TRAUMA DI MASA LALU

62 9 0
                                        

Happy reading.

Kedua remaja yang sedang mengitari lapangan ini menjadi pusat perhatian banyak siswa siswi,el sudah terbiasa di tatap seperti itu,zero?ia hanya membuang muka disaat siswi-siswi yang lewat dilapangan maupun yang melihatnya dibalkon.

Siapa yang tak tertarik?wajah yang sangat putih,rambut yang basah akibat keringat,dan tubuh yang terbentuk sempurna karena kaos yang ia kenakan basah terkena keringat.

El menjatuhkan tubuhnya ketanah setelah mengitari dua puluh kali lapangan bola yang sangat luas ini,ia merebahkan dirinya di rerumputan lalu memejamkan matanya untuk menghilangkan lelah yang dirasakan olehnya.

Terasa ada seseorang didepannya el membuka matanya lalu beralih posisi menjadi duduk berselonjor,ia melihat zero menyodorkan sebotol air mineral untuk dirinya,el mengambil air tersebut,setelah itu zero duduk tepat disampingnya.

"Minum"ucap zero yang melihat el belum meminum air yang ia berikan.

El lantas meneguk nya hingga tersisa setengah,panas yang begitu terik menerpa wajah el membuat wajah gadis ini sedikit memerah.

"Huftt...capek banget"keluh el.

"Lo sering di hukum?"tanya zero bersuara,el menoleh kearah zero,setelah itu ia kembali menoleh kearah lain karena tak ingin melihat badan zero yang kini sangat terekspos.

"Pernah"sahut el tak menatap zero.

Zero mengangguk setelah itu ia bangkit lalu melenggang pergi begitu saja,entah ia kemana el pun tak peduli.

"Sadar el sadar,bisa-bisanya lo terpesona sama cowok tembok kayak gitu"menolog el sambil menepuk nepuk wajahnya.

Tak lama kemudian el melihat zero yang mendekat kearahnya sambil membawa kresek hitam.

Zero langsung menarik tangan el tanpa aba-aba,el yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam melongo dan ikut saja kemana zero membawanya,semua gerak gerik zero tak lepas dari pandangan siswi siswi ini,ada yang iri pada el,ada yang menjelek-jelekkan el,bahkan ada yang menjodoh-jodohkan el dengan zero.

Setelah tiba di dalam uks el menatap bingung kearah zero,mau apa zero mengajak nya kesini?.

Zero menyodorkan kresek hitam yang ia bawa tadi kepada el,el mengambil kreseknya lalu mengintip didalam kresek hitam ternyata disana ada pembalut,el yang tersadar pun lantas memandang kearah zero.

"Tembus?"tanya el lalu mendapat anggukan dari zero.

Zero pergi kesalah satu kursi yang berada di samping brankar.

"Ganti,gue tunggu"ucap zero mengambil ponsel yang berada di saku celananya.

El mengangguk kini wajah nya kembali memerah bukan karena panas melainkan ia malu kepada zero.

☘️☘️☘️

Jam istirahat sudah berbunyi sedari tadi,kini ketiga gadis cantik ini berada dikantin untuk menyantap makanan nya.

"El,nggak ngabarin woi"ucap tasha yang terus mengotak-atik ponselnya.

"Izin sama wali kelas ada nggak?"tanya cleo.

ALZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang