REAL,CINTA PANDANGAN PERTAMA

9 2 0
                                    

Happy reading......

Di dalam taksi el terus terdiam memikirkan ucapan zero yang ada di taman ia merasa ada yang janggal dengan setiap ucapan zero,mata indahnya terus menatap ke luar jendela sembari menikmati angin yang masuk ke jendela mobil.

"Apa yang kamu lihat?"

Mendengar pertanyaan zero membuat el kembali ke dunia nyata dan menatap zero sembari tersenyum.

"Aku tidak melihat apa-apa,hanya saja aku menikmati angin yang begitu segar"ucap el dengan berbohong.

Zero mengangguk tangan besarnya menggenggam tangan el"ulang tahun semakin dekat,bukan kah begitu?"tanya zero.

El tampak berpikir lalu ia menggeleng"tidak,masih ada sekitar satu bulan lagi"ujar el.

"Satu bulan itu tidak lama el,coba kau ingat sudah berapa lama kita berpacaran?"tanya zero.

El kembali berpikir lalu ia berkata"setengah bulan"ujar nya.

Zero mengangguk"apa kau merasakan nya?"

El menggeleng"aku rasa kita baru berpacaran kemarin"jelasnya.

"Itu lah yang aku katakan, sebelum itu kamu ingin aku membawakan hadiah apa?"tanya zero kembali.

El terdiam ia tidak tahu harus meminta apa ia tidak mau berupa barang karena ia juga bisa membelinya, tetapi jika zero ingin tetap kekeuh membelikannya ia tetap hargai.

"Aku hanya ingin kamu hadir dan mendampingi ku di pesta ulang tahun ku"ucap el lalu merangkul lengan zero.

Zero tersenyum lalu mengecup pucuk rambut el dengan begitu mendalam, entah mengapa batin nya berkata untuk tidak berjanji kepada el,ia takut jika dirinya tidak bisa menepati janjinya dan membuat gadis itu bersedih.

Setelah dua puluh menit berlalu akhirnya mereka turun di depan cafe yang cukup aesthetic, keduanya masuk sambil bergandengan tangan,el tidak tahu mengapa dirinya dan juga zero kemari, tetapi ia yakin seseorang yang menelepon zero di taman mengajak bertemu.

"Zero,kemari"teriak seorang wanita yang duduk di dekat teras cafe yang disuguhi oleh bunga yang di tanam di samping nya.

Dapat el lihat yang memanggil zero barusan adalah cleo dan yang duduk tepat di samping cleo adalah langit.

"Lo lama banget"kesal langit lalu ia sepertinya sedang mengotak atik laptop yang di bawanya.

"Ngapain kita disini?"tanya el.

"Kita disini membahas tentang"

"Shtt...."

Cleo baru ingin menjelaskan nya kepada el tetapi omongan nya terhenti disaat zero menyuruh nya diam,lelaki itu terlihat seperti memperhatikan langit.

"Ada apa?"tanya langit.

Zero tidak menjawab nya justru ia memberi aba aba kepada langit untuk berdiri,langit pun mengikuti nya,zero menggeledah jaket yang di pakai langit dan ternyata di ujung jaket langit terdapat alat penyadap yang begitu kecil.

Cleo,el dan juga langit sedikit terkejut,tanpa aba-aba zero menginjak alat penyadap tersebut hingga hancur.

"Ck,sialan"umpat langit yang sama sekali tidak menyadari nya.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang