Familly Lee 2

587 61 7
                                    

Hallo readers, buat kalian yang nungguin kelanjutan dari obrolan Mahen sama Hazel nanti dulu ya, sebelum ke part tegang pastinya harus ada part santai, komedi,
romantis dulu, biar kalo nya sampai di part tegang ga bakal langsung shock... bener gitu ga sih?
.
.
.
.
happy reading🤍



"Abang, lele ayo mandi dulu nanti keburu malam loh, udahan yuk main nya" tegur Jena menghampiri ke dua anak kecil yang masih setia di depan lego.

Cemberut terpampang jelas di wajah Casle "Buna, lele masih mau main lagi"

Dengan lembut Jena berjongkok untuk mensejajarkan tubuh nya dengan Casle, Jena mengusap rambut Casle dengan penuh perhatian "Mandi dulu cantik, kalau ga mandi nanti bau badan nya, main kan bisa di lanjutin sesudah mandi, okay sayang?"

Casle mengangguk dengan rasa enggan lalu berjalan meninggalkan ruang tamu menuju kamar Jie yang ada di lantai dua.

Jena menatap putra nya yang duduk diam di tempat nya "Abang kenapa masih di sini? gih mandi juga"

"Abang mau beresin mainan nya dulu, buna duduk aja" Jie berdiri dan menuntun buna nya untuk duduk di sofa.

Jena memperhatikan putra nya yang membereskan semua mainan yang berserakan untuk kembali di susun ke tempat semula, tanpa Jena sadari air mata nya jatuh mengingat putra nya akan segera menjadi sosok kaka.
.
.
.
.

Untuk pertama kalinya ruang keluarga Lee penuh dengan suara tawa dan celoteh anak kecil, semuanya terhibur dengan kelakuan dan cerita-cerita random dari mulut Casle.

Ruang keluarga Lee yang selama ini di pakai ketika ingin membahas sesuatu yang serius dan sangat jarang mereka bisa tertawa di dalam ruang keluarga Lee, ini adalah hal baru yang di rasakan oleh keluarga Lee, kehadiran Casle si anak kecil periang dan suka berceloteh mampu membuat hati mereka menghangat karna cinta dan kasih sayang.

Angin malam di luar sangat lah dingin namun malam ini di ruang keluarga Lee semuanya terasa hangat dan penuh kebahagiaan.

'clek'

Pintu ruang keluarga terbuka, membuat mereka semua memusatkan atensi mereka ke pintu, Jaiden masuk dengan senyuman yang jarang sekali terlihat "Hallo, apa ada orang di dalam? " kata Jaiden pura-pura tidak melihat siapa-siapa di dalam ruang keluarga.

Dengan semangat Casle berlari ke arah Jaiden yang masih berdiri di ambang pintu "Ada, grandpa! di sini ada lele, grandma, buna, ayah dan kaka jie!" tutur polos Casle mampu menghilangkan rasa penat yang orang dewasa alami hari ini, tawa mereka menjadi alunan musik terhangat di dalam kesunyian malam itu.

Jaiden mengangkat tubuh mungil Casle "Bahas apa sih kalian? ketawa nya kalian kedengeran sampai keluar" Jaiden duduk di samping Jean dengan Casle yang ada di gendongan nya.

"Grandpa tau tidak? kata ayah lele malam ini menginap di sini, boleh kan grandpa? " tanya Casle memiringkan kepalanya kepada Jaiden.

Jaiden peluk tubuh mungil di pangkuan nya dengan gemas "Tentu saja boleh"

"Grandpa, lele mau turun, lele mau main sama kaka Jie" pinta Casle yang langsung di turuti oleh Jaiden.

Dengan langkah kecil Casle kembali duduk di lantai untuk kembali bermain lego dengan Jie.

Yong, Jaiden, Jena dan Jean duduk di sofa dengan tenang mengawasi mereka berdua, untuk beberapa saat mereka larut dalam kelakuan lucu Casle, sebelum akhirnya atensi Jaiden menatap Jean.

"Jean" panggil Jaiden membuat semua orang dewasa itu menoleh "Mahen sama Hazel baik-baik aja kan?" tanya Jaiden jelas khawatir terjadi sesuatu dengan mereka sehingga Casle di titip kan di rumahnya.

Hembusan nafas berat terdengar dari mulut Jean "Jean juga ga tau dad, awalnya bang Mahen cuma minta tolong sekalian jemput Casle karna dia ada kesibukan sama Hazel tapi tadi sore bang Mahen chat Jean lagi dan bilang kalau Casle nginap aja dulu di sini katanya setelah itu bang Mahen ga aktif lagi" jelas Jean panjang lebar.

"Jena juga sudah coba chat ka Hazel tapi ga aktif, tadi Jena juga sempat telpon pakai nomor rumah bang Mahen dan terhubung di angkat sama cewek yang katanya dia di sewa bang Mahen buat jagain maxim untuk beberapa hari kedepan soalnya bang Mahen sama ka Hazel lagi ga ada di rumah" kata Jena menambahkan.

Kekhawatiran mereka semakin besar "Besok kita ke rumah Mahen ya dad" Yong memohon pada Jaiden dengan kekhawatiran penuh di wajahnya.

Jaiden mengusap punggung tangan Yong dengan lembut dan mengangguk "Iya sayang tapi sekarang kondisikan dulu ekspresi kamu, di sini masih ada anak-anak"

Yong mengangguk, mencoba menetralkan ekspresi nya dan mengesampingkan perasaan khawatir nya terhadap Mahen dan Hazel.

"Besok kalian di rumah aja ya sama anak-anak, biar daddy sama mommy yang ke rumah Mahen" ucap Jaiden yang langsung di angguki sepasang suami-istri itu.
.
.
.
.

Okay sekian, jangan lupa vote komen, sampai jumpa di part berikutnya, byee

where is daddy? [markhyuck - Gs] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang