Halo readers, thankyou yang udah vote komen, aku pengen up dari kemarin cuman sayang banget kemarin itu aku sakit, jadi baru bisa hari ini up nya, maaf ya
.
.
.
happy reading🤍Mahen secara tiba-tiba menegakkan badan nya, menggenggam kertas itu dengan tangan gemetar, nafas nya seakan tercekat di tenggorokan, keringat dingin membasahi wajahnya.
Jean memperhatikan gerakan Mahen lalu berkata "Percaya kan sekarang?"
Seakan terbungkam Mahen kesulitan untuk mengatakan sesuatu, matanya terus menatap ke arah kertas di tangannya.
"Andai jie ga nyuruh gua buat cocokin DNA kalian, gua juga ga pernah bakal mikir lu orang bajingan yang udah bikin hazel menderita dengan anak nya" kata Jean dengan nada penuh penekanan.
Wajah Mahen terlihat pucat akibat tekanan emosi, ia menundukkan wajahnya karna rasa malu apa yang telah dia perbuat di masalalu, mata nya terpejam dengan tubuh yang gemetar.
Untuk beberapa saat Mahen diam kemudian secara tiba-tiba dia ingin menyangkal kenyataan itu "GA! INI PASTI PALSU KAN?! IYAKAN JEAN! ANAK KECIL MANA MUNGKIN NGERTI SOAL DNA! " emosi Mahen tidak terkendali, penolakan nya terhadap kenyataan membuat Jean marah besar.
"Lu boleh ga percaya sama DNA ini tapi satu hal yang lu harus tau JANGAN PERNAH LU SEPELEKAN ANAK GUA! BAHKAN ANAK GUA LEBIH CERDAS DIBANDING LU" kata Jean penuh emosi dan penekanan, Jean melangkah keluar dari ruangan Mahen dengan perasaan marah karna anaknya di anggap remeh.
Mahen mengusak rambutnya prustasi. Perasaan nya sekarang campur aduk, untuk beberapa saat mahen tidak bisa berfikir jernih sampai akhirnya dia memutuskan untuk menjemput Casle dari sekolahan nya lalu membawa Casle ke rumah sakit untuk membuktikan ke aslian DNA itu.
.
.
.
.Mahen berhasil membawa Casle ke rumah sakit dengan iming-iming akan di berikan boneka setelah mereka pulang dari rumah sakit nanti. Untuk mendapatkan hasil DNA, harus menunggu beberapa hari lagi.
Mahen benar-benar membawa Casle ke mall setelah dari rumah sakit. Casle senang dia terus mengoceh tentang apa yang dia lihat, Mahen terdiam menatap mata Casle perasaan bersalah muncul di hati nya.
Casle menunjuk ke arah toko jualan bunga "Daddy, ayo beli bunga lagi buat mommy" ajak Casle menarik tangan mahen untuk masuk ke dalam toko.
Casle menatap binar ke seluruh bunga "Cantik semua dad" kata nya dan langsung di angguki oleh mahen.
Saat mahen melihat-lihat bunga matanya tertuju pada satu bunga yang menurut nya menarik, dia tersenyum lalu dengan lirih berkata "Sun flower" Mahen mengambil buoquet bunga matahari dengan boneka coklat di tengah-tengah nya.
Casle berbalik untuk menatap bunga yang di pegang Mahen "Daddy masih ingat kalau mommy suka bunga matahari?"
Mahen mengangguk, dia berjongkok untuk menjajarkan tubuh nya dengan casle "Lele mau beli bunga juga? "
"Lele mau beli buat mom tapi yang kecil saja agar tangan lele bisa menggenggam nya" kata Casle dengan wajah menggemaskan nya itu.
Mahen terkekeh lalu mengambilkan bouquet bunga matahari yang lebih kecil, lalu membawanya ke kasir di ikuti dengan Casle di belakang Mahen.
Pegawai kasir itu tersenyum lalu berkata "Wah pilihan yang bagus mas, pasti buat istri nya ya mas?"
Mahen tersenyum kikuk namun tetap mengangguk.
"Ada yang paling bestseller disini loh mas, kalau buat istri pasti nanti istri mas bakal senang" pegawai itu memperlihatkan foto dari ponsel nya, "Jika mas nya mau, saya bisa bawa mas nya untuk melihat secara langsung"
Tanpa pikir panjang Mahen setuju "Tidak perlu mba, sekalian saya beli yang itu juga, dan yang itu tolong kirim ke alamat ini ya, nanti akan saya kasih tip lebih" Mahen memberikan alamat nya di sebuah kertas.
Pegawai itu tersenyum senang dan langsung memberitahu kepada teman-teman nya untuk menyiapkan bouquet itu agar bisa di antara langsung ke alamat yang mahen berikan "Baik mas kami akan segera kirim ke alamat anda" katanya.
.
.
.
.Hari mulai malam Hazel baru saja pulang dengan Yong. Sejak pagi Yong mengajak Hazel berjalan-jalan dan sesekali Yong mampir ke toko-toko terkenal untuk membelikan Hazel barang.
Dengan beberapa paperbag di tangannya, Hazel melangkah masuk ke dalam rumah terlihat sepi untuk beberapa saat sebelum terdengar suara menggema dari arah kamar bermain.
"MOMMY!!! " teriakan itu berasal dari Casle yang langsung berlari memeluk Hazel.
Semua paperbag nya di taruh ke lantai oleh Hazel lalu dia peluk sang anak dengan rasa rindu nya.
"Mom kenapa baru pulang? lele kangen" rengek Casle dengan nada manja nya.
Hazel mengusap kepala sang anak lalu berkata "Maaf ya, tadi mom nemenin grandma, lele dapat hadiah tau dari grandma" Hazel memberikan satu paperbag sedang yang berisi mainan berbie.
Dengan senyuman cerahnya Casle menerima paperbag itu "Wahh cantik sekali mom, grandma mana? lele mau bilang makasih"
Hazel mengambil kembali paperbag yang di lantai lalu kembali berdiri "Grandma udah pulang sayang, nanti aja bilang makasih nya kalau ketemu okay?"
Casle mengangguk, "Mom lele punya hadiah buat mommy, sebentar yaa" Casle berlari ke ruang bermain lalu menaruh paperbag berisi barbie itu ke lantai dan mengambil bouquet bunga kecil yang dia beli bersama Mahen tadi di mall.
Casle berlari membawa bouquet itu lalu memberikan nya pada sang ibu "Dari lele untuk mommy" katanya menyodorkan bunga itu ke depan Hazel.Hazel terharu lalu menerima bunga dari anak nya "Terimakasih sayang" Hazel memberikan satu kecupan di dahi Casle "Ngomong-ngomong kamu beli ini dimana? sama siapa?" tanya Hazel sedikit heran, bouquet bunga seperti itu termasuk mahal bagi anak-anak seperti Casle mengingat uang jajan nya tidak sebanyak itu.
"Lele beli ini di mall sama daddy Mahen" jawab Casle.
Okay segitu dulu, jangan lupa vote komen, oh iya sekalian jangan lupa mampir ke book aku yang lain nya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
where is daddy? [markhyuck - Gs]
RandomSeo Hazel anak bungsu dari dua bersaudara walaupun mereka lahir di keluarga sederhana mereka sangat amat bahagia bahkan banyak orang menggelar keluarga mereka adalah 'keluarga harmonis' Namun sebuah insiden kecelakaan menewaskan orang tua beserta sa...