hallo readers.
maaf ya aku up nya tengah malam gini, hari ini aku sibuk banget trus tadi sekitar jam delapan aku ketiduran padahal sudah mau up dan ini aku baru bangun wkwk, maaf ya.
Kira-kira ada yang baca ga ya?
.
.
.
.
Happy Reading🤍Yong hampiri putra sulungnya itu yang sedang duduk "Hen, bubu tau kalau kamu belum bisa move on sama cewek masalalu mu itu" Yong tepuk pundak Mahen,
"Bubu emang gatau bagaimana kalian bertemu, bagaimana interaksi kalian, sebaik apa cewek masalalu kamu itu, tapi hen kamu di sini nunggu dia, berharap ketemu dia lagi, sedangkan itu sudah enam tahun yang lalu dan belum tentu dia inget kamu hen, bisa aja dia udah nikah, bubu dan daddy mu sudah ga muda lagi, kami hanya pengen liat kamu bahagia bersama keluarga kecil mu sebelum kematian menjemput kami-"
Untuk beberapa saat Mahen larut dalam nasehat ibu nya. Tapi kemudian Mahen berdiri karna tidak suka dengan kalimat terakhir ibu nya "Bu! sudah, gausah mikir kesitu, mahen ga suka." tegas Mahen lalu berjalan melewati ibu nya.
Yong menghela nafas nya, ia sudah tau Mahen akan bereaksi seperti itu jika dia membahas tentang kematian "Mahen, bubu belum selesai bicara."
Mahen menghentikan langkah nya di depan pintu "Nanti aja bahas masalalu mahen bu, kita masih dalam suasana berduka." kata Mahen lalu keluar dari kamar Maxim.
Seharusnya Mahen ke kamar nya untuk istirahat tapi langkah kaki nya membawa dia ke dalam kamar Hazel.
Mahen masuk perlahan lalu duduk di meja belajar Casle, di ambilnya buku diary yang sepertinya sudah lama.Di halaman pertama ada nama sipemilik buku 'Seo Hazel' .
Mahen baca lembaran berikutnya, tedapat isi hati Hazel saat seluruh keluarga nya pergi meninggalkan nya sendirian di dunia yang keras ini, lembaran demi lembaran di baca Mahen merasakan bagaimana rasanya bertahan sendirian, bekerja dari kecil untuk kehidupan nya sendiri, sudah hampir menuju lembaran terakhir.
Malam itu aku sangat bahagia, aku baru saja mendapatkan bonus dari bos. "Ma, pa, adek bisa ikut ujian kelulusan, adek dapat bonus" aku benar-benar senang tanpa ku sadari malam itu akan menjadi malam kerapuhan ku.
Dia tiba-tiba memeluk ku dari belakang-
"Daddy~~" Casle berlari menghampiri Mahen, Mahen langsung menoleh pada anak kecil itu dengan tersenyum, di gendong nya tubuh Casle.
"Stt~ jangan berisik sayang, mommy nya baru tidur, mommy kecapean" ucapnya menegur Casle dengan nada lembut, Mahen tutup buku itu lalu dikembalikan nya ke jejeran buku-buku.
"Daddy baca buku?" tanya Casle yang langsung dibalas dengan anggukkan dari Mahen.
Langkah Mahen meninggalkan kamar Hazel. "Kesini sama siapa?" tanya Mahen sambil menuruni tangga.
"Sama ayah buna dan kaka jie" sahut Casle dengan senang.
Mahen tatap Casle yang ada di lengannya itu "Keliatan seneng banget, coba dong cerita ke daddy, apa sih yang bikin senyumnya ini ga luntur? hm" Mahen dengan bercanda mengapit hidung mungil Casle.
Mahen membawa Casle duduk di sofa bergabung dengan Jena, Jean, jie-dan, Yong. Casle di pangkuan Mahen sangat antusias untuk bercerita "Daddy sama mommy beli adek baru buat lele kan? lele seneng, kata ayah kalo lele punya adek, lele bisa ajak adek main"
Alis Mahen mengerut bingung "Daddy mommy beli adek?" tanya Mahen pada Casle.
"Iya, kata ayah tadi malam daddy sama mommy beli adek makanya lele dititipin ke rumah grandpa dan grandma" ucap Casle dengan polos nya.
