pria itu berangkat ke rumahnya. Rumah kecil sederhana itulah tempat tinggal pria itu dengan istri dan anak-anaknya, setelah Jayden mendapatkan semua berkas-berkas bukti kejahatan nona sumi, Jayden menyerahkan bayi itu kembali kepada pria itu, dan untuk melindungi keluarga pria itu dari ancaman anak buah sherly, jayden menyuruh mereka sekeluarga untuk pindah negara dengan kiriman uang setiap bulan dijamin oleh Jayden.


<Flashback of>

Mahen hanya bisa menggelengkan kepala nya, tidak habis pikir dengan jalan otak wanita yang bernama Sumi itu.

"Tapi, daddy beneran pakai pisau asli? buat ngelukain bayi?" otak nya teringat akan ancaman ayahnya pada pria tahanan nya itu.

Jayden mengeluarkan pisau kecil lucu itu "Yakali asli, daddy aja beli nya di toko mainan" ucap daddy nya memberikan pisau kecil itu kepada Mahen.

Apa yang Mahen harapkan? ayahnya membunuh bayi? Dulu saat melihat darah kecil di tangan maxim saja ayah nya itu yang menangis bukan Maxim nya.






















Oke segitu aja dulu, aku cape mau tidur, kalau ada typo mohon di maafkan, jangan lupa vote komen
sampai jumpa di part berikutnya. byee

where is daddy? [markhyuck - Gs] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang