ALZERO

TERBONGKARNYA IDENTITAS

Happy reading.....

Matahari bersinar menerangi kota jakarta,deruman motor sport menggema di jalanan dengan dua buah mobil berwarna hitam dan juga abu abu memimpin di depannya.

Mereka semua adalah Orion yang baru pulang sekolah dan langsung menuju ke tujuan pertama yaitu membagi bagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan di jalanan ini.

"Sebelum jam enam sore kita harus selesai dan langsung ke panti asuhan,sebagian pasukan Orion sudah tiba di panti jompo dan akan menyusul kita di panti asuhan"seru zero yang keluar dari mobil hitam nya bersama el.

Hari ini el menjadi pusat perhatian orang orang yang ada di jalanan ini, penampilannya cukup cantik dengan seragam hitam putihnya yang masih melekat di tubuhnya,dibaluti oleh jaket besar Orion beserta rambut hitam yang terpoles oleh cat putih tersebut terurai indah.

"Biasa nya kalian pulang jam berapa selepas dari panti asuhan?"tanya tasha kepada langit.

"Tidak menentu, terkadang pulang jam sepuluh malam dan terkadang nginap di panti asuhan"balas langit dengan datar.

"Jadi rencana ini kita akan menginap di panti?,jam berapa kita pulang?kan kita harus ke sekolah besok?"sanggah karin dengan beberapa pertanyaan.

"Mulut lo nyolot amat sih,kan masih bisa pulang jam lima subuh Maimunah"cletuk gio menoyor kepala Karin.

Karin mengusap keningnya yang sedikit sakit akibat gio.

"Masih beberapa jam lagi sebelum kita ke panti"ujar zero melihat jam hitam yang melingkari tangan kirinya,jam masih menunjukkan pukul 14.25 wib.

"Ayo kita berpencar"seru zero memberi aba aba.

Satu persatu dari mereka memisahkan diri dan membagi-bagikan makanan beserta sedikit uang kepada orang orang yang membutuhkan, seperti anak anak jalanan,bapak ibu pemulung,tukang ojek dan masih banyak lagi.

"Ibu, terima lah"ujar el tersenyum kepada seorang ibu-ibu yang membawa sekarung botol plastik yang akan ia jual.

"Terimakasih nak,ibu doakan kalian selalu dilimpahkan rezeki dan juga sehat selalu,kami semua merasa tertolong oleh kalian semua"ujar ibu tersebut sembari tersenyum menatap el dan juga zero yang berdiri di samping el.

"Ibu juga mendoakan hubungan kalian langgeng, sampai maut memisahkan kalian berdua"ujar nya lagi.

Kali ini el begitu tersentuh mendengar nya ia mendongak menatap zero yang berada di samping nya, lelaki itu tersenyum melihat ibu ibu itu.

"Terima kasih buk,aku doakan kau dan keluarga mu sehat selalu"ujar zero.

"Amin,kalau begitu ibu pulang dulu nak, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"sahut mereka berdua secara bersamaan.

"Apa kau senang?"tanya zero kepada el.

"Aku senang dan cukup sedih"ujar el menjawab pertanyaan zero.

Zero mengernyitkan keningnya bingun"apa yang membuat mu sedih sayang?"tanya zero sedikit membungkuk untuk menyetarakan tinggi badannya dengan el.