Mahen tatap tajam Jean yang ada di depan nya, seperti harimau kelaparan yang akan memangsa korban nya. Jean yang ditatap seperti itu berusaha bersembunyi dibalik tubuh istrinya.
Sedetik kemudian mata Mahen kembali menatap anak kecil di pangkuan nya dengan tatapan selembut mungkin agar bisa memberi pengertian kepada anak itu "Sayang, inget pesan daddy ya, jangan terlalu percaya pada ayah Jean okay? daddy sama mommy ga pernah beli adek."
Wajah yang awalnya senang kini cemberut mendengar jawaban dari mulut Mahen langsung. "Yahhh~~ berarti Casle ga punya adek?"
Mahen usap kepala Casle "Iya sayang, lagipula ga ada orang yang jualan adek" kata Mahen dengan lembut berusaha agar Casle dapat mengerti.
"Daddy~ lele mau adek" rengek Casle dengan cemberut.
Agar tidak memberontak, Mahen langsung mendekap tubuh Casle "Sttt, sayang dengerin daddy, ga bisa dong lele maksa mau adek, sedangkan adek ga ada orang yang jual"
"t-tapi dad" mata itu sudah berair siap untuk menangis, tetapi jie yang sudah menyaksikan itu sedari tadi langsung berdiri ke depan mahen.
"Lele, ayo main bareng kaka" ajak Jie membuat Casle menoleh dan mengeluarkan dirinya dari pelukan Mahen.
Casle turun dari pangkuan Mahen lalu menggenggam tangan Jie "Ayooo mainn" seru Casle melupakan masalah yang baru saja membuat nya sedih sampai ingin menangis.
Casle menuntun Jie ke dalam ruang bermain.
.
.
.
.
Sore itu Casle dan Jie sudah mandi dan rapi, mereka melanjutkan acara bermainnya di ruang bermain. Tadi siang saat anak-anak bermain, Mahen memarahi Jean yang sudah mengatakan yang tidak-tidak kepada Casle, Jean hanya bisa pasrah karna istrinya meninggalkan dia sendirian di sofa itu, Yong juga menyusul Jena di dapur dan membiarkan Mahen memarahi Jean.Saat hendak makan siang Jena berniat memanggil anak-anak di ruang bermain namun saat sampai di ruang bermain Jena justru melihat mereka sudah tertidur lelap di karpet berbulu dengan mainan yang terhambur, jadi siang itu mereka hanya makan berempat karna Hazel pun sepertinya terlalu lelah jadi masih ingin tidur.
Jena, Jean dan Yong mengawasi anak-anak yang sedang bermain, Mahen juga ada disana tapi kemudian terbesit di kapala nya untuk membangunkan Hazel karna sudah sore "Bu, mahen ke atas dulu ya, mau bangunin hazel" izin Mahen lalu keluar dari ruang bermain anak-anak, dan berjalan menuju kamar Hazel.
Mahen perlahan masuk ke dalam kamar itu dan berdiri di samping tempat tidur itu "Zel, bangun yuk, udah sore loh, kamu juga belum makan nanti sakit" Mahen menggoyangkan pelan bahu Hazel agar dia terbangun.
Mata yang sejak pagi itu tertutup kini perlahan terbuka "Nyenyak tidur nya? bangun dulu kamu belum makan" ucap Mahen membantu Hazel untuk duduk.
"Jam berapa hen?" tanya Hazel dengan suara khas orang bangun tidur.
Mahen melihat ke jam tangan nya "Jam empat sore."
"Yaudah aku mau mandi dulu" Hazel turun dari kasur nya.Mahen mengangguk dan berjalan keluar kamar Hazel "Aku tunggu di dapur, sehabis kamu mandi langsung kedapur aja, aku bakal siapin makanan buat kamu" ucap mahen sebelum meninggalkan kamar Hazel.
Semoga suka ya, bye-bye sampai jumpa di part berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
where is daddy? [markhyuck - Gs]
RandomSeo Hazel anak bungsu dari dua bersaudara walaupun mereka lahir di keluarga sederhana mereka sangat amat bahagia bahkan banyak orang menggelar keluarga mereka adalah 'keluarga harmonis' Namun sebuah insiden kecelakaan menewaskan orang tua beserta sa...