🌞40🌞

826 29 5
                                    

"Ayah ayo pulang, mama pasti marah ini sudah mau malam." ucap seorang anak.

"Mama pasti marah besar kalau tau kita pergi diam-diam dan tidak dapat ikan sama sekali." lanjutnya.

"Mana mama titip jemuran tadi, ayah ayo pulang!" ucap sang anak terdengar kesal.

"Jangan seperti itu dong, ayah tau kita pasti akan kena marah makanya lebih baik kita tidak pulang bagaimana? Besok pagi kita pulang, pasti akan ada yang memakan umpan ayah." ucap sang ayah cengengesan.

"Mama akan benar-benar murka kalau kita tidak pulang ayah." ucap sang anak menghela nafas.

"Tenang kan ada ayah, mama tidak akan marah kalau kita dapat ikan banyak." ucap sang ayah bangga.

"Terserah ayah yang pasti aku tidak mau kena kecipratan amukan mama." ucap sang anak.

"Pak Ta..." ucap seseorang dari kejauhan.

"Ayah itu tetangga kita kan? Tumben dia berani mancing malam." ucap sangat anak pada ayahnya.

"Hi pak Han." ucap sang ayah.

"Berapa banyak dapat nya?" ucap pak Han.

"Tidak satupun." ucap pak Ta menunjukkan keranjang ikan yang kosong.

"Ah tunggu sebentar lagi pasti dapat." ucap pak Han memberi semangat.

"Anda sendiri bagaimana?" ucap pak Ta lalu membolakan matanya.

"Wah pakai umpan apa banyak sekali?" ucap pak Ta.

"Umpan yang sama, sejak tadi kalian di sini?" ucap pak han.

"Sejak pagi." ucap pak Ta.

"Kapan kalian niat pulang ini sudah tengah malam lo? Atau kalian memang niat menginap?" ucap pak Han.

"Iya kami akan pulang besok pagi." ucap pak Ta.

"Apa istrimu tau kau pergi?" ucap pak Han dan dapat gelengan kepala.

"Huff... Bagaimana istrimu tidak mengamuk jika kamu pergi pagi dan pulang pagi lagi, semoga saja dapat tangkapan yang cukup memuaskan atau ada hal besar lain yang membuat istrimu melupakan hal sebesar ini." ucap pak han panjang lebar.

"Pak han jangan membuat ku takut." ucap pak Ta.

"Owh yah ngomong-ngomong apakah kamu tau, tanah di sebelah rumah mu itu dibeli oleh seseorang tadi." ucap pak han.

"Cepat sekali padahal..."

"Bukan hanya cepat bahkan aku dengar pembeli itu tidak menawar harganya dia langsung deal." ucap pak han memotong ucapan pak Ta.

"Wah bagus dong berarti kita akan dapat tetangga baru." ucap pak Ta.

"Iya sepertinya begitu, owh ya aku harus pulang sekarang pak Ta." ucap pak han lalu pergi.

"Baiklah hati-hati di jalan." ucap pak Ta melambaikan tangan kanannya.

Saat melambaikan tangan dia melihat bekas luka yang cukup besar dan belum hilang di tangan kanannya.

"Apakah tangan ayah sakit lagi?" ucap sang anak melihat anaknya.

"Ah tidak, seperti ayah benar-benar harus mendapatkan banyak ikan." ucap sang ayah meregangkan tangan dan siap serius memancing kali ini.

"Aku fikir ayah sudah bilang begitu sejak pagi!" ucap sang anak menghela nafas.

"Jangan gitu dong jo, kan ayah sudah semangat lagi padahal tadi, kamu tidur saja untung ayah bawa tenda kemping kita, tidurlah yang nyenyak besok pagi akan ayah tunjukkan hasil pancingan ayah." ucap pak Ta.

MAVIA (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang